Rabu, 16 November 2011

Pelukan tangan mungilmu, 30 Nop 2010

Siang ini waktu mengantar kakak2mu pulang dari sekolah, belum juga masuk ke rumah...entah karena sudah mendengar suara motor yang biasa kau sukai, motor yang biasa mengantar  kau muter-muter di komplek perumahan....kau langsung menjerit dan sangat antusias untuk di gendong. Padahal ku tahu, kau sedang nonton film Upin Ipin kesukaanmu. Tak kau gubris lagi film yang selalu bikin kau tertawa-tawa lucu hingga bikin kita semua ikut tertawa . tertawa karena melihat betapa ceria,polos,ringan dan penuh rasa senang ketika kau menterjemahkan film itu di dalam pikiranmu. Barangkali kau sudah paham cerita upin ipin itu, yg memang juga bikin kakak2mu tertawa. Kau tak sabar untuk menunggu aku melepas helm dan  kain peneutup hidung. kemudian dengan mengerutkan gigi, pertanda kau sedang gemas , kau minta gendong dan meraih-raih baju sambil merengek-rengek minta nenen. Seperti biasa, kau tak pernah sabar jika akan minta ASI. Begitu kau dapatkan apa yang kau mau, langsung saja dengan penuh kenikmatan kau lahap minuman favoritmu itu.
Seperti biasa juga, kau pasti akan mempermainkan dan menarik-narik rambutku, sehingga selalu bikin aku gemas dan kukelitiki kakimu yang ramping itu.
Ketika kau tertarik dengan godaan kakakmu, pasti kau akan hentikan aktivitasmu.Tapi begitu ku tutup, kau akan merengek2 lagi minta untuk di lanjutkan.

Dan pada saat aku harus pergi lagi untuk bekerja, kau tak mau melepaskan diri dari pelukanku, malah semakin kencang memeluk leherku. Kau menjerit-jerit, sambil bilang mama...mama...hu...hu.... Aku harus membujukmu untuk memberikan janji ,nanti sore akan kembeli lagi. Janji2ku yang biasanya mampu membuatmu melepas  pelukanmu, hari ini tak mempan lagi. Justru kau semakin mennagis keras, sehingga pengasuhmu dan kedua kakakmu harus ikut membujuk. Godaan kakakmu yang biasanya membuatmu tertawa dan melupakan diriku, tak kau gubris sama sekali. akhirnya dengan berat hati, ku harus memaksa kau untuk bersama pengasuh. Maafkan aku sayang, nanti sore aku janji kembali untuk kau lagi..........

Minggu, 06 November 2011

Siang, di Jogja 4 Nop 2010

Siang ini hujan benar-benar luar biasa lebatnya,layaknya dimuntahkan dengan dasyat dari langit. Suara geluduk sesekali terdengar menambah 'seram' suasana. Langit gelap berwarna abu-abu, meski masih jam 12.30 serasa sudah magrib. Kebetulan mati lampu juga. Meski saya tertolong karena hotel tempat saya ikut'belajar' hari ini mengunakan genset sebagai pengganti listrik, tetap saja saya merasa ngeri. Jogja sing ini benar-benar bikin miris. Beberapa saat jika suara geluduk terdengar, teman2 berkata gelisah, itu suara geluduk atau merapi ya?.

Meski makan siang dengan berbagai hidangan yang lezat, khas hotel, tetap saja saya tidak bisa menikmati dan memanjakan lidah saya. Terbayang  masyarakat yang masih mengungsi di barak pengungsian ,pasti lebih miris dengan keadaan seperti ini. Teringat juga kawan-kawan saya yang masih aktif di barak pengungsian sebagai relawan. Apalagi ada satu kawan perempuan yang lagi  sakit tetapi masih tetap di barak.Terbayang beberapa wilayah yang masih kekurangan logistik. Saya ikut melihat perkembangan dari jalin merapi.Meski tidak terlibat sebagai relawan, meski hanya bisa mmeberikan sedikit kontribusi lewat pengalangan dari kawan-kawan,meski hanya sedikit yang bisa kami bantu,,,tetapi bukan berrati kami tidak mau peduli.
Semoga saudara-saudara yang di barak pengungsian senantiasa merasa lebih baik,lebih nyaman dan suasana spt ini segera berakir. amin................