Selasa, 18 Desember 2012

Enam hari di Kupang NTT

Kupang.....kupang.......

Jarum jam  menunjukkan tepat pukul 19.15 menit ketika roda pesawat  menyentuh landasan di bandar a  El Tari Kupang. Karena selisih waktu 1 jam, di Kupang saat itu tepat pukul 20.15 persis seperti jadwal  yang ditetapkan maskapai penerbangan. Setelah  setengah hari lebih melakukan perjalanan dari Solo , akhirnya saya berkesempatan menginjakkan kaki di Kupang Nusa Tenggara Timur. Subhanalloh, ini pengalaman pertama saya ke kota Kupang ,  Indonesia  bagian  timur.
Perjalanan dari Solo dengan menumpang Garuda pukul 11.30, tiba di Jakarta 12.40, kemudian  saya dan teman menunggu jadwal keberangkatan pesawat Batavia Air pukul 15.15. Tepat pukul 15.15 pesawat  dengan rute jakarta-Surabaya-Kupang berangkat . kebetulan langit cerah dan bahkan panas, membuat saya pribadi merasa nyaman dan tak kuatir. Saya sempat was-was menempuh perjalanan dengan pesawat di sore dan malam hari ketika musim penghujan seperti ini. Seperti  4 hari sebelumnya perjalanan dari Jakarta ke Solo sempat tertunda cukup lama karena cuaca. Bahkan ada pesawat yang 2 hari sebelumnya tak berani turun di bandara Adi Sumarmo Solo karena cuaca yang tak bersahabat.
Perjalanan Jakarta-Surabaya sekitar 1 jam 10 menit, kemudian pesawat masih menunggu penumpang dari Surabaya menuju Kupang sekitar 20 menit. Pukul 17.25 pesawat terbang lagi menuju Kupang yang diperkirakan butuh waktu 1 jam 40 menit seperti yang diinformasikan awak pesawat. Saya lega sekali karena tak menumpuh perjalanan yang panjang seperti dugaan saya semula. Ketika melihat jadwal di tiket pesawat, jarak tempuh jakarta-Kupang adalah 5 jam yaitu tertera pukul 15.15-20.15. membayangkan lamanya perjalanan membuat saya sudah keder dan sedih, karena saya termasuk orang yang mabuk perjalanan. Duh, alangkah lamanya di pesawat dan susahnya lagi , saya termasuk orang yang tak bisa tidur di pesawat. Nah , itulah yang membuat saya jadi sedih. Pun kali ini di perjalanan dinas (hehe) untuk memfasilitasi training anggaran di Kupang.
Ada pengalaman lucu bagi saya , ketika roda pesawat  baru menjejakkan kaki di bandara El Tari, sementara pesawat belum berhenti ,  ada seorang penumpang laki-laki yang langsung berdiri saja. Ketika di tegur oleh pramugari tetap tidak bergeming, rupanya membuat jengkel pramugari sehingga bapak itu di bentak dengan keras tidak boleh berdiri.  Baru setelah itu si bapak mau duduk. Saya sempat kaget, tetapi sepertinya si bapak tak marah. Barangkali tahu kalau dia salah.  Wah, sebelumnya saya tak pernah mengalami pengalaman seperti itu lho. Pengalaman lainnya, ketika di toilet  di bandara, saya masuk ke toilet perempuan. Toilet hanya kecil saja, dan hanya ada 2 ruang  toilet. Dengan kondisi yang cukup bersih meskipun tidak terlalu nyaman .  Awalnya  beberapa saat ketika saya masuk toilet, ada 1 pintu yang terkunci. Pintu lainnya masih terbuka. Nah saat saya hendak masuk  itu, saya mendengar suara laki-laki yang bernyanyi-nyanyi cukup keras dan PD banget di pintu sebelah. Saya jadi kaget dan ragu. Jangan-jangan saya salah masuk toilet atau suara itu adalah suara perempuan yang mirip laki-laki. Karena ragu, saya keluar lagi dan melihat  gambar di pintu masuk toilet. Wah, sudah 100% betul ini toilet perempuan, semenatara di sebelah adalah toilet laki-laki. Nah saya masuk lagi dan menyakinkan  pendengaran saya apakah perempuan yang mirip laki-laki . Waktu itu ada seorang ibu (melihat wajahnya ibu dari NTT) masuk ke toilet yang pintunya masih terbuka. Saya jadi tambah nyakin kalau itu memang toilet untuk perempuan. Nah , saya heran setengah mati kok ada laki-laki yang  makai toilet perempuan ya? Dia nggak tahu   atau ngga mau tahu? Ketika perempuan penguna toilet sebelah keluar dan hampir bersamaan dengan keluarnya laki-laki itu, eh si perempiuan cuek saja seperti sudah biasa melihat laki-laki di toilet perempuan. Celakanya si laki-laki juga cuek saja dan nggak merasa malu. Saya yang melihat malah malu dan marah sebenarnya, tetapi saya tahan. Saya sudah dari tadi gatal untuk menegur laki-laki itu, tetapi sekuat tenaga saaya tahan, karena saya belum tahu karakter orang NTT. Kuatirnya dia tersinggung, sementara saya orang yang baru saja menginjakkan kaki di bumi NTT. Jadinya saya tahan kejengkelan saya.
Selanjutnya  kami memesan taxi ke hotel Sasando yang di pesan panitia, yang di tempuh dalam waktu sekitar 15 menit dari bandara. Ternyata tak terlalu lama yach, saya sudah tiba di Hotel bertaraf internasional di Kupang. Hotelnya lumayan bagus, bersih tetapi cukup mahal. Kamar yang saya pakai kelas biasa saja /standart dengan harga Rp 450 rb , rasanya kalau di Jawa akan mendapatkan fasilitas yang lebih baik. Tetapi di Kupang, kata teman saya memang tarif hotel mahal. Karena hotel full, maka saya dapat kamar di bawah(turun tangga sekitar 70 anak tangga) yang lumayan  menguras tenaga dan membuat kaki saya rasanya mau patah (lebay hehehehe).
Soal makanan, ehmmm makanan di Kupang  menurut saya  cukup menarik , terutama ikan  yang diolah dalam berbagai rasa. Tetapi banyak juga makanan yang khas Jawa seperti ketela, wajik, lemper, kue lumpur. Wah, padahal saya rasanya ingin mencari makanan khas Kupang, tetapi di acara pelatihan banyak makanan yang disajikan adalah makanan khas Jawa.
Tak lengkap ketika pulang tak membawa oleh-oleh khas Kupang, maka seperti kebiasaan saya kalau pergi, saya berburu oleh2 khas Kupang. Ternyata nggak cukup banyaik makanan/snack khas Kupang. Justru saya menemui makanan yang sama dengan Jawa seperti kacang mete, kacang bawang, marning, kripik pisang, dll. Tapi ada yang khas seperti dodol lontar. Jadinya saya beli dodol lontar dan sejenis makanan dari ubi seperti grubi. Selain itu saya juga membeli cinderamata dari tenun tangan khas NTT seperti tenunan taplak meja, dompet dari tenun.  Meski tak sempat  jalan-jalan secara khusus karena padatnya acara, saya tetap merasa senang karena sudah menginjakkan kaki di Nusa Tenggara Timur dan disambut keramahan penduduknya.................