Selasa, 30 Oktober 2012

Tigabelas tahun bersama.....

Kekasihku............
13 tahun sudah waktu berjalan tak terasa,
13 tahun sudah menjalani hidup denganmu,
13 tahun sudah bersama dalam suka dan duka,

Kekasihku...................
13 tahun lalu tepatnya 23 Oktober 1999,
kita mengikatkan diri dalam komitmen,
berjanji akan selalu menyanyangi, mencintai,
setia akan kita junjung tinggi,
di lapisi kejujuran dan saling menghormati,

Kekasihku..............
sejak 13 tahun yang lalu,
sejak bersama menapaki arus kehidupan,
sejak buah kasih satu persatu hadir dan kini ada 3 cinta kita,
sejak banyak aral melintang menjadi bumbu dalam kehidupan kita,
sejak mesti berjibaku dalam membuktikan kesetiaan dan komitmen kita,

Kekasihku..............
saat ini,
semua terasa indah, damai dan bahagia,
semua  sedih dan sedan hilang,
semua asa menjadi nyata,
semua terlihat binar-binar dan cemerlang,
saat ini, nanti, nanti dan kelak ,
ku ingin selalu bersama dalam bingkai bahagia,
hingga usia pernikahan kita ke 14 th, ke 15, ke 16, ke 17,......ke 50 th
dan selamanya...meski ajal memisahkan raga kita, tetapi hati kita tetap bersama

Keluarga kecil kami
I Love U .............................

Cara Analisa APBD

Biasanya bulan Oktober seperti ini, Pemkot lagi sibuk membahas APBD tahun yang akan datang bersama DPRD. Bila bulan Desember APBD sudah di syahkan, mari kita cari dokumen APBD dan coba untuk dianalisis.Berikut ini sedikit tips untuk menganalisa APBD berdasarkan dari pengalaman sendiri dan beberapa sumber lainnya, barangkali sudah banyak pula yang menyusun


 Apa itu APBD?

 APBD atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah Rencana Pendapatan dan Belanja suatu Daerah(APBD) untuk satu tahun berjalan (1 periode) yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda).
Fungsi Anggaran?
Anggaran mempunyai beberapa fungsi yang dikelompokan menjadi dua yaitu sebagai fungsi kebijakan fiskal dan sebagai fungsi manajemen.
1. Sebagai fungsi kebijakan fiskal, Pertama, anggaran  dapat digunakan untuk menagtur alokasi belanja untuk pengadaan barang-barang dan jasa-jasa publik (public good and services). Kedua, sebagai alat distribusi yang bertujuan untuk menciptakan pemerataan atau mengurangi kesenjangan antar wilayah, kelas sosial maupun sektoral. Ketiga, sebagai fungsi stabilisasi, misalnya jika terjadi ketidakseimbangan yang sangat ekstrem maka pemerintah dapat melakukan intervensi melalui anggaran untuk mengembalikan pada keadaan normal.
2. Sebagai fungsi manajemen, Pertama, memberi pedoman bagi pemerintah untuk melakukan tugas-tugasnya pada periode mendatang. Kedua, anggaran sebagai alat kontrol masyarakat terhadap kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah. Ketiga, untuk menilai seberapa jauh pencapaian pemerintah dalam melaksanakan kebijakan dan program-program yang direncanakan.
 Mengapa Perlu Anggaran ?
Anggaran diperlukan sama dengan pentingnya sebuah negara, ada beberapa sebab anggaran diperlukan untuk menciptakan keteraturan sosial, menjamain hak-hak masyarakat dan menyelenggarakana tau membiayai pelayanan kepada masyarakat.

 Dari mana Sumber Anggaran  ?
  1. Pajak; yaitu dana dipungut dari masyarakat
  2. Retribusi, yaitu dana dipungut dari masyarakat
  3. Laba BUMN/BUMD yaitu dana pengelolan BUMD dibiayai oleh uang masyarakat
  4. Hutang, yaitu dana yang dipinjam oleh negara pada negara lain atau pihak lain
  5. Hibah, diberikan secara cuma-cuma karena ada kepentingan rakyat
Jadi karena uang negara bersumber dari uang rakyat maka pemerintah hanya
berperan sebagai pengelola uang rakyat tersebut melalui APBN/APBD

Apa prinsip penyusunan APBD yang baik?
Transparan,partisipatif,disiplin,keadilan, efisiensi dan efektifitas,rasional dan terukur

Mengapa rakyat berhak terhadap APBD?
1.       Rakyat merupakan penyumbang utama sumber penerimaan dalam APBD melalui pajak dan retribusi
2.       Sesuai dengan hakekat dan ungsi anggaran,rakyat merupakan target untuk di sejahterakan
3.    Karena amanah konstitusi pasal 23 UUD ’45,dimana di jelaskan bahwa rakyat berhak untuk ikut dalam penyusunan dan pengambilan keputusan anggaran

Apa hak rakyat terhadap APBD?
1.       Hak untuk mendapatkan alokasi anggaran yang memadai sebagai upaya peningkatan kesejahteraan rakyat
2.     Hak untuk terlibat dalam proses penganggaran, baik dalam tahap perencanaan, pembahasan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
3.       Hak untuk melakukan control terhadap APBD, untuk memastikan sejauh mana alokasi anggaran berpihak pada kepentingan rakyat, untuk memastikan di pangkasnya praktek korupsi dalam pelaksanaan program,control terhadap proses evaluasi guna menjamin agar temuan penyimpangan anggaran ditindaklanjuti

Mengapa pengunaan APBD perlu di awasi?
Ada beberapa alasan kenapa masyarakat harus mengawasi proses penyusunan dan pelaksanaan APBD.
1.Karena dana APBD didapat dan dikumpulkan kan dari uang rakyat melalui pajak dan retribusi. Maka sudah selayaknya persoalan APBD adalah persoalan rakyat karena rakyat yang mempunyai daulat atas APBD.
2.Pengawasan diperlukan untuk mencegah  terjadinya penyalahgunaan dan penyelewengan APBD yang berbentuk mark-up, korupsi, kesalahan administrasi maupun pendistribusian alokasi dana yang tidak adil.
 3.Mengawasi dan memperjuangkan APBD digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat

Apa itu Advokasi Anggaran Publik (APBD)?
Upaya/kegiaan yang terencana dalam rangka mempengaruhi kebijakan penganggaran (perencanaan, pembahasan, pelaksanaan, pengawasan) di daerah agar lebih berpihak kepada kepentingan publik (rakyat)

Mengapa Perlu Melakukan Advokasi APBD?
Karena selama ini APBD masih dianggap bukan persoalan rakyat melainkan dianggap eprsoalan orang-orang elit pemerintahan sehingga rakyat tidak  berhak. Karena bangunan paradigma yang demikian kemudian cenderung melahirkan distorsi dan penyimpangan dalam penyusunan, pelaksanaan, pengesahan bahkan pertanggungjawabannyapun kadang dimanipulasi. Oleh karena itu agar APBD memihak kepada rakyat perlu sebuah kegiatan advokasi agar :
1.       Menjaga amanat rakyat (Persepsi Pemda dan DPRD)
2.       Melindungi kepentingan rakyat
3.       Banyak terjadi penyalahgunaan/penyelewengan anggaran
4.       Pengawasan proses penganggaran (DPRD, Bawasda) lemah
5.       Akuntabilitas Pemda dan DRPD lemah
6.       Kurangnya kesadaran masyarakat dan hak-hak dalam penganggaran

Langkah-langkah Advokasi APBD?
Dalam kegiatan advokasi ada banyak langkah-langkah yang dapat dilakukan agar tujuan untuk melakukan perubahan dalam anggaran publik (APBD) diantaranya adalah:
1.       Bentuk tim yang akan melakukan analisis RAPBD(anggota tim dari partai,LSM,ormas,perorangan,dll) dan bagilah peran masing-masing tim analisis
1
1.     Tentukan isu
2.     Tentukan target yang ingin dicapai
3.    Susun time frame untuk tiap target tahapan analisis (mis.minggu pertama analisis korelasi perencanaan dan penganganggaran,minggu kedua analisis program SKPD,dll
5.                4 Penyiapan dokumen dan alat analisis APBD
      5.Pastikan seluruh dokumen perencanaan dan penganggaran telah di serahkan secara lengkap
      6.Siapkan dokumen peraturan perudangan yang akan di gunakan sebagai dasar argument dalam melakukan pengkritisan( UU No 17 th 2003 tentang Keuangan Negara,UU No 25 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional,UU 32 tentang Pemerintah Daerah,dll)
 7.  Lakukan analisis APBD (misal untuk anggaran pendidikan)
-Pelajarilah apakah terjadi konsistensi dan relevansi antara perencanaan dan penganggaran (program yg menjadi prioritas dalam dok perencanaan,hrs muncul dalam program/keg dok APBD
-Pastikan adanya koneksitas alokasi anggaran dg prioritas program.Program yg mjd prioritas harus mendapatkan alokasi dana yg prioritas
-Cermati apakah ada program/kegiatan yang sama atau berulang dari APBD tahun sebelumnya
-Cermati dok RKA SKPD memuat indicator kinerja secara  lengkap.RKA harus dapat memberikan gambaran atas program/kegiatan
-Pelajari target pencapaian kinerja,  indicator kinerja, kelompok sasaran kegiatan, standar analisis belanja, standar satuan harga, standar pelayanan minimal serta sinkronisasi program dan kegiatan SKPD Pendidikan (yg di cermati: input,output, hasil/impact dari kegiatan;  indicator output dan hasilnya)  apakah telah menunjukkan indicator capaian yg jelas dan terukur

-Lakukan analisis alokasi anggaran
Analisis pendapatan
-Buat  perbandingan penerimaan
-Cermati sumber pendapatan terbesar pada PAD
-Cermati apakah terjadi rasionalisasi penerimaan(membandingkan antara nilai estimasi penerimaan dengan asumsi potensi pendapatan dari sumber itu)
-Cermati apakah ada SKPD yg belum menjalankan fungsinya secara maximal dalam melakakukan penggalian pendapatan
-Cermati apakah ada pengalian PAD yg justru secara social ekonomi memberatkan masy miskin

Analisis belanja
-Cermati apakah besaran alokasi tiap item program sesuai dg SK Walikota/Bupati tentang standarisasi harga barang dan jasa serta kegiatan
-Buat perbandingan alokasi angggaran per SKPD/ unit program untuk melihat prioritas alokasi anggaran pendidikan
-Cermati apakah alokasi yg ada mencerminkan adanya efisiensi dan efektivitas anggaran

Analisis pembiayaan
-Cermati dan buatlah analisis atas dokumen yg memuat informasi akurat dan rinci tentang sisa lebih perhitungan Anggaran tahun Anggaran Sebelumnya(SILPA)
-Cermati posisi asset daerah
Cermati tingkat kemanfatan penyertaan modal pemerintah daerah

8.  Susun hasil analisis
        9. Analisis potensi dan ancaman
       10.Bergabung atau membangun koalisi
       11.  Identifikasi hambatan dan para penghambat
       12. Tentukan atau pilih strategi advokasi
       13.Laksanakan agenda advokasi dan lakukan refleksi
       14. Monitoring dan Evaluasi

Takbir-an lalu, takbir-an kini

Suara takbir berkumandang bertalu-talu diiringi suara gendang yang dipukul dengan penuh semangat oleh puluhan anak-anak terdengar indah dan meresap hangat di dada. Beberapa blok dari rumah, saya tahu anak-anak di masjid pasti riang gembira mengumandangkan takbir dan bersiap untuk berkeliling perumahan dengan riang gembira.
Sholat isya sudah turun beberapa waktu lalu, tapi tak sampai sehelaan nafas berhenti, suara takbir terus bergema.  Saat takbir berhenti, terdengar suara  pengurus masjid memberikan pengumuman kepada jemaah masjid untuk datang ke masjid sambil membawa kaos/kain bekas yang akan dipergunakan sebagai sumbu obor. Malam itu seperti malam hari raya yang lalu, malam Idul Adha (sudah sejak tahun kemarin di masjid perumahan melakukan takbir keliling) jemaaah masjid akan bertakbir keliling.

Tiba-tiba perasaan haru, rindu dan senang berkelebat dalam hati saya. Tanpa bisa saya bendung, ingatan saya melayang pada puluhan tahun yang lalu saat saya masih di desa tepatnya saat masih di SD dan SMP. Di desa saya pasti setiap  hari raya baik Idul Fitri maupun Idul Adha mengadakan takbir keliling pada malam sebelum sholat ied. Saat kecil saya tak pernah absen untuk ikut dalam takbir keliling yang sangat di tunggu-tunggu terutama oleh anak-anak kecil termasuk saya. Biasanya saya dan teman-teman menjadi anak yang super sibuk untuk menyiapkan perlengkapan yang akan dipergunakan untuk takbiran. Dari pagi-sore, kami akan menyiapkan obor untuk penerangan keliling.  Mencari bambu menjadi salah satu ritual yang harus disiapkan. Obor yang kami siapkan memang sangat sederhana terbuat dari potongan bambu yang bawahnya tetap ada ruas kemudian bagian atas di potong di bawah ruas sehingga bisa di masukkan minyak tanah . Kemudian untuk sumbu di gunakan kain/kaos bekas. Mudah membuat obor, tak heran anak-anak kecil bisa menyiapkan sendiri.  Ritual lainnya adalah menyiapkan baju bersih, rapi yang akan saya gunakan malam pada saat takbiran. Kenapa ini penting, karena biasanya saya kan menyiapkan baju yang ada kantongnya sehingga kantong bisa dimanfaatkan untuk membawa jajanan atau sekedar membawa permen. Route takbir keliling cukup jauh (sekitar 5 km) sehingga saya merasa harus membawa  bekal agar tak kehausan.
Bertakbir di jalanan bersama teman-teman yang berjumlah ratusan yang berasal dari jemaah mushola dekat rumah yang bertemu di jalan dengan jamaah dari mushola dan masjid di dusun tetangga terasa sangat nikmat dan berasa menyejukkan rohani. Ritual takbir keliling menjadi hal yang sanagat di tunggu dan di rindukan. Melafalkan asma Alloh dengan rasa ringan dan terasa syahdu merasap di hati, apalagi besok paginya akan melakukan sholat ied bersama .

Allohu akbar..alllohu akbar...... gema takbir menyadarkan ingatan saya akan masa lalu yang sangat menyenangkan. Di kota tempat tinggal saya yang sekarang, meski saya tahu pasti tak akan ada takbir keliling semeriah dan seramai waktu saya di desa dulu tetapi setidaknya saya masih menyaksikan takbir keliling dan anak-anak saya masih bisa merasakan nikmatnya takbiran bersama.

Kamis, 18 Oktober 2012

PECI adakan lomba menulis cerpen

Halooooooooooooo adik-adik,

Kabar gembira.....................
Salah satu penerbit novel anak di Solo yaitu Indiva Media Kreasi/Lintang Indiva  mengadakan lomba menulis cerpen.
Tertarik ikutan lomba ? Ayo coba  Ikuti Lomba Menulis Cerpen PECI (Penulis Cilik Indonesia) dari Penerbit Lintang Indiva.

Ketentuan Umum Lomba
1.       Peserta usia 6-13 tahun
2.       Tema bebas tetapi islami dan mendidik
3.       Dalam cerita harus menggunakan setting (tempat) Indonesia, dan tidak diperkenankan menggunakan setting (tempat) luar negeri.
4.       Melampirkan struk atau bukti pembayaran dari pembelian 1 (satu) buku Penerbit Lintang Indiva.
5.       Melampirkan biodata lengkap beserta nama orangtua dan nomor rekening.
6.       Peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 (satu) naskah cerpen, dengan ketentuan tetap melampirkan struk pembayaran buku Lintang Indiva yang berbeda.
7.       Karya lomba dikirim ke alamat Redaksi Penerbit Lintang Indiva. Jl Sawo Raya No 10 Jajar Laweyan Surakarta Telp: 0271-7055584. Pada kiri atas amplop ditulis “Lomba Menulis Cerpen PECI”.
8.       Naskah ditunggu sampai 20 Desember 2012 (cap pos)
9.       Pengumuman Pemenang akan dilakukan pada tanggal 20 Januari 2012 melalui website www.indivamediakreasi.com dan facebook: Penerbit Lintang Indiva. Dan setiap pemenang akan dihubungi langsung oleh Panitia.
1Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.


HADIAH
·         Juara 1: Uang tunai Rp. 1.250.000 + Piala + Sertifikat
·         Juara 2: Uang tunai Rp. 1.000.000 + Piala + Sertifikat
·         Juara 3: Uang tunai Rp. 750.000 + Piala + Sertifikat
·         Paket buku senilai Rp 250.000 untuk seluruh pemenang
NB:
1.       Naskah pemenang menjadi hak milik Panitia dan Panitia berhak menerbitkannya.
2.       Naskah-naskah yang tidak menang tetapi layak terbit, akan diterbitkan menjadi buku dengan tetap mendapatkan honor.

Kontak Person Panitia:
Kak Asri (085725093121)


Selamat mencoba , insya Alloh berhasil  ..........

Jumat, 12 Oktober 2012

Indiva Media Kreasi Solo menerbitkan novel anak

Satu lagi penerbit buku, di Solo ada  Indiva  Media Kreasi  yang beralamat di Jl sawo raya No 10. Jajar, Laweyan, Surakarta. Penerbit ini menerbitkan beragam buku, untuk anak-anak melalui Lintang Indiva  dengan PECI( Penulis Cilik Indonesia)

Cara Mengirim Naskah ke indiva adalah dengan cara melalui pos atau pun email.
Standar Operasional Prosedur Pengiriman Naskah (eksternal)
a.     Naskah diketik dengan komputer dengan jumlah halaman minimal 70 halaman untuk nonfiksi dan minimal 100 hal untuk fiksi (spasi 1,5, huruf Times New Roman 12 pt, disimpan dalam format MS Word 2003)
b.     Naskah dilampiri dengan:
(1)   biodata lengkap
(2)   daftar isi
(3)   sinopsis
(4)   selling point dari naskah tersebut
(5)   perangko balasan bila ingin naskah yang ditolak dikirim balik (jika naskah dikirim dalam bentuk hardcopy)
c.     Naskah dikirim dalam satu file utuh (tidak terpisah-pisah), termasuk lampiran-lampiran.
d.     Naskah dikirim dalam bentuk hardcopy atau softcopy, dan dikirim ke alamat
Penerbit Indiva Media Kreasi
Jl. Sawo Raya No. 10, Jajar, Laweyan, Surakarta
Telp. (0271) 7055584, Fax. (0271) 731584
atau melalui E-mail: redaksi_indiva@yahoo.com
e.     Jangka waktu untuk keputusan diterima atau tidaknya naskah maksimal 3 bulan. Redaksi akan mengirim Surat Keputusan Jawaban kepada penulis.
f.     Jangka waktu keputusan penerbitan naskah maksimal 1 tahun, terhitung sejak naskah diterima.
g.      Jika naskah yang dikirim mendapat persetujuan terbit maka pihak penerbit akan memberi surat perjanjian penerbitan.

Rabu, 10 Oktober 2012

Pemimpin yang Nguwongke Wong

Keppres pengangkatan Jokowi dan  Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai  gubernur dan wagub terpilih pada Pilkada bulan September 2012 yang lalu  sudah di tandatangani tanggal 9 Oktober 2012. Kedua pasangan yang memenangkan suara sekitar 53% tersebut akan menjabat sebagai gubernur dan wakil untuk periode 2012-2017.
Awal bulan Oktober yang lalu, Jokowi sudah mengajukan pengunduran diri sebagai pejabat Walikota Solo dan sudah di setujui oleh DPRD.

Jokowi, sosok fenomenal dan luar biasa yang mampu membawa kota Solo lebih baik dan lebih maju dibandingkan walikota sebelumnya. Meski berlatar belakang dari pengusaha yang jauh dari urusan poltik dan birokrasi, tetapi Jokowi mampu membuktikan kemampuanya. Diawal mencalonkan diri, banyak masyarakat yang merasa tak nyakin dengan kemampuan Jokowi karena melihat latar belakangnya di bidang usaha perkayuan. Nyatanya, masyarakat  Solo cukup terhenyak  dengan gebrakan-gebrakan Jokowi yang perlahan-lahan mampu menata kota Solo lebih baik dari sisi pemerintahan, administrasi, pelayanan kepada masyarakat.
Gebrakan  yang fenomenal salah satunya adalah dalam menyelesaikan problem Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sejak bertahun-tahun menjadi masalah akut tersendiri bagi warga Solo. PKL di Solo tersebar hampir di smeua ruas jalan, tetapi yang terbesar sejumlah 989 PKL  berada di ruang publik yaitu Monumen Banjarsari sejak tahun 2007 sulit sekali untuk dipindahkan. Pak Jokowi  dengan mudahnya  melalui serangkaian strategi nguwongke wong dengan pertemuan puluhan kali berhasil merelokasi PKL tersebut ke lokasi baru di Klitikan Semanggi. Relokasi dilakukan tanpa kekerasan, tanpa ada perlawanan bahkan PKL dengan suka cita melakukan kirab bersama sampai lokasi yang berjarak sekitar 6 km dari lokasi awal.
Gebrakan lainnya di bidang pendidikan mengeluarkan program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS)  yaitu program pendidikan murah bahkan gratis bagi warga yang tak mampu dan di bidang kesehatan dengan program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Kota Surakarta (PMKS).
Bidang perijinan juga di benahi sehingga perijinan bisa lebih cepat dan memudahkan banyak pihak.
Bersama Jokowi dalam acara desiminasi hasil audit Sosial program PKMS, 4 Okt 2012
Pola kepemimpinan yang akomodatif, partisipatif dan nguwongke wong juga menjadi ciri Jokowi dalam memimpin Solo. Masyarakat lebih mudah ketemu langsung dengan Jokowi karena beliau suka sekali turun ke bawah untuk mendengarkan masalah masyarakatnya sehingga bisa mencari solusi dengan tepat dan cepat. Masyarakat baik  perorangan, organisasi , mahasiswa, LSM hampir tak kesulitan jika hendak bertemu, baik di rumdin Loji Gandrung maupun bertemu di tempat lain, misalnya di acara tertentu.
Kebijakan-kebijakan Jokowi memang luar biasa dan membawa Solo lebih bagus dibuktikan dengan banyaknya penghargaan yang diterima Solo maupun Jokowi sebagai walikota. Mudah-mudahan di DKI Jakarta, Jokowi mampu mengadopsi pembelajaran baik yang di lakukan dan berhasil di Solo dan bahkan lebih meningkatkan lagi prestasinya. Tentunya akan banyak tantangan yang kemungkinan lebih besar di DKI, tetapi dengan pola kepemimpinan beliau seperti yang di terapkan di Solo, pastinya sangat mungkin tantangan di Jakarta bisa di taklukan.