tag:blogger.com,1999:blog-41663314184371367842024-03-13T10:24:47.613+07:00Suara SuciMenuangkan gagasan sebagai bahan pembelajaransuci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.comBlogger321125tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-31141466562191121702018-07-19T13:29:00.000+07:002018-07-19T13:29:28.695+07:00Belajar dari Orang Besar<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Betapa luar biasanya presiden saya ini. Ya pak Jokowi begitu bersahaja, rendah hati, nguwongke uwong, sederhana , andap ashor.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br />Sudah jelas beliau ini orang nomer satu di Indonesia, seorang presiden yang memipin Negara besar dengan ratusan juta penduduknya, berkata bahwa ia bukan orang besar. Beliau justru mengatakan kalau orang besar itu adalah Lalu Muhammad Zohri, pemuda 18 tahun yang mengharumkan nama Indonesia di<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;"> kancah internasional.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-hPhvzA52o2k/W1AvjUdQYDI/AAAAAAAABmA/7GjTUaTL4OoQ12benFEdkiV-mMqMeucMgCLcBGAs/s1600/37336470_10210005606811366_7683255111639891968_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="360" src="https://3.bp.blogspot.com/-hPhvzA52o2k/W1AvjUdQYDI/AAAAAAAABmA/7GjTUaTL4OoQ12benFEdkiV-mMqMeucMgCLcBGAs/s640/37336470_10210005606811366_7683255111639891968_n.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
Saya rasa presiden telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua untuk menghargai orang lain melebihi diri sendiri, selalu rendah hati.<br />Seperti yang pak Jokowi tulis di lama facebook-nya ini:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lalu Muhammad Zohri, juara dunia lari 100 meter usia di bawah 20 tahun kelahiran Nusa Tenggara Barat, sudah pulang ke Tanah Air. Rasanya ada yang mengganjal saat membaca wawancaranya di media. Kata Zohri, ia bangga apabila dapat bertemu dengan "orang besar".<br />Siapa yang dia maksud orang besar itu? Presiden. Saya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maka siang ini saya pun bertemu Zohri di Istana Kepresidenan Bogor. Ia datang dengan mengenakan jaket putih bawahan merah, berkalungkan medali emas yang diraihnya. Saya mengajak Zohri berkeliling halaman istana sembari berbincang-bincang. Sungguh saya bangga atas prestasi anak muda ini.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tapi ini yang keliru. Orang besarnya itu bukan di sini. Bukan saya, tapi Zohri. Dialah orang besar itu. Karena dengan segala keterbatasan dan kekurangan fasilitas, dengan ambisi yang besar, kerja keras, dan kegigihan ia bisa menjadi juara dunia.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saya berpesan kepada Zohri agar tak lekas berpuas diri. Tetap giat berlatih menghadapi Asian Games 2018 dan pertandingan-pertandingan besar lainnya.</div>
</div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-17860017679661781082018-07-17T15:28:00.001+07:002018-07-17T15:29:21.093+07:0035,2 Km Jalan Tol Solo – Ngawi Segmen Kartasura - Sragen diresmikan oleh Presiden Joko Widodo<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Terbentang hingga 35,2 Km Jalan Tol Solo – Ngawi Segmen Kertasura - Sragen diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Minggu (15/7). Bertempat di Gerbang Tol Ngemplak, Kabupaten Boyolali Joko Widodo didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani, Direktur Utama PT Jasamarga Solo Ngawi David Wijayatno.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-CYDEb4KyKwM/W02onyyrw6I/AAAAAAAABlo/sze-4qHXunAPtsU4yfiV3MmUWddTScboQCLcBGAs/s1600/6e9b3ab3-e4f4-4dfe-8cb9-b516696f485d_169.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="395" data-original-width="700" height="360" src="https://2.bp.blogspot.com/-CYDEb4KyKwM/W02onyyrw6I/AAAAAAAABlo/sze-4qHXunAPtsU4yfiV3MmUWddTScboQCLcBGAs/s640/6e9b3ab3-e4f4-4dfe-8cb9-b516696f485d_169.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam laporannya menyatakan bahwa Jalan Tol Solo Ngawi memiliki keunikan karena bersinergi dengan moda transportasi kereta bandara. "Di belakang (ROW dari Kadipiro-Purwodadi hingga Bandara Adi Soemarmo) yang ada crane merupakan jalur kereta api ke bandara yang sudah mulai dikerjakan." jelasnya</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Jalan Tol Solo – Ngawi mempunyai total keseluruhan panjang 90,43 Km yang terdiri dari tiga Segmen, yaitu Segmen Junction Kartasura – Karanganyar sepanjang 20,9 Km (konstruksi oleh Pemerintah), Segmen Karanganyar – Simpang Susun Sragen sepanjang 14,3 Km (konstruksi oleh BUJT) dan Segmen Simpang Susun Sragen – Simpang Susun Ngawi sepanjang 54,9 Km (konstruksi oleh BUJT) yang direncanakan akan beroperasi pada September 2018.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Jalan Tol Trans Jawa secara bertahap akan tersambung dari Merak hingga Banyuwangi. "Saya gembira karena Jalan Tol Ruas Kartasura - Sragen selesai dan secara bertahap Ruas Tol Trans Jawa tersambung dari Merak hingga Banyuwangi.”</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Terkait <em style="box-sizing: border-box;">rest area</em>, secara khusus Presiden berpesan agar penggunaannya bisa meningkatkan geliat ekonomi rakyat. Presiden menginginkan agar titik-titik di rest area diisi oleh produk-produk lokal.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
"Saya titip jalan tol bukan hanya memperlancar barang jasa dan orang, menurunkan biaya logistik, tadi juga sudah disinggung oleh Pak Menteri PUPR mengenai rest area, jangan sampai titik-titik yang ada kegiatan ekonomi itu justru diisi oleh merek-merek asing. Harus semuanya diganti sate, soto, kambing guling, gudeg," ujarnya.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menteri BUMN dan Menteri PUPR bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota untuk memfasilitasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar mendapatkan kesempatan berjualan di rest area jalan tol sehingga <em style="box-sizing: border-box;">rest area</em> akan didominasi produk lokal. Lebih lanjut Presiden menegaskan bahwa ini merupakan wujud keberpihakan kepada produk lokal, bukan sekadar masalah pendapatan semata.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
"Sehingga yang namanya batik bisa dijual di rest area, telur asin bisa dijual di <em style="box-sizing: border-box;">rest area</em>. Makanannya yang tadi. Kalau minum ya wedang ronde. Saya kira bisa dijual di <em style="box-sizing: border-box;">rest area</em>," lanjut Presiden Joko Widodo.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Jalan Tol Solo – Ngawi dilengkapi dengan 6 Gerbang Tol (GT), yakni GT Colomadu, GT Bandara, GT Ngemplak, GT Purwodadi, GT Karanganyar, GT Sragen, GT Sragen Timur, dan GT Ngawi (Kota Ngawi). Untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses jalan tol PT. Jasamarga Solo Ngawi juga mempersiapkan 8 Simpang Susun (SS), yaitu SS Kartasura/Colomadu, SS Bandara, SS Ngemplak, SS Purwodadi, SS Karanganyar, SS Sragen, SS Sragen Timur dan SS Ngawi.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Pengusahaan Jalan Tol Solo – Ngawi dilaksanakan oleh PT. Jasamarga Solo Ngawi dengan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol yang ditandatangani pada 28 Juni 2011. Masa konsesi pengusahaan Jalan Tol Ngawi - Kertosono adalah 40 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Konstruksi (SPMK).</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Jalan tol dengan biaya investasi 11,34 Triliun ini diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Seiring dukungan infrastruktur, Jalan Tol Solo-Ngawi menjadi sangat penting untuk memecahkan permasalahan transportasi darat dan konektivitas baru yang akan berdampak positif bagi kondisi ekonomi kawasan secara umum.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Secara teknis, ruas Tol Sol-Ngawi yang dikerjakan dengan tipe perkerasan rigid pavement (perkerasan beton) memiliki jumlah lajur 2 x 2 atau dua lajur tiap arah. Lebar lajur mencapai 3,6 meter dan bahu jalan luar 3 meter. (www.pu.go.id)</div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-4876200991338723952018-07-17T14:58:00.000+07:002018-07-17T14:58:30.499+07:00Wow….Sejak 1999, Pertama Kali Tingkat Kemiskinan Di bawah 2 Digit<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Untuk pertama kalinya sejak tahun 1999 lalu, tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai angka di bawah 2 (dua) digit, tepatnya pada angka 9,82 persen pada posisi Maret 2018. Berkurang jauh dari posisi Maret 2017 yang masih di angka 10,64 persen.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-2imyH2PgzB4/W02heAhfxYI/AAAAAAAABlQ/w0eckM_hVmUcARfafmrKn3Vd-VZZ9SVmgCLcBGAs/s1600/DATA-SUSENAS.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="700" data-original-width="1600" height="280" src="https://2.bp.blogspot.com/-2imyH2PgzB4/W02heAhfxYI/AAAAAAAABlQ/w0eckM_hVmUcARfafmrKn3Vd-VZZ9SVmgCLcBGAs/s640/DATA-SUSENAS.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kepala Bada Pusat Statistik (BPS) Dr. Suhariyanto mengatakan, jumlah penduduk miskin Indonesia pada Maret 2018 mencapai 25,95 juta orang atau turun 633,2 ribu orang diban<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;">ding September 2017 yang mencapai 26,58 juta orang.<br />“Jika dibandingkan dengan Maret tahun lalu (2017), jumlah penduduk miskin Indonesia menurun sebanyak 1,82 juta orang,” kata Suhariyanto dalam keterangan persnya di kantor BPS Pusat, Jakarta, Senin (16/7) siang.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
Dijelaskan Kepala BPS itu, jumlah penduduk miskin di perkotaan turun sebesar 128,2 ribu orang. Sementara penduduk miskin di pedesaan turun sebesar 505 ribu orang.<br />Padahal, lanjut Kepala BPS, Garis Kemiskinan yang menjadi batas untuk mengelompokkan penduduk jadi miskin atau tidak miskin, telah naik sebesar 3,63 persen, yaitu dari Rp387.160,- per kapita pada September 2017 menjadi Rp401.220,- per kapita pada Maret 2018.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengenai komoditi yang memberikan sumbangan terbesar pada Garis Kemiskinan, Kepala BPS Dr. Suhariyanto menyebutkan, baik di perkotaan maupun di perdesaan sama, yaitu komoditi makanan, terutama beras.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Beras memberi sumbangan 20,95 persen di perkotaan dan 26,79 persen di perdesaan,” jelas Suhariyanto.<br />Kepala BPS itu mensinyalir, kenaikan harga beras yang cukup tinggi, yang mencapai 8,57 persen pada periode September 2017 – Maret 2018 mengakibatkan penurunan kemiskinan menjadi tidak secepat periode Maret 2017 – September 2017 saat harga beras relatif tidak berubah. (setkab)</div>
</div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-79037506356520479612018-07-17T14:55:00.000+07:002018-07-17T14:55:12.479+07:00Kemendagri Berikan Kado Rumah Buat Lalu Muhammad Zohri, Sprinter Muda Indonesia Juara Dunia Lari 100 M<br />
<div class="MsoNormal">
Untuk mengapresiasi prestasi Lalu Muhammad Zohri, sprinter
muda Indonesia yang berhasil menjadi juara dunia lari nomor 100 meter putra
prestasi di Tempere, Finlandia, beberapa waktu lalu, Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri) menghadiahkan kado istimewa sebuah rumah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kado rumah dari Kemendagri ini letaknya tak jauh dari rumah
keluarga Zohri, tepatnya di<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Taman
Bangsal Residence, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-lX0EdwcIk08/W02goxT8djI/AAAAAAAABlI/c2w3eH5vnwwWzWSv3aKItZ4qgvV1jDWLQCLcBGAs/s1600/Rumah-Buat-Zohri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="864" data-original-width="1152" height="480" src="https://4.bp.blogspot.com/-lX0EdwcIk08/W02goxT8djI/AAAAAAAABlI/c2w3eH5vnwwWzWSv3aKItZ4qgvV1jDWLQCLcBGAs/s640/Rumah-Buat-Zohri.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan,
kado rumah untuk Zohri adalah tanda terima kasih dari Kemendagri atas prestasi
yang ditorehkan anak muda dari Lombok Utara itu di kejuaraan dunia atletik di
Finlandia.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Ungkapan rasa bangga dan apresiasi kepada Saudara Zohri
atas prestasi dunianya yang membawa nama harum Indonesia, Keluarga besar staf
Kemendagri memberikan apresiasi kepada Saudara Zohri sebuah rumah di Bangsal Regency,
Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara,” kata Tjahjo, di Jakarta, akhir
pekan lalu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Seperti apa sebenarnya rumah yang akan dijadikan kado
Kemendagri untuk Zohri? Mengutip laman btnproperti.co.id, perumahan Taman
Bangsa Residence berada di darah Bangsal Baru, Pemenang Barat, Pemenang, Kab.
Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Komplek perumahan ini dikerjakan oleh
developer PT Taman Loka.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dari laman btnproperti.co.id juga didapatkan sedikit
informasi mengenai harga rumah di Taman Bangsa Residence. Harga rumah terendah
di Taman Bangsa Residence sebesar Rp425.000.000. Sementara harga tertinggi
diinformasikan sebesar Rp750.000.000. untuk tipe rumah 85, dengan 3 kamar tidur
dan 2 kamar mandi, harganya Rp650.000.000. Sementara untuk<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>rumah tipe 50 dengan 2 kamar tidur dan 1
kamar mandi, harga yang ditawarkan Rp425.000.000.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Menurut Tjahjo, rumah untuk Zohri akan diserahkan secara
simbolis pada pelari muda itu saat sudah tiba di Tanah Air. Saat ini Zohri
masih berada di Finlandia.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Rencananya, Zohri juga akan diundang ke Istana Negara untuk
bertemu dengan Presiden Jokowi. Tidak hanya itu, Presiden juga telah
memerintahkan agar rumah keluarga Zohri yang berdinding bilik bambu dipugar.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Begitu tiba di Indonesia langsung diserahkan simbolis di
Jakarta atau di NTB,” kata Tjahjo(setkab.go.id)<o:p></o:p></div>
<br />suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-76104882164920523922018-06-04T15:37:00.003+07:002018-06-05T16:28:47.322+07:00Bendungan Kuningan Jabar Siap Aliri 3.000 Hektar Sawah dan Energi Listrik 500 KWH Bendungan Kuningan Jawa Barat dalam proses penyelesaian pembangunan, merupakan salah satu infrastruktur untuk mendukung perairan sawah penduduk terutama di Jawa Barat. Bendungan yang diperkirakan mampu menampung 25,9 juta meter kubik air tentunya sangat diharapkan warga khususnya yang bekerja sebagai petani. Dengan perairan yang baik melalui ketersediaan air di bendungan, petani boleh jadi bernafas lega karena ada harapan padi yang ditanam tidak ada kekurangan air sehingga hasil panen juga lebih baik. Selain itu pasokan listrik juga dipastikan alan lebih maximal lagi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-NI1hK_Cy9uc/WxT5wzGCWfI/AAAAAAAABj4/xSHOrvV6wSgiUmH8Mq_SCjg47G1mDXDsACLcBGAs/s1600/kuningan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="420" data-original-width="760" height="352" src="https://1.bp.blogspot.com/-NI1hK_Cy9uc/WxT5wzGCWfI/AAAAAAAABj4/xSHOrvV6wSgiUmH8Mq_SCjg47G1mDXDsACLcBGAs/s640/kuningan.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Berikut penjelasan pak Joko Widodo:<br />
<br />
Saya berkesempatan mengunjungi lokasi Bendungan Kuningan di
Randusari, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, kemarin. Ini waduk yang
besar, hanya belum kelihatan besarnya karena air belum masuk. <br />
Bayangkan saja, Bendungan Kuningan akan menampung 25,9 juta meter kubik
air, dua kali lebih besar dari Bendungan Raknamo di NTT yang sudah
selesai.<br />
Waduk ini seluas 221 hektare dengan membendung Sungai
Cikaro, anak Sungai Cijalengkok. Bendungan Kuningan kelak bisa mengairi
3.000 hektare sa<span class="text_exposed_show">wah, energi listrik
tenaga air sebesar 500 KWH, dan sumber air baku dengan debit kurang
lebih 300 liter per detik untuk 300.000 kepala keluarga di Kuningan,
Jawa Barat, sampai daerah di bawahnya seperti Brebes, Jawa Tengah.</span><br />
Bendungan Kuningan merupakan satu dari 65 bendungan yang dibangun
pemerintah pada periode 2015-2019, juga satu dari delapan waduk akan
selesai tahun ini.<br />
(sumber FB Presiden Joko Widodo) suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-54234542531624664782018-06-04T15:16:00.001+07:002018-06-04T15:19:24.113+07:00Tentang Penangkapan Terduga Teroris di UNRI, Pak FH Masak Nangkap Pakai Tongkat? <!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
Beberapa hari lalu (Sabtu 2 Juni 2018) Densus 88 Antiteror
dan Polda Riau melakukan penangkapan tiga orang terduga teroris di Universitas
Riau (UNRI). Langkah cepat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>aparat
tersebut patut di acungi jempol mengingat akhir-akhir ini ulah teroris semakin
membuat resah masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Meskipun begitu ada saja yang mengkritik alias nyinyir
dengan aksi penangkapan tersebut. Biasalah, tak selalu apa yang dilakukan
aparat keamanan mendapatkan simpati. </div>
<div class="MsoNormal">
Kali ini, wakil ketua DPR Fahri Hamzah(FH)
memberikan tanggapan yang kesan saya sih seperti <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak mendukung langkah antisipasi Densus 88
Antireror . FH memberikan kritik cara kerja Densus 88 dan Polri yang melakukan
penangkapan ke dalam kampus dengan mengunakan senjata laras panjang. Ia sebutkan
bahwa Fahri, masuknya senjata laras panjang ke area kampus adalah sebuah
kemunduran.</div>
<div class="MsoNormal">
“Kenapa senang menampakkan pasukan bersenjata dan laras
panjang masuk kampus? Ini Polri atau kompeni? #SaveKampus,” tulis Fahri di akun
Twitternya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tak butuh waktu lama, Polri memberikan tanggapan kritik FH <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan dingin melalui<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto
. Beliau mengatakan bahwa <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>apa yang
dilakukan oleh Polisi dan Densus 88 adalah sudah sesuai dengan prosedur.</div>
<div class="MsoNormal">
“Jadi begini, penangkapan kasus teror tidak sama dengan
penangkapan kasus lain,” kata Setyo. “Jadi bagaimana SOP-nya membawa senjata
panjang (masa) yang masuk harus ganti pakai tongkat polisi misalnya, sementara
bomnya sudah siap. Jadi tolong rekan-rekan pahami penangkapan atau upaya paksa
kasus terorisme itu ada prosedurnya.”tambahnya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-rwJXd6kYd04/WxT0Trhzz1I/AAAAAAAABjg/cCJ37FuYVYYkyVPI7FFmxz6B6YrTggkiQCLcBGAs/s1600/unri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="358" src="https://4.bp.blogspot.com/-rwJXd6kYd04/WxT0Trhzz1I/AAAAAAAABjg/cCJ37FuYVYYkyVPI7FFmxz6B6YrTggkiQCLcBGAs/s640/unri.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Betuuuulll Pak Setyo, selain karena saya nyakin sudah sesuai SOP, lha
mosok mau ngrebek terduga teroris kok pakai tongkat ya pak? Lha nanti kalau bom
yang ditangan siap diledakkan, trus pak polisi yang pakai tongkat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mau bijimana menaklukkan pembawa bom tersebut
hayo??</div>
<div class="MsoNormal">
Memang itu tongkat sakti apa, begitu di lempar tuingggg…. Trus
pembawa bomnya jadi tetiba tangannya terborgol dalam kondisi lemas, sama bom-nya mejen
gitu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Lagipula Pak FH ini yo lutju tenan. Lha kalau nangkap
terduga teroris yang <i>ngengirisi</i> dan gak takut mati itu tanpa senjata <i>yo piye
tho yo</i>? <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mau di kampus, mall, jalanan,
rumah yo bawa senjata <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>buat ngadepi teroris
tho yo. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Eits, atau enaknya kalau ada terduga teroris <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>masuk bawa bom ke rumah Pak FH atau ke DPRRI
dibiarkan saja ya, paling tidak biar DHEERRRRRRRR gitu dulu? Biar ngrasakke. Lha piye Densus 88 bawane tongkat je. Keburu teroris meledakkan bom, tongkat baru melayang. Bukankah kabarnya
salah satu target pengeboman kemarin tu gedung DPR, tempat pak FH berkantor
ya?? <i>Pripun pak FH? Ngoten nopo nggih????</i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-80564533778088571092018-06-03T11:28:00.004+07:002018-06-03T11:31:10.075+07:00Rusun Pesantren Modern Terpadu Prof. Hamka, Bukti Jokowi Sangat Peduli Islam dan PesantrenPresiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Rumah Susun (Rusun), Masjid
Hj. Yuliana, Gedung Sekolah SMP 2 dan SMA 2 di Kawasan Pesantren Modern
Terpadu Prof. Hamka, Kota Padang, Sumatera Barat, 21 Mei 2018.
Pembangunan Rusun dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) sedangkan gedung sekolah dibangun oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-1CdtIxG5qx4/WxNuZO89t-I/AAAAAAAABjI/Vnf-22ZBM54uNAmvE1_-uxDGl07_g7UqQCLcBGAs/s1600/71459194.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="750" height="426" src="https://4.bp.blogspot.com/-1CdtIxG5qx4/WxNuZO89t-I/AAAAAAAABjI/Vnf-22ZBM54uNAmvE1_-uxDGl07_g7UqQCLcBGAs/s640/71459194.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Presiden Jokowi dalam sambutannya mengenang Buya Hamka adalah tokoh
besar bagi masyarakat Minang, Indonesia bahkan diakui di mancanegara.
“Pesantren Modern Terpadu adalah bukti nyata bahwa cita-cita almarhum
Buya Hamka telah berhasil menembus waktu dan generasi. Harapan saya agar
PMT menjadi ladang subur bertumbuhnya santri yang berakhlak mulia,
berakhlakul karimah, yang tangguh dan ulet dan selalu optimis yang akan
membahwa Indonesia menjadi negara Baldatun Thoyibatun Wa Rabbun Ghofur,”
kata Presiden Jokowi.<br />
Turut hadir Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Muhadjir Effendy, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno,
Pembina Yayasan Wawasan Islam Indonesia sebagai pengelola Pesantren
Prof. Hamka Ahmad Syafii Maarief dan Ketua Yayasan Wawasan Islam
Jasrial.<br />
<br />
Usai peresmian, Presiden meninjau ke dalam Rusun, melihat kondisi dan
fasilitasnya. “Gedungnya rapih dan mebelair nya bagus kuat dan kokoh,”
ujar Presiden Jokowi. Rusun yang dibangun tahun 2017 tersebut setinggi
tiga lantai terdiri dari 12 unit kamar tipe barak yang bisa menampung
sebanyak 216 orang santri pria.<br />
<br />
Rusun telah dilengkapi fasilitas listrik, air, kamar mandi luar dan
meubelair seperti tempat tidur bertingkat, lemari dan meja belajar.
Biaya pembangunannya sebesar Rp 8,7 miliar. Sementara untuk biaya
pengadaan meubelair Rp 670 juta.<br />
Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Basuki untuk membangun satu
lagi Rusun di kawasan PMK Prof. Hamka yang diperuntukan bagi santri
wanita tahun ini.<br />
Menteri Basuki mengatakan siap melaksanakan perintah tersebut karena
adanya Rusun di Pondok Pesantren diharapkan meningkatkan kenyamanan para
santri dalam menuntut ilmu sekaligus melakukan penataan lingkungan
pesantren.<br />
<br />
Pada periode tahun 2015-2017, Rusun yang dibangun Kementerian PUPR di
Provinsi Sumbar berjumlah 14 buah. Tahun 2018 akan dibangun 15 Rusun
yang tersebar di 14 Kabupaten/Kota di Sumbar dengan anggaran total
sekitar Rp 120 miliar.<br />
Rusun yang akan dibangun diantaranya yakni Rusun di Universitas
Andalas, Universitas Negeri Padang, Universitas Muhammadiyah Sumbar,
Akademi Teknik Gigi Padang, Kejaksaan Tinggi Sumbar, YP2TI Padang, ISI
Padang Panjang, Akademi Komunitas Negeri Tanah Datar, Universitas Dharma
Indonesia, Ponpes Tarbiyah Islamiyah, Rusun MBR Kota Sijunjung, MBR
Kabupaten Pesisir Selatan dan MBR Kota Solok.<br />
“Rusun-rusun tersebut ditargetkan selesai bulan November 2018. Untuk
pembangunan Rusun, rata-rata membutuhkan waktu 8 bulan,” jelas Direktur
Rumah Susun Kuswardono.<br />
Kementerian PUPR membangun Rusun diberbagai daerah yang diperuntukan
bagi masyarakat berpenghasilan rendah, nelayan, pekerja,
mahasiswa/santri, dan aparatur sipil negara.<br />
<br />
Turut mendampingi Menteri Basuki pada acara tersebut Direktur Rumah
Susun Ditjen Penyediaan Perumahan Kuswardono, Kepala Balai Pelaksanaan
Jalan Nasional III Syaiful Anwar, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V
Maryadi Utama dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S.
Atmawidjaja.<br />
Biro Komunikasi Publik<br />
Kementerian PUPRsuci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-58071767794002507612018-06-03T10:38:00.004+07:002018-06-03T11:30:12.829+07:00Jokowi Hadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Pertama di Indonesia Puluhan tiang berwarna putih berjajar di punggung pebukitan Desa
Mattirotasi dan Desa Lainungan, Watangpulu, Kabupaten Sidenreng Rappang,
nun di pelosok tengah Sulawesi Selatan, sekitar 200 kilometer dari
Makassar. Tiang-tiang itu begitu menonjol, berukuran raksasa: tingginya
80 meter. Pada sebagian tiang menara baja itu, di ujungnya sudah
terpasang baling-baling besar, garis tengahnya 57 meter, sehingga total
tingginya mencapai 137 meter.<br />
Ya, inilah tiang-tiang kincir angin <span class="text_exposed_show">raksasa
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) pertama di Indonesia. Di
pebukitan itu sedang dibangun 30 kincir angin yang masing-masing
menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 megawatt, atau 75 MW untuk 30
turbin. </span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-SWz6g1WyK28/WxNieLXhP4I/AAAAAAAABiw/fu6B2BrxOzgKEZy2OXkEdEDGjL9XP0OyQCEwYBhgL/s1600/24231972_798778680310983_4609446593537235980_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="540" data-original-width="960" height="360" src="https://3.bp.blogspot.com/-SWz6g1WyK28/WxNieLXhP4I/AAAAAAAABiw/fu6B2BrxOzgKEZy2OXkEdEDGjL9XP0OyQCEwYBhgL/s640/24231972_798778680310983_4609446593537235980_n.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="text_exposed_show">
Kawasan pebukitan
Sidrap memiliki potensi angin yang bagus, dengan perkiraan kecepatan
angin berkisar tujuh meter per detik yang cocok untuk kebutuhan
menggerakkan baling-baling PLTB.<br />
Dibangun sejak bulan April 2016
oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi dengan investasi senilai USD150 juta,
PLTB ini nantinya akan beroperasi secara komersial. Bila telah rampung
tahun depan, PLTB Sidrap sanggup mengalirkan listrik ke sekitar 80.000
rumah tangga pelanggan 900 VA. <br />
PLTB ini akan menjadikan
Indonesia sebagai satu dari sedikit negara di Asia yang mempunyai
pembangkit bertenaga angin, seperti Jepang, China, dan Korea.<br />
<br />
Selain PLTB Sidrap, kita juga tengah membangun PLTB Jeneponto, juga di Sulawesi Selatan yang melibatkan investor dari Denmark.<br />
Potensi energi angin di negara ini 60,6 GW. Pemerintah mendorong adanya
penggunaan energi baru terbarukan dari air, panas bumi, ataupun angin.<br />
(sumber : Facebook Presiden Joko Widodo)<br />
<br />
Presiden Joko Widodo (Jokowi ) telah membuktikan kerja nyatanya, kerja..kerja.kerja..yang selama ini beliau lakukan. Hebatnya, hanya di era Jokowi inilah wilayah terpencil seperti Papua, Kab Sidenreng Rapang (yang saya saja baru pertamakali ini tahu nama daerah tersebut) mendapatkan perhatian yang luar biasa, mendapatkan perhatian dan diperlakukan sama dengan wilayah di Jawa.<br />
<br />
Infrastruktur di bangun, yang rusak diperbaiki, yang belum memadai di cukupkan sehingga membuat nyaman warganya.<br />
Apa yang di lakukan Jokowi bukan karena pencitraan, bukan karena alasan politik apalagi tahun depan Pemilihan Presiden, bukan sama sekali bukan untuk itu. Tapi semua semata-mata demi keadilan sosial, demi pemerataan, memakmurkan rakyatnya membuat sejahtera rakyatnya dalam semua wilayah di NKRI.<br />
Sekali lagi, semua karena alasan demi keadilan sosial .<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<br />
<i>Foto: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral</i></div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-83908672753866122112018-05-31T11:06:00.000+07:002018-05-31T11:06:14.607+07:00Pesan Senyap Presiden di Balik Dolanan Gobak SodorKemarin Presiden bersama ibu Negara disertai sejumlah menteri
bermain bersama ratusan anak-anak yang diundang ke Istana dalam
rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei.<br />
Pak Jokowi
(JKWi) terlihat santai dan tertawa lepas saat bermain aneka permainan
salah satunya gobak sodor. Beliau mengakui sudah lama sekali tepatnya
limapuluh tahun lebih tidak bermain permainan yang membutuhkan
kerjasama tim tersebut.<br />
<br />
<div class="text_exposed_show">
Meski
terlihat sederhana tetapi bagi saya permainan/dolanan gobak sodor yang
dimainkan pak JKWi itu sarat makna , tidak hanya sekedar dolanan
bocah saja.<br />
<br />
Bagi orang desa seperti saya ( Jawa), saat kecil
bermacam permainan seperti gobak sodor , engklek menjadi mainan
sehari-hari. Selain betengan, delikan, nekeran, gembung, jamuran.
Dolanan gobak sodor ini kabarnya pertamakali dimainkan oleh para
prajurit di zaman kerajaan sebagai latihan perang melawan musuh dan
untuk melatih keterampilan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-acdMde2AKbQ/Ww9zJ708EUI/AAAAAAAABiU/p8K7y7X04k49K-c0ZcTNV45UJgb0G8MgwCLcBGAs/s1600/31958153_10209610415211823_8095355548653846528_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="439" data-original-width="780" height="360" src="https://2.bp.blogspot.com/-acdMde2AKbQ/Ww9zJ708EUI/AAAAAAAABiU/p8K7y7X04k49K-c0ZcTNV45UJgb0G8MgwCLcBGAs/s640/31958153_10209610415211823_8095355548653846528_n.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Dolanan gobak sodor membutuhkan
kerjasama tim, dengan jumlah tim tergantung ketersediaan anak. Minimal
tiap tim ada 3 anak, untuk menjaga garis terdepan, garis tengah dan
garis belakang. Kalau anak yang main lebih banyak, tim bisa ditambahkan
untuk menjaga garis kedua, ketiga, dll sampai garis paling belakang.<br />
<br />
Selain butuh kecepatan dan kecermatan serta kejelian, bermain gobak
sodor membutuhkan kerjasama, kekompakan tim, baik tim penjaga/ bertahan
atau tim penyerang. Karena tim penyerang harus bisa melewati setiap
garis yang dijaga oleh tim lawan.Sementara tim penjaga/bertahan harus
mampu bekerjasama agar tim lawan tidak bisa masuk atau agar tim lawan
tertangkap. Meskipun strategi masing-masing tim dibahas tertutup tetapi
saat permainan dilakukan semua terang benderang. Lawan bisa melihat
dengan jelas pergerakan tim yang dihadapi. Tim yang kalah(tertangkap)
tidak ada protes, dengan ksatria mengakui kekalahan dan sukarela
berhenti bermain sampai permainan selesai. Tidak ada gontok-gontokan
juga.<br />
<br />
Saat bermain gobak sodor kemarin Pak JKWi seakan
menyampaikan pesan ke semua anak bangsa untuk bermain secara fair
dalam politik. Meskipun tidak suka dengannya dan kelak berpotensi
berhadapan dengan Pak JKWi tetapi fair play mestinya tetap di
kedepankan. Tidak mengunakan jurus fitenah, obong-obong , gubras
gabrus. Kalau memang dalam perjalanannya bertumbangan hendaknya
mengakui kekalahan, tidak menyalahkan pihak lain. Pak JKWi juga seakan
mengajak semuanya bermain politik dengan riang gumbira, seneng,
ceriyaaaaaaaaaa, selayaknya dolanan gobak sodor itu. **</div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-14570880615863189962018-05-31T10:56:00.002+07:002018-05-31T10:57:13.531+07:00Ngotot Soal Utang Negara Akibat Kurang Piknik…Suatu ketika saya pernah gobrol-gobrol(kalau bilang diskusi kok <span class="_ezo" id="u_jsonp_28_4" style="color: #db831c; font-weight: bold;">keren</span>
banget yak) dengan seorang teman yang kebetulan haters pak Jokowi
(Jkwi). Setelah debat ngalor ngidul dengan berbagai tema, akhirnya
sampai juga ke soal hutang yang hitungan sampai Februari 2018 tercatat
sebesar USD 356,23 miliar atau setara dengan Rp 4.907 triliun . “Sampai
anak cucu cicit kita yang belum lahir pun nanggung utang Negara.”
Katanya berapi-api <span class="text_exposed_show">sambil menyalahkan pak Jkwi.</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-a9quUyKo1dc/Ww9yWj3JXFI/AAAAAAAABiM/Z35-CakhjYQeRauQrUVQG26U50WcXZLEQCLcBGAs/s1600/video-bedanya-jalan-trans-papua-ditangan-jokowi-tni-ad_1.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="750" height="384" src="https://4.bp.blogspot.com/-a9quUyKo1dc/Ww9yWj3JXFI/AAAAAAAABiM/Z35-CakhjYQeRauQrUVQG26U50WcXZLEQCLcBGAs/s640/video-bedanya-jalan-trans-papua-ditangan-jokowi-tni-ad_1.jpeg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="text_exposed_show">
Sik..sik…<br />
Ingat lho, saat pak Jkwi dilantik sebagai Kepala Negara, beliau sudah
mengemban utang dengan angka yang wow yaitu Rp 2.700 triliun. Artinya
hutang sekarang ini separo leibh adalah hutang warisan dari
pendahulunya.<br />
Mana mau teman saya itu terima kenyataan itu, ia terus
ngotot kalau semua salah Jkwi, ngapain mbangun ini itu dari uang
utangan.<br />
<br />
Tahukah kamu kawan, uang utangan itu juga buat
instrument pembiayaan pembangunan. Meskipun hutang bertambah , tetapi
uang utangan itu jelas larinya, salah satunya dialokasikan buat
mendorong percepatan infrastruktur terutama di indonesia timur.
Kebetulan saya sendiri punya pengalaman ke beberapa daerah di Indonesia
timur yang selama ini minim akses seperti infrastruktur jalan,
pendidikan , kesehatan dan layanan dasar lainnya. Di era pak Jkwi,
pemerataan pembangunan mulai digenjot dengan pencapaian yang cepat dan
luar biasa. Mungkin saudara kita di Papua tidak pernah menyangka ,
bermimpi pun rasanya sulit untuk merasakan jalan yang bisa dilalui
sekarang, kemudahan akses transportasi, kesehatan. Sekarang mereka
mulai merasakan layanan dasar tersebut. Layanan listrik dari PLN juga
sudah mulai di nikmati saudara kita yang selama puluhan tahun, sejak
mereka lahir belum pernah dirasakan.<br />
Beberapa desa di Indonesia
timur saya contohkan tetapi yo tetep saja ngeyel. Sakjane saya anyel
tenan, tapi asudahlah.<br />
<br />
Di akhir obrolan saya hanya pesan, “ Mulane
sesekali pikniko, ojo mung percoyo medsos wae …”</div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-18066662922678405792018-05-31T10:52:00.001+07:002018-05-31T10:52:33.453+07:00Saat Jokowi Nguwongke Sopir Truk Hari ini, saya menerima tamu istimewa: 80 pengemudi truk angkutan logistik di Istana Negara, Jakarta.<br />
Kami mengobrol tentang banyak hal, tetapi saya lebih banyak
mendengarkan mereka. Terutama, keluhan mengenai pungutan liar (pungli)
dan tindak premanisme di sepanjang jalur transportasi yang mereka lalui
sehari-hari.<br />
Terus terang saya terkejut mendengarnya. Tentang
pungli, seorang pengemudi menceritakan, "Mesti bayar kalau mau lewat
jalan. Kalau tidak bayar, kaca pecah. Kalau nggak kaca pecah, golok
sampai di leher. Kalau nggak, ranjau paku. Ban kita disobek."<br />
Ini
tidak boleh dibiarkan. Saya perintahkan langsung ke Pak Kapolri dan
Wakapolri untuk segera ditindaklanjuti. Sudah meresahkan dan menyebabkan
ketidaknyamanan.<br />
Mereka juga mengeluhkan soal peraturan
pembatasan tonase truk. Hal itu akibat dari kurangnya sosialisasi yang
dilakukan Dinas Perhubungan kepada para pengemudi maupun kepada
perusahaan-perusahaan. Saya sudah meminta kepada Perhubungan untuk lebih
menyosialisasikan aturan-aturan dimaksud.<br /> (Biro Pers Setpres)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-XYHQZj2-y0o/Ww9xZdE80jI/AAAAAAAABiE/jZvqxmIC-qw93xIt9R_jLUehR3JixbOqACLcBGAs/s1600/jokw%2Bn%2B%2Bsopir%2Btruk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="588" data-original-width="960" height="392" src="https://3.bp.blogspot.com/-XYHQZj2-y0o/Ww9xZdE80jI/AAAAAAAABiE/jZvqxmIC-qw93xIt9R_jLUehR3JixbOqACLcBGAs/s640/jokw%2Bn%2B%2Bsopir%2Btruk.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Cerita pemalakan sopir truk oleh orang-orang tertentu sudah menjadi
rahasia umum. Saya rasa sudah banyak yang mendengar kejadian seperti
itu. Saya sendiri pernah beberapa kali mendengarkan cerita tetangga yang
kebetulan suaminya sopir truk dari sebuah perusahaan.Rata-rata dalam
seminggu suaminya jalan untuk mengantarkan dagangan ke luar kota
antara lain di sekitar Jabodetabek dan sekitarnya. Di beberapa titik
dipastikan ada orang-orang yang sudah 'langganan' menarik pungutan
'upeti' dari tetangga saya. Untuk kelancaran perjalanan, tak pelak
tetangga saya sudah menyiapakan 'dana' untuk membayar pungutan liar
tersebut. Nilainya bervariasi berkisar puluhan ribu. Memang dilihat
sepintas tidak terlalu besar tetapi kalau dikalikan beberapa titik
menjadi besar. <br />
Tentu saja tetangga saya tidak berani melanggar
karena tidak mau berurusan dengan orang-orang tersebut yang dipastikan
akan menghambat kerjaannya. Ironisnya uang yang dibayarkan tersebut
diambil dari kocek sendiri, bukan disediakan dari perusahaan. Tak ayal
kalau pendapatan tetangga dan bisa dipastikan terjadi juga pada
sopir-sopir lainnya menjadi berkurang. Mana mau perusahaan memberikan
dana untuk pungli, kata tetangga saya.<br />
<br />
Saya ikut berharap setelah
perwakilan sopir truk bertemu pak Jokowi ada harapan yang membaik di
masa depan mereka. Tidak ada lagi pungli yang selama ini menguras
kantong mereka. Tidak ada lagi bayang-bayang ketakutan saat mengemudi
truk yang bermuatan barang-barang yang banyaknya war biasa, tumpuk
undung. Hingga tetangga saya dan teman-teman se-profesinya bisa
pulang dengan senyum sumrigah yang menghiasi wajah letih mereka.
Menyerahkan upah dari keringat mereka yang tak jua kering bahkan saat
sampai berkumpul dengan anak istri,<br />
Ach Pak Jokowi... rasanya
adem, ayem, tentrem sekaligus terharu melihat panjenengan begitu dekat
dengan rakyat, nguwongke (memanusiakan) mereka, begitu memperhatikan
rakyat tanpa pandang bulu. Ulama, politisi, organisasi profesi, rakyat
biasa semua panjenengan rangkul.<br />
<br />
Ach bapak, kalau begini, tak mungkin kami meragukan kepemimpinanmu untuk 2 periode**suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-37487332795911202172017-05-29T09:10:00.001+07:002017-05-29T09:13:20.786+07:00Kaesang #BapakMintaProyek, Kritik Nepotisme dan Intoleransi <!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->Kaesang Pengarep, anak ragil/bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini dikenal rajin ber-media sosial (medsos). Selain rajin menulis di blog pribadinya, Kaesang terhitung sering membuat video blog (vlog) yang diunggah di situs You tube. Dengan gaya anak muda yang kocak, santai, ceria, Kaesang sering menyapa pengikutnya, salah satunya dengan mengunggah vlog tentang kegiatannya.<br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kali ini, Kaesang kembali membuat vlog yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di unggah di You Tube dengan tema kritik
sosial yang cadas dan mantap.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Kaesang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengkritik praktik
nepotisme dan intoleransi dalam satu tayangan.</div>
<div class="MsoNormal">
Video<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang berdurasi
2.40 detik tersebut<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berjudul
#BapakMintaProyek, diunggah akun 'Kaesang' pada Sabtu (27/5/2017) kemarin.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dengan mengenakan topi bertuliskan ‘Kolektor
Kecebong’ , Kaesang yang kali ini tampil tanpa kacamata minusnya, melakukan
dialog<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>monolog, berperan sebagai dirinya
sendiri dan pak Jokowi. Ia mengawali percakapan dengan adegan merayu pak
Jokowi. Dengan kocaknya ia minta kepada pak Jokowi agar memberinya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>proyek.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-CMgqbSAsqxs/WSuCSWHcjDI/AAAAAAAABTA/Aa2pzx853UQ2pL3tjW4f6f5j-Mr9P0TtQCLcB/s1600/kaesang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="301" data-original-width="600" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-CMgqbSAsqxs/WSuCSWHcjDI/AAAAAAAABTA/Aa2pzx853UQ2pL3tjW4f6f5j-Mr9P0TtQCLcB/s640/kaesang.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
"Halo Bapak, Bapak! Mbok Kaesang minta proyek triliunan
yang ada di pemerintah," kata Kaesang.</div>
<div class="MsoNormal">
Terdengar jawaban yang kira-kira dimaksudkan pak Jokowi,</div>
<div class="MsoNormal">
"Opo toh, le? Mau sukses sama kaya, ya kerja keras toh.
Mosok pengin penake thok? Sana ngurusin Markobar sana (Apa sih nak? kalau mau
sukses dan kaya, ya kerja keras lah. Masa mau enaknya saja? Sana urus Markobar
sana)," tanggap si bapak.</div>
<div class="MsoNormal">
Mendengar jawaban bapaknya, Kaesang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menjawab dengan kocak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bahwa Markobar bukanlah usaha kepunyaannya. </div>
<div class="MsoNormal">
"Oh bukan to?" tanya si bapak memastikan. Dan
berpesan untuk diisikan pulsanya,” Bapak minta pulsa ya. Pulsa bapak
habis."</div>
<div class="MsoNormal">
"Opo to Pak, Pak? Nggak cetho ," jawab<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kaesang mendengar pesan bapaknya.</div>
<div class="MsoNormal">
Adegan selanjutnya, kritik sosial meluncur dari bibir Kaesang,
yang intinya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>praktek nepotisme tidak
lagi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>boleh dilakukan di Indonesia.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ia mengungkapkan bahwa tidak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>boleh seorang anak yang sekolah tinggi-tinggi
hanya minta proyek pemerintahan kepada bapaknya. </div>
<div class="MsoNormal">
"Malu dong sama embel-embel gelar dari kuliah yang kalian
dapat. Apalagi kuliahnya di luar negeri. Balik ke Indonesia bukannya membangun
lebih baik malah ngehancurin. Dasar ndeso!" kata Kaesang.</div>
<div class="MsoNormal">
"Dasar ndeso!" adalah makiannya untuk orang-orang
yang dia kritik. </div>
<div class="MsoNormal">
Dasar Ndeso merupakan ungkapan yang sudah biasa dalam
percakapan sehari-hari kami di Solo. Ungkapan ini<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memang kerap di sematkan untuk seseorang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang cenderung menjengkelkan, tidak tahu
aturan,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kampungan, yang tidak sopan ,
melakukan hal yang bertentangan dengan norma .Kira-kira seperti itulah. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
"Katanya mau berbakti buat nusa dan bangsa, tapi yang
ada apa? Malah ngehancurin semuanya. Bukan begini caranya untuk membangun
Indonesia yang lebih baik," kata Kaesang lagi.</div>
<div class="MsoNormal">
Kaesang juga mengkritik soal intoleransi yang akhir-akhir
ini marak dan semakin tidak terkendali. Cupilkan video pawai obor anak-anak
sambil berteriak untuk membunuh Basuki Tjahaja Purnama<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(Ahok)<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>sempat diperlihatkan. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ia dengan serius mengatakan prihatin karena anak kecil sudah
belajar menebarkan kebencian. Kaesang juga menjelasakan bahwa ia tidak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bermaksud membela (Ahok). Tetapi ia<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>teramat prihatin<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>karena<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>anak seusia mereka bersikap dan berucap demikian. Dia juga
mempertannyakan siapa yang mengajari mereka bertindak demikian.</div>
<div class="MsoNormal">
"Sangat disayangkan kenapa anak kecil seperti mereka
itu sudah belajar untuk menyebarkan kebencian. Apaan coba itu? Dasar ndeso! Ini
ajaranya siapa coba? Dasar ndeso. Ndak jelas banget," ungkapnya.</div>
<div class="MsoNormal">
Kaesng protes terhadap orang yang telah mengajari anak-anak
generasi penerus bangsa sampai<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa
melakukan intimidasi dan teror<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kepada
orang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lain. </div>
<div class="MsoNormal">
"Untuk membangun Indonesia yang lebih baik, kita itu
harus kerja sama, ya, kerja sama (sambil memegang jempol tangan kirinya dengan
tangan kanan), bukan malah saling menjelek-jelekkan, mengadu domba,
mengkafir-kafirkan orang lain. Bukan malah tadi ada kemarin tuh, yang nggak mau
mensalatkan padahal sesama muslim karena cuma perbedaan dalam memilih pemimpin.
Apaan coba? Dasar ndeso!" </div>
<div class="MsoNormal">
Dalam akhir tayangan Kaesang juga berpesan, "Kita itu
Indonesia, kita itu hidup dalam perbedaan."</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pentingnya melawan , tidak lagi bungkam</div>
<div class="MsoNormal">
Kritik sosial yang disampaikan Kaesang sangat menarik dan
menjadi penting untuk terus memberikan semangat ‘perlawanan’<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bagi orang-orang yang masih waras ini untuk
melawan intoleransi dan radikalisme. Jelas sekali <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kaesang memilih untuk bersuara<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menyampaikan kebenaran tanpa takut
intimidasi.</div>
<div class="MsoNormal">
Apa yang disampaikan Kaesang, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>saya rasa untuk menyemangati<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kita yang akhir-akhir ini <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sudah mulai mengurangi intensitas melakukan
kritik di media sosial karena<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>takut
dengan intimidasi yang massif dari kelompok<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>garis keras. Tentunya semangat dari putra bungsu Pak Jokowi ini juga
diharapkan mampu <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mendorong kita untuk
berani bersuara lagi tanpa ada rasa takut di intimidasi.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Perlawanan terhadap derasnya sikap
intoleransi dan intimidasi tidak harus dilakukan dengan melawan dengan senjata
tetapi dengan bahasa kritikan yang santun, tidak penuh caci maki dan kebencian.
Ini menjadi hal yang penting dilakukan karena para kaum intoleran selama ini
mengunakan media sosial untuk terus <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mendapatkan
simpati dan dukungan. Semoga kita tidak akan bungkam lagi, tidak menyerah
sampai kapanpun. </div>
<div class="MsoNormal">
Terimakasih mas Kaesang , telah mengingatkan kita semua.</div>
<div class="MsoNormal">
Salam</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
https://news.detik.com/berita/3513509/kritik-kaesang-terhadap-nepotisme-dan-intoleransi-dasar-ndeso</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-76484173028238115312017-05-14T08:52:00.000+07:002017-05-14T08:52:15.861+07:00Gubernur Baru, ASN DKI Jakarta Siap di Mutasi <!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->Salah satu hal yang dikhawatirkan dan menjadi momok bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah moment Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) usai dilangsungkan. Setidaknya hal itu diakui oleh salah seorang teman yang kebetulan seorang PNS. Momok tersebut dirasakan terutama oleh PNS yang ada dalam 'satu kubu' mendukung kerja-kerja Kepala Daerah lama, tetapi kemudian setelah Pilkada
ada pergantian Kepala Daerah.
<br />
<div class="MsoNormal">
Bagi PNS yang mendukung Kepala Daerah lama dan kebetulan
Kepala Daerah tersebut mencalonkan diri dan terpilih kembali, tentunya itu
bukan momok. Tetapi kebalikannya, jika Kepala Daerahnya baru, alamak harus
siap-siap di mutasi.</div>
<div class="MsoNormal">
Diakui atau tidak, mutasi pejabat acapkali terjadi saat ada
pergantian Kepala Daerah.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Itu juga
terjadi di daerah-daerah setelah Pilkada usai.</div>
<div class="MsoNormal">
Bukan rahasia lagi jika Kepala Daerah yang baru akan membawa
program baru, juga ‘gerbong ‘ baru yang berisi orang-orang yang menjadi kubunya
dan dipastikan tidak akan berseberangan dengan kebijakan yang akan diambilnya
kelak.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Demikian juga dengan DKI Jakarta pasca dukungan
terhadap<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
melebihi dukungan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot versi
hitung cepat. Meskipun masih bulan Oktober nanti<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pelantikan terhadap pasangan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Anies –Sandi tetapi kabar mutasi pejabat
sudah berhembus dan tercium media.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hal itu
seperti yang diakui <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mohamad Taufik,
wakil ketua tim pemenangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno yang juga wakil ketua
DPRD DKI Jakarta , memastikan akan ada perombakan pejabat di satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) Pemprov DKI Jakarta setelah pergantian pimpinan Jakarta
pada Oktober 2017. Masih diakui Taufik, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pejabat di Pemprov DKI <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>harus satu visi dengan Anies-Sandi.
"Anies bilang kan ini gerakan, supaya di dalam sama gerakannya, (SKPD)
harus satu visi," ujar Taufik.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pernyataan Taufik tentu tidak mengejutkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>karena hal itu sudah diperkirakan jika Anies
Baswedan menjabat Gubernur tentunya ia akan mengangkat orang-orang yang di
percaya yang selama ini mendukungnya dan membantunya mewujudkan langkahnya menduduki
kursi DKI Jakarta 1.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bisa
dipastikan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pejabat yang tidak satu visi
dan misi dengan Anies-Sandiaga akan diganti. Artinya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pejabat yang selama ini mendukung Ahok dan
program kerjanya bisa jadi dianggap tidak satu visi dengan Anies Baswedan dan
tentu saja kedepannya akan di ganti.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>juga memastikan bahwa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pergantian pejabat merupakan hak yang
dimiliki tiap kepala daerah. Ahok juga mengatakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bahwa ada regulasi yang mengatur gubernur
terpilih bisa mengganti pejabat, setelah menjabat selama enam bulan.</div>
<div class="MsoNormal">
Apa yang dikatakan Ahok sesuai dengan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, pasal 162 ayat (3): bahwa, Gubernur,
Bupati dan Walikota dilarang untuk melakukan pergantian pejabat lingkungan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pemerintahan daerah (Pemda) baik provinsi
ataupun kabupaten/kota dalam jangka waktu 6 bulan terhitung sejak tanggal
pelantikan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-_o9BueSvF_M/WRe4HJJ3jxI/AAAAAAAABSE/MA--jbS40pU2BBZqnZPkB5c1Nk_2Orh9ACLcB/s1600/era-jokowi-jk-pensiunan-pns-tak-lagi-dibiayai-negara.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-_o9BueSvF_M/WRe4HJJ3jxI/AAAAAAAABSE/MA--jbS40pU2BBZqnZPkB5c1Nk_2Orh9ACLcB/s640/era-jokowi-jk-pensiunan-pns-tak-lagi-dibiayai-negara.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Anies-Sandi bisa menganti<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pejabat tetapi harus sesuai regulasi</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Meskipun kelak setelah di lantik, Anies –Sandi bisa menganti
pejabat yang tidak sesuai dengan visinya tetapi pergantian tersebut<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mestinya tidak berdasarkan atas asas suka -
tidak suka. Nah , ini yang jamak terjadi di daerah sekaligus menjadi kekuatiran
PNS kalau kepala daerah yang baru akan menganti pejabatnya berdasarkan alasan
suka dan tidak suka.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Meskipun regulasi membolehkan Anies menganti pejabat, tetapi
aturan dalam pergantian tersebut juga harus di taati. Saya rasa para PNS di
Pemprov DKI Jakarta juga bisa ikut mengawasi dan memantau proses pergantain
pejabat tersebut dengan mengikuti<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>regulasi yang berlaku. Misalnya dengan melihat kembali Tata Cara
Pengisian Jabatan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pimpinan Tinggi di
lingkungan Instansi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pemerintah seperti
diatur di dalam UU nomor 5 tahun 2014 <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tentang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Aparatur Sipil Negara dan Peraturan menteri pendayagunaan Apartur Negara
dan Reformasi Birokrasi nomor 13 tahun 2014 tentang tata cara pengisian jabatan
pimpinan tinggi secara terbuka di<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>lingkungan instansi pemerintah. UU nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara antara lain mengamanatkan bahwa Pengisian jabatan pimpinan tinggi
utama dan madya pada kementerian, kesekretariatan lembaga negara, lembaga
nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan secara terbuka dan kompetitif di
kalangan PNS dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan,
pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan
lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
dilakukan pada tingkat nasional.</div>
<div class="MsoNormal">
Sedangkan untuk pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama
dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan
syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan pelatihan, rekam
jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan jabatan lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang dilakukan secara terbuka dan
kompetitif pada tingkat nasional atau antarkabupaten/kota dalam 1 (satu)
provinsi.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>UU tersebut
diatur tata cara tata cara seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di lingkungan Instansi Pemerintahan,
dari<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>persiapan, pelaksanaan sampai
monitoring dan evaluasi.</div>
<div class="MsoNormal">
Jelas ada aturan untuk mengangkat pejabat, jadi tidak bisa
hanya berdasarkan kedekatan atau rasa suka - tidak suka atau cocok - tidak
cocok dengan kepala daerah saja. Meskipun tersiar<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kabar saat menjabat rektor dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mendikbud<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dulu Anies diindikasikan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengangkat
orang-orang dekatnya , tetapi saya berharap saat menjadi Gubernur ini Anies
tetap akan mengangkat pejabat yang membantunya sesuai dengan regulasi yang
ada.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Semoga!!</div>
<div class="MsoNormal">
http://megapolitan.kompas.com/read/2017/04/27/12463091/kata.ahok.soal.rencana.perombakan.pejabat.dki.oleh.anies-sandi</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-10171716817448379452017-05-14T08:43:00.002+07:002017-05-14T08:46:23.751+07:00Menyoal Tuntutan Kenaikan Upah Buruh dalam Demo Buruh 1 Mei : Masa Pemerintahan Ahok Upah Buruh Naik Lebih 100%<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->Masih seputar aksi buruh pada peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei lalu yang diwarnai dengan pembakaran sejumlah karangan bunga tanda cinta dari warga untuk Ahok-Djarot. Setelah mendapatkan kritik dan sorotan dari warga dan ramia dibicarakan di media sosial, Presidena Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengatakan aksi
pembakaran <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dilakukan untuk ikut <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>membersihkan balai kota dari karangan bunga
tersebut <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>, membantu gubernur supaya
sampahnya nggak banyak. Alasan tersebut tentu saja untuk membantah jika aksi
pembakaran bunga sebenarnya politis karena kelompok buruh tersebut pernah
menyatakan mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Anies Baswedan- Sandiaga
Uno pada Pilkada DKI Jakarta.<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Yang menarik, sehari sebelum aksi pada tanggal 1 Mei,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>seperti yang disampaikan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Said Iqbal <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kepada<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Kompas.com, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ada tiga tuntutan
utama para buruh yang tergabung dalam serikat pekerja saat Hari Buruh Internasional
atau "May Day", yaitu <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hapus
outsourcing dan sistem magang, jaminan sosial pekerja, dan tolak upah murah. https://news.detik.com/berita/d-3488736/karangan-bunga-ahok-dibakar-said-iqbal-itu-untuk-bantu-gubernur</div>
<div class="MsoNormal">
Dari tuntutan tersebut, salah satu yang mengelitik saya adalah
tuntutan tolak upah murah. Tuntutan kenaikan upah atau menolak upah murah
memang lazim dilakukan saat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>demontrasi
yang dilakukan oleh buruh. Hampir bisa dipastikan dalam setiap aksi para buruh,
kenaikan upah layak selalu menjadi isu yang disuarakan buruh. Bahkan seringkali
karena tuntutan tersebut tidak dipenuhi<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>sampai <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menimbulkan gelombang
demonstrasi besar-besaran .</div>
<div class="MsoNormal">
Said Iqbal sendiri pernah mengatakan kalau wajar jika buruh
menuntut kenaikan upah setiap tahun. Pasalnya selama ini upah yang diterima
buruh tidak seimbang dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sehingga,
pertumbuhan tersebut dinilai hanya dirasakan oleh pengusaha.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-4HdVzYW7d6k/WRe2RFGMjuI/AAAAAAAABR4/OTEMIt8Ch0wJgOCNea2PxHpaThajU0IigCLcB/s1600/buruh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="354" src="https://2.bp.blogspot.com/-4HdVzYW7d6k/WRe2RFGMjuI/AAAAAAAABR4/OTEMIt8Ch0wJgOCNea2PxHpaThajU0IigCLcB/s640/buruh.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
UMP<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>DKI Jakarta
tertinggi di Indonesia</div>
<div class="MsoNormal">
Tuntutan kenaikan upah<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yang disuarakan dalam demo 1 Mei kemarin<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>sudah menjadi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>‘lagu wajib’ bagi
para buruh. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kebutuhan hidup yang
cenderung meningkat dari tahun ke tahun jika tidak dimbangi upah buruh<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang memadai pasti akan selalu menimbulkan
masalah.</div>
<div class="MsoNormal">
Demo buruh<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>kemarin<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang diwarnai dengan
tindakan anarkis pembakaran karangan bunga juga dikatakan karena
kekecewaan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terhadap kepemimpinan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pasangan Ahok-Djarot<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak memenuhi janji selama memimpin DKI
Jakarta yang akan menaikkan UMP (Upah Minimum Provinsi)<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Rp <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>4
juta.</div>
<div class="MsoNormal">
Meskipun tahun ini UMP DKI Jakarta naik dari tahun kemarin,
tetapi buruh merasa belum cukup sehingga menuntut kenaikan UMP. Karena UMP DKI
Jakarta belum sebesar Rp 4 juta, buruh kecewa dan menyalahkan Ahok-Djarot. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Padahal Ahok- Djarot tidak bisa disalahkan dalam hal besaran
kenaikan UMP. Karena <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>UMP DKI 2017 yang
sudah ditetapkan sebesar Rp Rp 3.355.750, sudah sesuai dengan PP Nomor 78 Tahun
2015. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Berkaitan dengan hal tersebut
tentunya Pemprov DKI tidak bisa mengeluarkan perda yang bertentangan dengan PP
tersebut, umpanya Ahok mau menaikkan hingga Rp 4 juta. Perlu kita ingat jika <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>peraturan yang lebih bawah harus mengacu pada
peraturan yang lebih tinggi.</div>
<div class="MsoNormal">
Perhitungan UMP sudah memiliki rumus sehingga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pemprov DKI tetap memakai Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan untuk menentukan UMP DKI
Jakarta. </div>
<div class="MsoNormal">
Dengan perhitungan UMP tahun 2016 ditambah dengan inflasi
dan pertumbuhan ekonomi jadilah UMP tahun 2017, kira-kira seperti itu.</div>
<div class="MsoNormal">
Lagipula bagaimana pula buruh menilai Ahok tidak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menepati janji memikirkan nasib para buruh
jika kenaikan UMP sudah dilakukan dari tahun ke tahun. </div>
<div class="MsoNormal">
Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) mengumumkan Upah Minimum
Provinsi (UMP) di seluruh tanah air untuk 2017, rata-rata mengalami kenaikan
sebesar 8,25 persen. Dengan kenaikan itu, maka UMP tertinggi ada di Provinsi
DKI Jakarta sebesar Rp 3.335.700,- sementara yang terendah adalah Provinsi DIY
sebesar Rp 1.337.645,-.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Untuk DKI Jakarta, terhitung sejak lima tahun <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terakhir terlihat kenaikan cukup signifikan .
Kenaikan terjadi sejak Jakarta di pimpin Jokowi-Ahok.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kenaikan tersebut saya kira<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menunjukkan keseriusan Jokowi-Ahok dalam
memikirkan nasib para buruh. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dilihat
dari tahun 2011 (sebelum Jokowi-Ahok memimpin DKI Jakarta) sampai lima tahun
terakhir ada kenaikan upah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lebih dari
100%. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Berikut daftar UMP Jakarta 2009-2017:</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009 : Rp. 1.069.865,-</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010 : Rp. 1.118.009,-</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011 : Rp. 1.290.000,-</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 Rp 1,529,150 (naik 18,53%
)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 Rp 2,200,000 (naik 43,88%)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta Tahun 2014 Rp 2,441,000 (naik 10,95%)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Rp 2,700,000 (naik 10.61%)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016 Rp 3,100,000 (naik 14.81%)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017 Rp 3,335,700 (naik 8%)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kalau buruh masih membandingkan dengan upah buruh di Bekasi
dan Karawang, mungkin teman-teman buruh lupa bahwa di Jakarta ada<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tambahan fasilitas lainnya yang tidak
didapatkan di daerah lainnya. Yaitu di Jakarta mereka mendapatkan sejumlah
fasilitas yang menunjang kesejahteraan keluarga seperti<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>akses
terhadap pendidikan,kesehatan, perumahan dan transportasi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Berbagai program <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>diluncurkan seperti menggratiskan biaya
transportasi dengan bus Transjakarta, pengobatan gratis dengan kartu BPJS
kesehatan, pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi anak tidak mampu, serta
menjalankan operasi pasar hingga menjual daging murah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Itu semua dilakukan Ahok- djarot<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk menekan pengeluaran<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>buruh<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>di Jakarta. Pahamkan teman.</div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-63900296446307453562017-05-14T08:40:00.001+07:002017-05-14T08:40:15.086+07:00Astaga, Sandiaga Bilang : Kartu Jakarta Jomblo Solusi Populasi Warga MenurunAstaga, Sandiaga Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih mengatakan bahwa Kartu Jakarta Jomblo (KJJ) merupakan terobosan dan solusi untuk populasi warga yang menurun.<br /><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><br />
<div class="MsoNormal">
Singkatnya, Anies-Sandiaga ini bikin program KJJ tak ubahnya
dengan program ‘pengembangbiakan’ <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bagi
para jomblo di Jakarta. Mblo, mblo, gubernur dan wakil gubernur kalian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ini perhatian banget ya, bikin program
pengembangbiakan karena khawatir kalian tidak segera menikah dan tidak beranak
pinak.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
"Salah satu yang menjadi kekhawatiran dari kota-kota
besar bukan hanya di Asia tapi juga di seluruh dunia itu adalah jumlah populasi
yang menurun karena banyak kesibukan. Saya melihat ini ada di Singapura,"
jelas Sandiaga, seperti yang dilangsir dari detik.com.</div>
<div class="MsoNormal">
Sandi khawatir sekarang ini warga sudah nyaman dengan status
jomblo sehingga tidak ingin <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>segera
mengakhiri jomblo-nya tersebut. </div>
<div class="MsoNormal">
"Memang ada juga yang menyatakan ini adalah ranah
privasi. Itu nanti diskusikan, tetapi tetap berjalan, karena kami nggak mau
sebetulnya kayak Jepang dan Singapura dimana jumlah populasinya menurun terus
karena si jomblo-jomblo ini akhirnya menikmati menjadi jomblo," kata
Sandiaga. (https://news.detik.com/berita/d-3494604/sandiaga-kartu-jakarta-jomblo-solusi-cegah-populasi-menurun)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
KJJ sendiri diakui Sandi sebagai program terobosan karena
belum pernah ada. Padahal KJJ ini bagi saya tidak lebih dari lucu-lucuan saja,
hanya sebagai penarik simpati para jomblowan/jomblowati untuk memilih pasangan
Anies-Sandi </div>
<div class="MsoNormal">
Seperti yang di sampaikan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Anies- Sandi beberapa hari menjelang pencoblosan pilkada putaran kedua,
mereka <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>meluncurkan Kartu Jakarta Jomblo
(KJJ) bagi warga yang belum memiliki pasangan.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Hal itu sesuai dengan slogannya saat kampanye, 'Maju Kotanya, Bahagia
Warganya', Sandi mengatakan bahwa kartu ini adalah fasilitas untuk mendapat
pasangan.</div>
<div class="MsoNormal">
"Harus bahagia, karena terus-terusan jomblo pasti
menimbulkan stres, kan hidup harus berpasang-pasangan, kita harus cari pasangan
kita dan kartu jomblo ini adalah fasilitas kita untuk mencari pasangan
kita," kata Sandi <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(https://news.detik.com/berita/d-3487944/menuju-warga-bahagia-sandiaga-kita-siapkan-kartu-jakarta-jomblo)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
KJJ ini dikatakan bukan program<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berdiri sendiri tetapi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>merupakan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>inovasi yang berintegrasi dengan beberapa program andalannya, seperti
program OK OCE, dan rumah DP Rp 0.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jadi,
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kalau para jombowan/jomblowati <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mempunyai pekerjaan karena<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa berwiraswasta melalui program OK OCE dan
bisa mempunyai rumah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sendiri<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan mengambil rumah yang katanya DP-nya 0%
itu.</div>
<div class="MsoNormal">
Melalu KJJ, Anies-Sandi akan memfasilitasi orang yang belum
memiliki pasangan untuk melakukan perkenalan atau yang disebutkannya sebagai
Taaruf. Direncanakan proses perkenalan dilakukan melalui pojok taaruf atau
taaruf massal di Ruang Publik Terbuka Ramah Anak RPTRA.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-ZqE-fAJ5dV0/WRe1bVxuMXI/AAAAAAAABRw/UrYTWXe4QBY-WCckvZ-pEaaUanZuOgehACLcB/s1600/Kartu-Jakarta-Jomblo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="368" src="https://3.bp.blogspot.com/-ZqE-fAJ5dV0/WRe1bVxuMXI/AAAAAAAABRw/UrYTWXe4QBY-WCckvZ-pEaaUanZuOgehACLcB/s640/Kartu-Jakarta-Jomblo.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pertumbuhan Penduduk Jakarta </div>
<div class="MsoNormal">
Tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sekitar<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>255 juta orang.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Laju pertambahan
penduduk sekitar 1,3 % pertahun atau setiap tahun ada tambahan 3 juta orang.
Semakin besar jumlah penduduk, semakin komplek permasalahan yang dihadapi. Permasalahan
kependudukan ini menuntut terpenuhinya kebutuhan makanan, sandang, kesehatan,
pendidikan, hingga lapangan kerja. </div>
<div class="MsoNormal">
Jumlah penduduk di Jakarta sendiri <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengalami peningkatan. Bahkan Jakarta
merupakan salah satu kota terpadat di Indonesia. Dengan jumlah penduduk<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang besar tersebut, permasalahan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di ibukota tersebut menjadi semakin komplek
misalnya kemiskinan, pengangguran. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Daya
tampung kota yang melebihi kapasitas<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>menjadi salah satu penyebab terjadinya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>macet menjadi salah satu permasalahan besar di
Jakarta. Selain banjir, juga banyak lahan di Jakarta di padati pemukiman.Belum
lagi masalah urbanisasi yang dari tahun ke tahun belum cukup terkendali.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pemerintah sendiri berusaha menekan laju pertumbuhan
penduduk <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>salah satunya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan program<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>BKKBN <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>: Keluarga Berencana (KB).
Untuk DKI Jakarta program KB menjadi salah satu jawaban<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>karena penduduk di Jakarta sudah melebihi
kapasitas kota Jakarta itu sendiri.</div>
<div class="MsoNormal">
Lantas jika program KJJ Anies-Sandi itu untuk mencegah
populasi menurun tepatkah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hal itu
dilakukan? Bukankah sama saja mereka berdua tidak mendukung program pemerintah
melalui program KB tersebut? </div>
<div class="MsoNormal">
Lagipula, status jomblo itu pilihan hidup, hak asasi,
bukan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>status<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang memalukan bukan pula status yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>harus disembunyikan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bukankah justru akan menimbulkan masalah baru jika Jakarta
semakin banyak populasi penduduknya sementara kemiskinan, problem perumahan,
pengangguran, kesehatan dan pendidikan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>masih menjadi masalah di ibukota? Bukankah lebih baik gubernur dan
wakilnya memikirkan kesejahteraan warga yang ada sekarang? Tidak malahan
membuat program yang katanya untuk menambah populasi warga yang katanya menurun
tersebut. Satu lagi, kalau program KJJ berhasil dan Jakarta bertambah populasi
penduduknya, Anies- Sandi juga harus memikirkan salah satu janjinya yaitu rumah
dengan Dp 0% lho pak. Pikirkan itu pak, jangan sampai janji manisnya di tagih
warga nanti. Pahamkan teman?</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-73550531200270454862017-05-03T09:47:00.001+07:002017-05-03T09:51:14.575+07:00Peringatan Hari Buruh, Pembakaran Bunga dan Skenario Mengoyang Jokowi<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->Peringatan Hari Buruh Internasional di Indonesia kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena diwarnai dengan aksi pembakaran sejumlah karangan bunga yang diperuntukkan untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) –Djarot<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saiful Hidayat.<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dengan kasar <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>buruh
yang sedianya memperingati May Day tersebut meluapkan kemarahan (marah yang
tidak berdasar) dengan membakar karangan bunga tanda cinta masyarakat kepada
Ahok-Djarot.</div>
<div class="MsoNormal">
Meskipun jelas-jelas tindakan kelompok buruh tersebut
anarkis, tetapi anehnya Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI),
Said Iqbal,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>beralasan bahwa
kawan-kawannya yakni para buruh yang membakar bunga itu sedang membantu petugas
kebersihan, seperti diberitakan berbagai portal berita. </div>
<div class="MsoNormal">
Menyitir informasi dari <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kompas.com, di depan karangan bunga yang
dibakar itu terdapat mobil komando bertuliskan Federasi Serikat Pekerja Logam,
Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM PSI) DKI
Jakarta. (http://megapolitan.kompas.com/read/2017/05/01/13172841/buruh.bakar.karangan.bunga.untuk.ahok-djarot)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-NPuTNry8dEM/WQlEowTa_-I/AAAAAAAABQw/BU88Cj1jo70KkKrmT1scvGprDZI-sGFigCLcB/s1600/aksi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="354" src="https://3.bp.blogspot.com/-NPuTNry8dEM/WQlEowTa_-I/AAAAAAAABQw/BU88Cj1jo70KkKrmT1scvGprDZI-sGFigCLcB/s640/aksi.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Menurut informasi, aksi<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pembakaran<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>karangan bunga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di depan Balai Kota didasari alasan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kekecewaan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dengan kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot
Syaiful Hidayat. LEM membakar karangan bunga yang ditujukan buat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pasangan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Ahok-Djarot karena tidak memenuhi janji selama memimpin DKI Jakarta.</div>
<div class="MsoNormal">
"Intinya LEM ini kecewa dengan kepemimpinan Ahok karena
tidak sesuai janjinya dulu waktu dia terpilih sebagai wakil gubernur. Waktu dia
(Ahok) terpilih, itu dia janji mau naikin UMP (Upah Minimum Provinsi) kita 4
juta. Sampai sekarang UMP baru 3,3," ujar Danil (35) salah satu anggota
LEM SPSI di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (1/5/2017). UMP mereka
masih di bawah UMP di daerah penyangga. "Di situlah kekecewaan kita.
Bahkan UMSP (Upah Minimum Sektoral Provinsi) baru deal mau May Day ini setelah
kita ancam-ancam," kata Danil. <a href="https://tirto.id/kisah-pembakaran-karangan-bunga-untuk-ahok-di-aksi-may-day-cnQC">https://tirto.id/kisah-pembakaran-karangan-bunga-untuk-ahok-di-aksi-may-day-cnQC</a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Buruh diperalat guna menjatuhkan Jokowi ?</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tentu saja kita yang berpikir waras, pasti<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bertanya-tanya apa hubungan karangan bunga
tanda cinta kepada Ahok-Djarot dengan kemarahan buruh tersebut? Alasan karena
kecewa dengan Ahok-Djarot pun rasanya tidak mendasar hingga di tumpahkan dengan
membakar karangan bunga . Apa salah karangan bunga itu coba?</div>
<div class="MsoNormal">
Jika kita berpikir jernih, muatan politis kental sekali
mendasari aksi brutal para buruh tersebut (kelompok yang membakar bunga). </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>FSP LEM SPSI<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>adalah <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Koalisi Buruh Jakarta yang terdiri dari 13
Organisasi Buruh mendeklarasikan dukungannya bagi Anies-Sandi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bersama<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>organisasi buruh seperti FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia)
DKI Jakarta, ASPEK Indonesia Provinsi DKI Jakarta, SPN DKI Jakarta, FSP KEP
KSPI, Forum Guru Tenaga Honorer dan Swasta, FSP FARKES Reformasi DKI Jakarta,
SP PPMI KSPI, FSP Pariwisata Reformasi, FSPASI, FSUI, SPOI mereka mendeklarasikan
dukungan kepada pasangan Anies-Sandi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pasangan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>ini di dukung karena<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>katanya
berkomitmen <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menolak upah murah yang
selama ini diatur dalam PP 78/2015 dan akan menetapkan upah layak bagi buruh
Jakarta dengan menetapkan UMP Jakarta lebih tinggi.</div>
<div class="MsoNormal">
<a href="http://www.fsplemspsi.or.id/2017/04/deklarasi-buruh-jakarta-untuk-anies.html">http://www.fsplemspsi.or.id/2017/04/deklarasi-buruh-jakarta-untuk-anies.html</a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sementara itu,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Presiden
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>adalah caleg gagal PKS yang getol<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bersuara keras dengan membawa nama buruh.
Sepanjang tahun<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>2016-2017, KSPI<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>berdiri tahun<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>2003 ini tercatat
menjadi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>organisasi buruh yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>paling<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>sering<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mewacanakan berbagai
tuntutan dan aksi buruh. Ekspos KSPI berada di atas organisasi buruh lainnya di
Indonesia, seperti SPSI, FSPMI, KSPSI, serta organisasi buruh internasional
ILO. Menurut<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Direktur Komunikasi
Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang yang melakukan penelitian tentang
buruh, persentuhan buruh dengan isu politik, baik lokal maupun nasional
merupakan salah hal yang mengemuka tahun ini. Indonesia Indicator mendapatkan
7.316 berita isu buruh terkait pilkada, 3.2017 berita terkait tenaga kerja
asing, dan 1.628 berita terkait tax amnesty. </div>
<div class="MsoNormal">
Dominannya Said Iqbal di panggung media dibandingkan dengan
aktivis lainnya disebabkan oleh karena Said Iqbal sebagai representasi aktivis
buruh tidak hanya mengusung isu perburuhan, melainkan isu lintas sektor yang
bahkan bersifat politis, kata Rustika.</div>
<div class="MsoNormal">
<a href="http://nasional.kompas.com/read/2017/05/01/14480911/apakah.buruh.ditunggangi.kepentingan.politik">http://nasional.kompas.com/read/2017/05/01/14480911/apakah.buruh.ditunggangi.kepentingan.politik</a>.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Perkiraan saya, aksi buruh tanggal 1 Mei kemarin upaya untuk
pemanasan pihak-pihak yang selama ini mengoyang Presiden Joko Widodo
(Jokowi).<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Skenario mengunakan kekuatan
buruh dilakukan setelah mengunakan kekuatan masa dalam Aksi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bela Islam<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yang berjilid-jilid dengan pemicu kasus dugaan penistaan agama oleh
Ahok, terbukti bisa dibungkam oleh Polri.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Meskipun<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kelompok tersebut
dibungkam saat ini, tetapi sebenarnya<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>jika Ahok menang di Pilkada DKI Jakarta putaran<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kedua, kelompok yang mengatasnamakan membela
agama islam akan turun ke jalan kembali <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk mengoyang Ahok dan sasaran utamanya
adalah Jokowi. Ya, kelompok tersebut menjajal kekuatan guna menuju Pilpres
2019. Tetapi <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mereka kecewa karena
ternyata Ahok<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sudah dinyatakan kalah
dalam hitung cepat lembaga survey . </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tetapi apakah mereka puas dan merasa sudah cukup? Tentu saja
jawabanya adalah TIDAK. Mereka belum puas sebelum rencana besarnya
berhasil.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sambil menunggu putusan hakim<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>atas kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok,
upaya untuk menjatuhkan pemerintahan Jokowi terus menerus dilakukan secara
sistimatis. Caranya dengan mengunakan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kekuatan buruh yang terhitung banyak <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan cukup efektif digunakan untuk skenario
tersebut. Dan itu diturunkan pada 1 Mei kemarin. </div>
<div class="MsoNormal">
Sayangnya, skenario busuk tersebut tidak cukup cantik dan
rapi karena dengan mudah tercium. Karena dengan tololnya ada buruh yang mau di
picu emosinya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sehingga <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bertindak anarkis membakar karangan bunga
cinta untuk Ahok-Djarot.**</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-20635513325132791502017-05-03T09:43:00.000+07:002017-05-03T09:49:53.636+07:00Anies Saja Ketawa Geli, Program Kartu Jakarta Jomblo Tak Serius<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->Camon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno kembali membuat 'gebrakan' lucu dan bikin geleng-geleng kepala menjelang hari pencoblosan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang lalu.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Program yang membuat
saya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak habis pikir yaitu program
Kartu Jakarta Jomblo (KJJ).
<br />
<div class="MsoNormal">
Seingat saya,<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>program KJJ ini<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>belum santer
dibahas sewaktu kampanye putaran kedua maupun saat acara debat calon
gubernur-wakil gubernur. Atau karena banyak yang membahas program Anies seperti
rumah DP 0%, program KJP Plus dll, sehingga program KJJ tidak terbahas.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saya terus terang tidak habis pikir dengan program Anies
yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">nganeh-anehi</i>
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan tidak biasa tersebut.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Rupanya perjuangan Anies –Sandi demi mencapai
keinginan menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tidak main-main,
sampai menawarkan program yang geli-geli sedap.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-_4SBlxLFKC4/WQlDAiWryNI/AAAAAAAABQk/3ZVy3Pztsn4fs_hv5kwvHcEvaPVwQc_xgCLcB/s1600/kjj.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://4.bp.blogspot.com/-_4SBlxLFKC4/WQlDAiWryNI/AAAAAAAABQk/3ZVy3Pztsn4fs_hv5kwvHcEvaPVwQc_xgCLcB/s640/kjj.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Seperti yang di sampaikan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>calon Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih (versi hitung cepat sejumlah
lembaga survey)<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sandiaga Salahuddin Uno
berjanji akan meluncurkan Kartu Jakarta Jomblo (KJJ) bagi warga yang belum
memiliki pasangan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hal itu sesuai dengan
slogannya saat kampanye, 'Maju Kotanya, Bahagia Warganya', Sandi mengatakan
bahwa kartu ini adalah fasilitas untuk mendapat pasangan.</div>
<div class="MsoNormal">
"Harus bahagia, karena terus-terusan jomblo pasti
menimbulkan stres, kan hidup harus berpasang-pasangan, kita harus cari pasangan
kita dan kartu jomblo ini adalah fasilitas kita untuk mencari pasangan
kita," kata Sandi saat ditemui di jalan Pulombangkeng Nomor 5, Selong,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (30/4/2017). <a href="https://news.detik.com/berita/d-3487944/menuju-warga-bahagia-sandiaga-kita-siapkan-kartu-jakarta-jomblo">https://news.detik.com/berita/d-3487944/menuju-warga-bahagia-sandiaga-kita-siapkan-kartu-jakarta-jomblo</a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Masih menurut Sandi, KJJ ini tidak berdiri sendiri
tetapi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>merupakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>inovasi yang berintegrasi dengan beberapa
program andalannya, seperti program OK OCE, dan rumah DP Rp 0.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Intinya kalau para jombowan/jomblowati atau
jomblo ngenes<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(jones)<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mempunyai pekerjaan karena<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa berwiraswasta melalui program OK OCE dan
bisa mempunyai rumah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sendiri<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan mengambil rumah yang katanya DP-nya 0%
itu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
"Kami ingin jomblo juga pas lagi mencari jodoh lebih
pede, lebih percaya diri, karena punya rumah sendiri dan mertua juga pasti akan
lebih tertarik, atau memiliki impresi yang bagus kalau calon menantunya itu
sudah punya rumah sendiri," tambah Sandiaga.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Senada dengan yang di sampaikan Sandiaga, dalam video yang
diunggah tanggal 13 April 2017 ini <a href="https://www.youtube.com/watch?v=AzGmS8YRwEY">https://www.youtube.com/watch?v=AzGmS8YRwEY</a>,
Anies juga mengatakan hal yang sama. Video dibuka dengan curhat seorang
laki-laki yang mengaku jumbo dan ingin diperhatikan. Kemudian Anies memberikan
tanggapan kira-kira seperti ini (teman-teman bisa melihatnya langsung untuk
mendengarkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Anies bicara persisnya
seperti apa ya) </div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“ Sungguh kami
Anies-Sandi sangat memperhatikan, apalagi memperhatikan warga Jakarta. Apalagi
rintihan para jomblowan jomblowati di Jakarta. Sesungguhnya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memang menemukan jodoh itu di tangan Tuhan,
tetapi insya Allah kami bisa membantu. Program persiapan bertemu jodoh:</div>
<div class="MsoNormal">
Satu, KJP Plus , kamu bisa menuntaskan pendidikan dan Insya
Allah lebih menawan di mata single</div>
<div class="MsoNormal">
Kedua, OK <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>OCE, insya
Allah kamu bisa menjadi <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>wirausahawan -wirausahawati,
punya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penghasilan yang lebih<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>baik dan bisa nraktir gebetan. Terus kita
juga punya program DP 0 rupiah untuk punya rumah. Jadi kalian para jomblo tidak
harus ngekost, para jomblo bisa punya rumah sendiri dan nanti tampil lebih
menyakinkan di depan calon mertua. Belum nikah sudah punya rumah. Namun kalau
itu dianggap belum cukup dan masih diperlukan kartu tambahan kita siapkan Kartu
Jakarta Jomblo (KJJ) . Dengan KJJ kamu bisa mendapat diskon perawatan rambut,
mentoring cara menulis surat cinta,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan
Insya Allah nanti kita buatkan bulletin jomblo OK OCE<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>of<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>the
week. Cuma Kartu Jakarta Jomblo ini berlakunya jangka pendek kita inginkan sih
6 bulan. Tetapi lebih realistis 1 tahun, jadi Insya Allah kalau satu tahun bisa
menambah semangat, paling tidak tahun depan jangan ada perpanjangan kartu. Dan
jangan lupa pilih Anies –Sandi demi terciptanya jomblo berkualitas yang siap
menikah. Doa kami semua menyertai para jomblowan jomblowati<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di Jakarta.”</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Menyimak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tawaran
program KJJ tersebut,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menurut saya ada
yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">mbundhet</i>
dan membuat saya bertanya-tanya , selain juga tentunya geli.</div>
<div class="MsoNormal">
Terus, bagi teman-teman yang kebetulan jomblo, apakah anda
percaya dengan program KJJ yang ditawarkan Anies tersebut?</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Menurut saya, program KJJ<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>hanya akal-akalan dari Anies-Sandi untuk menarik simpati<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>calon pemilih pemula.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saya sesungguhnya tidak yakin niatan tulus
dari Anies-Sandi untuk merealisasikan program tersebut. Saya melihatnya tawaran
KJJ tidak serius dan sekali lagi hanya akal-akalan untuk menarik simpati
pemilih muda. Kenapa? Jika melihat video tersebut, saya rasa teman-teman juga
tidak lantas percaya dengan tawaran Anies. Karena Anies sendiri tidak tampak
yakin dan serius jika dilihat dari beberapa bagian ia malah tertawa geli
setelah menyampaikan programnya. Bahkan di dibagian akhir video Anies tampak
tertawa cukup lama. Menertawakan apa? Ya, saya duga Anies sendiri geli, merasa
lucu dengan KJJ yang ia tawarkan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jadi
pada intinya, saya lihat Anies tidak serius menawarkan program tersebut.</div>
<div class="MsoNormal">
Oke, misalnya saya salah, ternyata Anies –Sandi serius
dengan program tersebut, lantas seperti apa program KJJ tersebut akan di
realisasikan?</div>
<div class="MsoNormal">
Apakah setelah para jomblowan/jomblowati<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mendaftar kemudian akan diberikan pelatihan
untuk program wirausaha/wirausahawati melalui program kewirausahaan One
Kecamatan, One Center for Entrepreneurship (OK-OCE) <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>, kemudian akan dipertemukan dengan sesama
jomblo setelah mereka sukses dan membuat rumah dengan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>DP 0%<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tersebut?</div>
<div class="MsoNormal">
Mereka katanya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>akan
dipertemukan melalui <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kegiatan di ruang
publik terpadu ramah anak (RPTRA) atau ruang publik lainnya. Sesederhanakah
itu? Sandi sendiri<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sepertinya belum tahu
konsep program KJJ <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tersebut. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bagi saya, jika benar program KJJ ini direalisaikan, hanya
akal-akalan untuk mencari-cari<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>celah anggaran<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari APBD DKI Jakarta<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>lebih dari 70 T itu. **</div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-56301634744426945022017-04-30T14:04:00.001+07:002017-04-30T14:18:17.867+07:00Ucapan Anies Ini, Bukti Calon Gubernur Pilihan Anda Tidak Siap Bekerja dan Ketakutan <!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membuat pernyataan tentang gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, dapat menuntaskan pengerjaan yang berkaitan dengan persiapan Asian Games 2018 mendatang.
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Anies <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak ingin ada kendala saat perhelatan Asian
Games, terutama dalam masa kepemimpinannya sebagai gubernur selanjutnya.<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Ada Asian Games, pastikan saat Asian Games tidak ada yang
terlambat, harus on time. Jangan sampai nanti berikutnya muncul masalah karena
sekarang (penyelesaian persiapan) tidak tepat waktu," kata Anies saat
ditemui di rumahnya, Jalan Lebak Bulus Dalam, Jakarta Selatan, Jumat
(28/4/2017) siang. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Lebih lanjut Anies
mengingatkan agar persiapan untuk Asian Games jangan sampai melambat karena
kuatir ia yang disalahkan saat menjabat gubernur nantinya.</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>"Jangan kemudian
(kinerjanya) melambat, nanti yang disalahkan gubernur berikutnya. Hanya karena
sekarang (tinggal) enam bulan (lalu) slow down, melambat,"</div>
<div class="MsoNormal">
http://megapolitan.kompas.com/read/2017/04/28/16213941/anies.ingin.persiapan.asian.games.rampung.sebelum.dirinya.menjabat</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-gLLIhXxVftk/WQWMWzLRESI/AAAAAAAABQU/32-rPGGc5FkRzTDuPIPCx2urNoH7nh0nQCLcB/s1600/%25C2%25A9Wartabali.net-04282017-01-28042017-anis_New.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="334" src="https://2.bp.blogspot.com/-gLLIhXxVftk/WQWMWzLRESI/AAAAAAAABQU/32-rPGGc5FkRzTDuPIPCx2urNoH7nh0nQCLcB/s640/%25C2%25A9Wartabali.net-04282017-01-28042017-anis_New.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Menyimak pernyataan Anies Baswedan tersebut terasa konyol
dan mengelikan. Meskipun sudah banyak yang meragukan kualitas Anies mampu
mengantikan Ahok, tetapi dengan penyataan konyolnya semakin membuktikan
kekhawatiran banyak orang.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kenapa Anies sebegitunya khawatir dengan pelaksanaan Asian Games?
Belum juga dilantik Anies saat ini<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>kelihatan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sangat khawatir dan
mungkin <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sudah pusing tujuh keliling
hanya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan membayangkan saja betapa
banyak dan beratnya tugas dan pekerjaan seorang gubernur DKI Jakarta.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Padahal saya nyakin, tanpa diingatkan Anies, pastinya Ahok
akan melakukan tugas-tugasnya sampai bukan Oktober mendatang.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jika<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>misalnya sesuai dengan perencanaan bulan Oktober 2017<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>persiapan untuk Asian Games<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sudah sekian persen, pastinya tidak diragukan
lagi Ahok-Djarot akan menyelesaikan sesuai dengan target semula sekian persen
tersebut. Melihat kinerja, tanggungjawab Ahok selama ini, rasanya tidak mungkin
Ahok akan memperlambat persiapan Asian Games hanya karena ia tidak terpilih
kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta. Jadi untuk yang satu ini, Anies sih tidak
usah meragukan komitmen Ahok-Djarot.</div>
<div class="MsoNormal">
Menurut saya, pernyataan Anies<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>diatas<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>selain konyol juga memperlihatkan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>sejumlah <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kelemahan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>calon Gubernur<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>DKI Jakarta ini.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pertama, Anies tidak nyakin akan kemampuan dirinya menjadi
Gubernur DKI Jakarta.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jika Anies merasa
mempunyai kapasitas sebagai seorang Gubernur, ia tidak akan kuatir seperti itu,
karena nyakin mampu menyelesaikan persiapan untuk event Asian Games 2018. Jika
ia <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memiliki kualitas kerja yang baik
tentunya mampu untuk<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menyesuaikan
diri<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan jabatan yang
disandangnya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Toh ia juga pernah
menjabat sebagai menteri yang pekerjaan adan tanggungjawabnya lebih berat di
bandingkan tanggungjawab seorang gubernur tho. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kedua, Anies berjiwa pesimis dan peragu.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Belum
juga dilantik ia menjadi panik dan khawatir berlebihan. Mungkin saat maju dalam
Pilkada DKI Jakarta<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kemarin Anies<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hanya mengejar gengsi dan ambisi untuk
menjadi DKI 1 tanpa mempertimbangkan, mencaritahu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tanggung jawab seorang gubernur DKI Jakarta. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Optimis seorang Anies tidak kelihatan. Ia<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terlihat <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>begitu<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pesimis mampu menyelesaikan persiapan Asian Games setelah dirinya di
lantik Oktober nanti. </div>
<div class="MsoNormal">
Coba bandingkan dengan Jokowi-Ahok waktu mengantikan Foke
dengan segudang tanggung jawab<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan
pekerjaan yang diterimanya dan diselesaikan tanpa mengeluh dan sangat optimis
untuk merubah Jakarta menjadi lebih baik lagi. Lha ini, Anies belum-belum kok
sudah pesimis gitu. Anies sih cukup enak mengantikan Ahok karena birokrasi
sudah tertata, sistim sudah jadi, tinggal melanjutkan saja. Tidak usah
capek-capek menata dari awal. Puenak dan peunak thok.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ketiga, memperlihatkan seorang pemimpin yang tidak mau repot
dan tidak mau capek kerja tetapi ingin mendapatkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hasil yang memuaskan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Seperti semboyannya OK OC<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>‘Ogah Kerja Ogah Capek’ wkwkwkwkw. Anies
ingin Ahok yang mempersiapkan segala sesuatunya dan nantinya ia tinggal
menerima jadi saja. Kalau sampai hasilnya memuaskan ia yang menunggu pujian
tetapi kalau hasilnya kurang memuaskan, maka semua itu salah Ahok. Enak bukan?</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
Kelima,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melihat
gelagatnya ada kemungkinan Anies ini akan baperan dan naga-naganya suka curcol
tentang kesulitannya menangani Jakarta. Mungkin nantinya akan curhat gimana merealisasikan
janji DP rumah 0%, program plus-nya, enghadapi tagihan-tagihan dari kelompok
sumbu pendek yang kemarin dapat janji<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>manis semanis madu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Keenam, ketujuh<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>deel,
silahkan ditambahkan sendiri. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Maaf , semoga
tidak ada lambaian tangan atau kibaran bendera putih<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>setelah dilantik gubernur nantinya ya pak,
hahahahahaha.</div>
<div class="MsoNormal">
<a href="https://seword.com/umum/ucapan-anies-ini-bukti-calon-gubernur-pilihan-anda-tidak-siap-bekerja-dan-ketakutan/">https://seword.com/umum/ucapan-anies-ini-bukti-calon-gubernur-pilihan-anda-tidak-siap-bekerja-dan-ketakutan/</a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-76130991780162998452017-04-30T14:01:00.000+07:002017-04-30T14:18:44.541+07:00Alasan untuk Rekonsiliasi, Anies Larang Warga Buka Medsos<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->Versi hitung cepat sejumlah lembaga survey, Anies Baswedan-Sandiaga Uno memenangi Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.<br />
Diakui atau tidak salah satu faktor
kemenangan tersebut berkat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>strategi
memanfaatkan media sosial <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(media sosial).
Artinya peran media sosial sangatlah besar mengantarkan kemenangan Anies.
Tetapi saat ini,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>setelah dinyatakan
menang, Anies<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Baswedan gerah dengan
keberadaan medsos dan dengan entengnya<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>mengimbau agar warga DKI Jakarta menahan diri untuk tidak membuka media
sosial selama beberapa hari agar proses rekonsiliasi usai Pilkada lekas
berjalan.<br />
<div class="MsoNormal">
"Jangan sampai ketegangan di media sosial menjadi
ketegangan di luar. Enggak usah lihat timeline (lini masa) dulu deh dua hari
tiga hari. Nanti juga akan tenang," kata Anies di Kota Bambu, Palmerah,
Jakarta Barat (28/4/2017). <a href="https://tirto.id/anies-minta-warga-dki-tak-buka-medsos-demi-rekonsiliasi-cnEt">https://tirto.id/anies-minta-warga-dki-tak-buka-medsos-demi-rekonsiliasi-cnEt</a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-WNarnN2UZzU/WQWLdjwhzOI/AAAAAAAABQM/G-Q2eWyc0w0A7pgs3eeskVQ1D2Ii-jWzwCLcB/s1600/aniessewot.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="366" src="https://3.bp.blogspot.com/-WNarnN2UZzU/WQWLdjwhzOI/AAAAAAAABQM/G-Q2eWyc0w0A7pgs3eeskVQ1D2Ii-jWzwCLcB/s640/aniessewot.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Seperti yang dinyatakan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>mantan Mendikbud<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang tak genap
bertugas 2 tahun ini, rekonsiliasi menjadi fokusnya bersama wakilnya, Sandiaga
Uno setelah Pilkada DKI Jakarta. Menurut dia, rekonsiliasi itu penting untuk
menyatukan kembali warga DKI Jakarta usai berpolemik keras selama Pilkada
berlangsung.</div>
<div class="MsoNormal">
Sudah menjadi rahasia umum, Pilkada DKI Jakarta telah
membuat warga tercerai berai. Banyak pertemanan, persaudaraan menjadi retak,
rusak dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bubar gara-gara berbeda
pandangan politik dan dukungan kepada calon gubernur dan wakilnya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ketegangan menjadi semakin meninggi
manakala<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terpicu dengan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) dan disambung dengan adanya<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>aksi bela islam yang jumlahnya<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>berjilid-jilid. Jika semula permusuhan dilakukan secara diam-diam,
setelah aksi bela islam terjadi, permusuhan tidak bisa di sembunyikan lagi.
Orang-orang yang masuk kelompok sumbu pendek dengan gampang mencaci, menghina
dan mengkofar kafirkan sesama muslim hanya karena tidak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mau mendukung aksi bela islam yang tidak
lebih dari upaya politisasi terhadap Ahok.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Gencarnya informasi dari media sosial yang banyak berisi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">black campaign</i> turut memperuncing
keadaan. Saban menit bahkan detik di media sosial beredar informasi yang kalau
tidak cermat bisa membuat hati dan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>kepala panas.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kesalnya, tanpa
mencari tahu lebih mendalam tentang kebenaran informasi yang di sampaikan,
dengan gampangnya orang membagi info tersebut kepada orang lain. Tak ayal informasi
yang belum tentu benar tersebut dengan mudanya tersebar ke segala penjuru dan
di baca puluhan, ribuan,bahkan jutaan manusia.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saya, meskipun bukan warga Jakarta ikut merasakan ketegangan
dan permusuhan dari Pilkada DKI Jakarta tersebut. Bukan jauh-jauh, tidak hanya
‘dimusuhi’ teman tetapi juga saudara yang mendukung pasangan Anies Baswedan –
Sandiaga Uno. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Efektifkah rekonsiliasi ala Anies Baswedan dengan puasa buka
medsos?</div>
<div class="MsoNormal">
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berupaya untuk melakukan
rekonsiliasi warga Jakarta dengan bertemu langsung dengan Ahok dan Djarot.
Kendati<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>keduanya sudah saling bertemu
dan keduanya berkomitmen untuk menciptakan rekonsiliasi di Jakarta, tetapi
nyatanya ketegangan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pendukung kedua
belah pihak belum cukup<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>reda, salah
satunya bisa dilihat dari media sosial.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Mungkin hal itulah yang mendasari Anies mengimbau warga
Jakarta untuk tidak membuka medsos barang beberapa hari. Anies agaknya tahu
persis jika ketegangan dan permusuhan yang terjadi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terutama di Jakarta salah satunya karena
informasi di medsos yang luar biasa .<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Diakui atau tidak salah satu faktor kemenangan Anies adalah berkat
unggahan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>video<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pidato Ahok di Kepulauan Seribu yang diedit
oleh Buni Yani<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan sebarkan melalui
medsos. Melalui medsos pula gegap gempita orang berduyun-duyun ke Jakarta untuk
mencaci Ahok dengan tuduhan menistakan agama<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dan meminta Ahok di hukum berat.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Jadi, diakui atau tidak, kemenangan Anies berkat media sosial yang
gencar menuding Ahok bersalah dan Anies dengan mudah memanfaatkan momentum
tersebut untuk mencapai kemenangannya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jika sekarang Anies meminta warga untuk berhenti melihat
medsos beberapa hari saja untuk upaya proses rekonsiliasi, menurut saya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>itu salah satu bentuk ketakutan Anies akan
pengaruh medsos yang luar biasa. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dari
medsos Anies bisa mengalahkan Ahok, dari medsos pula Anies akan risi bila
janji-janji<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>manis masa kampanyenya akan
ditagih warga Jakarta. Dari medsos pula Anies jenggah melihat kenyataan warga
sangat mencintai Ahok dan kehilangan sosoknya .</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jika Anies sekarang begitu mudahnya menghimbau warga untuk
tidak menjamah medsos, kenapa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>saat itu
Anies diam saja saat melalui medsos pula orang mencaci Ahok? Kenapa Anies diam
saja saat orang mengancam orang yang memilih Ahok jika meninggal<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>jenasahnya tidak akan disholatkan?<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kenapa Anies tidak bereaksi saat ada ajakan
Tamsya Al-Maidah yang intimidatif terus menerus menteror warga Jakarta? </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saya rasa himbauan Anies tersebut akan sulit di realisasikan
oleh warga Jakarta. Dan rasanya tidak masuk akal<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk mencapai<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>rekonsiliasi melalui puasa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>membuka medsos dalam beberapa hari. Hemat
saya, akan lebih mudah jika Anies memberikan himbauan, seruan, ajakan kepada
para pendukungnya untuk tidak lagi rasis, untuk tidak lagi intimidatif , tidak
lagi mengunakan agama sebagai<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pembenaran
kepentingan politik. Anies juga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>harus memberikan
himbauan para pendukungnya untuk tidak mengunakan masjid untuk ceramah politik,
melarang pengikutnya mengkofar-kafirnya orang lain, mengajak pengikutnya untuk
mensholatkan jenasah tetangganya yang mendukung Ahok.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dengan upaya itu,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>barangkali upaya untuk <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>rekonsiliasi yang diinginkan Anies akan lebih
mudah terealisasi.**</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-57449617105216578222017-04-06T15:37:00.000+07:002017-04-06T15:37:17.951+07:00Perbedaan dan Persamaan BUMDesa dan Koperasi<b>Oleh : Sutoro Eko</b><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span></span><span><span style="font-family: Georgia; font-size: x-small;">Perdebatan
tentang Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) terus mengemuka. Badan hukum dan
penyertaaan modal ke dalam BUM Desa menjadi isu utama perdebatan. Para pegiat
koperasi melontarkan kritik bahwa perseroan tidak tepat menjadi badan hukum
bagi BUM Desa sebab badan ini bersifat padat modal, mengarah pada privatisasi
dan tidak berpihak pada masyarakat desa. Sebaliknya mereka merekomendasikan
bahwa koperasi merupakan satu-satunya badan hukum yang tepat bagi BUM Desa sebab
koperasi mempunyai sandaran konstitusional yang kokoh dan secara sosiologis
lebih mencerminkan semangat gotong royong. </span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia; font-size: x-small;"><span lang="IN">Perdebatan itu muncul karena UU No. 6/2014 tentang
Desa mengalami kesulitan dan tidak tuntas mengatur BUM</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Desa. Pada waktu </span><span>sidang </span><span lang="IN">RUU Desa, pemerintah dan
DPR menyadari bahwa BUM</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Desa merupakan institusi
bercirikan desa yang berbeda dengan perseroan atau koperasi. Karena itu ada
usulan bahwa BUM Desa merupakan usaha berbadan hukum tersendiri yang setara
dengan koperasi dan perseroan. Tetapi usulan ini kandas karena hukum bisnis
hanya mengenal badan hukum perseroan dan koperasi. Akhirnya pemerintah dan DPR
mengambil kesepakatan tentang definisi BUM Desa yang mereplikasi definisi BUMN,
dan menegaskan dalam Pasal 87 ayat (3): </span><span>“</span><span lang="IN">BUM
Desa dapat menjalankan usaha di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan</span><span>”. Ketentuan ini diikuti
penjelasan: “</span><span lang="IN">Dalam
hal kegiatan usaha dapat berjalan dan berkembang dengan baik, sangat
dimungkinkan pada saatnya BUM Desa mengikuti badan hukum yang telah ditetapkan
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan”</span><span>. </span><span> </span><span>Di balik itu ada kehendak kuat bahwa BUM Desa dapat
berjalan melayani kebutuhan masyarakat desa tanpa harus berbadan hukum, dan di
kemudian hari baru dikembangkan menjadi badan hukum. </span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-ZoPYXQ6zjCc/WOX-FUXuo0I/AAAAAAAABOU/gxxYJF64A50ktaH_jMi31fVhCzSIONEiQCLcB/s1600/pangkas-rentenir-desa-bakauheni-buat-bumdes-berbentuk-koperasi-simpan-pinjam-01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="420" src="https://2.bp.blogspot.com/-ZoPYXQ6zjCc/WOX-FUXuo0I/AAAAAAAABOU/gxxYJF64A50ktaH_jMi31fVhCzSIONEiQCLcB/s640/pangkas-rentenir-desa-bakauheni-buat-bumdes-berbentuk-koperasi-simpan-pinjam-01.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="Default" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span><span style="font-family: Georgia; font-size: x-small;">Perbedaan dan
Persamaan</span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span><span style="font-family: Georgia; font-size: x-small;">Hakekat
BUM Desa berbeda dengan hakekat koperasi sehingga BUM Desa tidak bisa berbadan
hukum koperasi. <i>Pertama</i>, BUM Desa
dibentuk dengan perbuatan hukum publik, yakni melalui Peraturan Desa yang disepakati
dalam musyawarah desa. Koperasi merupakan institusi hukum privat, yakni
dibentuk oleh kumpulan orang per orang, yang semuanya berkedudukan setara
sebagai anggota. <i>Kedua</i>, seperti
halnya BUMN, modal BUM Desa berangkat dari kekayaan desa yang dipisahkan. Koperasi
berangkat dari simpanan pokok dan wajib dari anggota, yang kemudian juga
membuka penyertaan modal dari pihak lain. <i>Ketiga</i>,
BUM Desa merupakan campuran antara pelayanan umum dan kegiatan usaha ekonomi;
koperasi merupakan institusi dan gerakan ekonomi rakyat. <i>Keempat</i>, BUM Desa dibentuk untuk membantu penyelenggaraan pemerintahan
desa, memenuhi kebutuhan masyarakat Desa dan mendayagunakan sumberdaya ekonomi
lokal. Koperasi dibentuk untuk mengembangkan kekuatan dan memajukan
kesejahteraan anggota. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span><span style="font-family: Georgia; font-size: x-small;">BUM
Desa dan koperasi memiliki kerentanan serupa. Perampasan elite (<i>elite capture</i>) bisa terjadi dalam BUM
Desa dan koperasi yang membuat kebangkrutan. Tidak jarang para penumpang gelap
(<i>free rider</i>) yang hadir memanipulasi
BUM Desa dan koperasi, sehingga banyak BUM Desa dan koperasi abal-abal, yang
tidak mencerminkan spirit kegotongroyongan dan kerakyatan. Juga sudah banyak
BUM Desa dan koperasi yang mati karena dimobilisasi dan dipangku oleh
pemerintah. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span><span style="font-family: Georgia; font-size: x-small;">Baru
sedikit BUM Desa yang berhasil, dan lebih banyak BUM Desa hanya papan nama. Koperasi
mempunyai landasan konstitusi yang kuat serta sesuai dengan karakter masyarakat
Indonesia, bahkan koperasi jauh lebih tua daripada BUM Desa. Di setiap tempat
ada koperasi. Tetapi mengapa petani dan nelayan dari dulu sampai sekarang tetap
tidak berdaya? Apakah mereka tidak bergabung menjadi anggota koperasi? Apakah
sebagian besar koperasi petani dan nelayan sudah mati seperti halnya KUD? Atau
apakah koperasi tidak mampu menolong petani dan nelayan? </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span><span style="font-family: Georgia; font-size: x-small;">Arief
Satria, Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB, pernah melansir data bahwa sekitar
92% nelayan tidak bergabung menjadi anggota koperasi. Saya sungguh terkejut dan
tercengang dengan data ini, dan saya mengajukan pertanyaan: mengapa nelayan tidak menjadi anggota
koperasi? Baik teori ekonomi moral petani James Scott (1976) maupun fakta
lapangan menunjukkan bahwa petani dan nelayan selalu membutuhkan tetapi
terjerat oleh patron mereka, yakni tengkulak atau tauke. Para juragan ini
tampak budiman tapi menjerat dan memperdaya petani dan nelayan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span><span style="font-family: Georgia; font-size: x-small;">Fakta
itu memberi pelajaran bahwa masalah badan hukum sangat penting, tetapi masalah
ekonomi politik jauh lebih penting. BUM Desa dan koperasi menghadapi tantangan
menolong dan memberdayakan orang desa (petani, nelayan, peternak dan
sebagainya). Karena itu koeksistensi, sinergi dan kolaborasi keduanya sangat
dibutuhkan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span><span style="font-family: Georgia; font-size: x-small;">Koeksistensi dan
Sinergi</span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span><span style="font-family: Georgia; font-size: x-small;">Meski
berbeda, antara BUM Desa dan koperasi merupakan dua entitas yang bisa saling
mengisi dan melengkapi, sekaligus bisa membangun sinergi dan kolaborasi di
ranah desa. Ada tiga model sinergi dan kolaborasi. <i>Pertama</i>, BUMDesa dan koperasi berbagi modal dan hasil. Modal BUM
Desa dapat dibagi menjadi: 60% dari pemerintah desa, 20% koperasi, dan 20%
lainnya dari unsur-unsur masyarakat setempat. Model ini mencerminkan sebuah
kegotongroyongan kolektif tanpa harus melibatkan pemodal besar dari luar.
Tetapi dengan model ini, BUM Desa menghadapi masalah badan hukum, kecuali
dipaksa menjadi perseroan. Kalau menjadi perseroan BUM Desa harus mengikuti
rezim perseroan juga. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia; font-size: x-small;"><i><span>Kedua</span></i><span>, koperasi desa
tanpa BUM Desa. Desa tidak harus mendirikan BUM Desa tetapi dapat membangun
koperasi desa. Pemerintah desa mengorganisir seluruh warga desa secara sukarela
membentuk koperasi. Ini bukan koperasi milik desa, melainkan milik warga desa
yang semuanya berdiri setara sebagai anggota. Koperasi desa ini berbadan hukum,
yang bisa menjalankan usaha ekonomi desa secara leluasa, jelas dan legal.
Pemerintah desa dapat memberikan hibah dan penyertaaan modal kepada koperasi
desa, sehingga memperoleh pendapatan asli desa. Namun desa tidak dapat
memisahkan kekayaan desa kepada koperasi desa, kecuali dengan skema kerjasama
pemanfataan. Selain itu, juga tidak masuk akal kalau koperasi desa membangun
dan mengelola air bersih dan listrik desa untuk melayani semua warga masyarakat
desa yang bukan anggota. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia; font-size: x-small;"><i><span>Ketiga</span></i><span>, BUM Desa dan
koperasi desa berjalan bersama dan berbagi tugas. BUM Desa, tanpa harus
berbadan hukum, dapat memanfaatkan aset desa dan sumberdaya milik bersama
(seperti air, embung, tenaga surya, telaga, sungai) untuk melayani kebutuhan
masyarakat dan pengembangan desa wisata. Koperasi desa dapat dibentuk seperti
model kedua, yang menjalankan usaha dan gerakan ekonomi kolektif antara
pemerintah desa dan masyarakat tanpa
harus menghadapi kesulitan badan hukum. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span><span style="font-family: Georgia; font-size: x-small;">Model
ketiga itulah yang lebih relevan menjadi jalan tengah perdebatan antara BUM Desa
dan koperasi, juga merajut koeksistensi, sinergi dan kolaborasi kedua institusi
ini. Kolaborasi BUM Desa dan koperasi desa dapat memberikan pelayanan dasar,
sekaligus dapat mengonsolidasi kekuatan lokal dan menolong orang desa (petani, nelayan, peternak, dan
lain-lain). </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span><span style="font-family: Georgia; font-size: x-small;">(sumber : forumdesa.org) </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-25182107927372629482017-04-06T15:17:00.005+07:002017-04-06T15:17:41.100+07:00Menelusuri Jejak Eep Saefulloh Fatah dan Isu SARA Pada Pilkada DKI Jakarta <div class="selectionShareable">
Sepandai -pandainya orang menyimpan
bangkai ,maka akan tercium baunya juga . Sepintar -pintarnya tupai
melompat ,maka ia akan terjatuh juga. Begitulah kiranya pepatah yang
tepat untuk gambaran orang-orang licik yang selama ini melempar batu
sembunyi tangan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Yang berteriak untuk
menurunkan spanduk ajakan untuk tidak mensholatkan jenasah yang memilih
Ahok, bahkan yang berteriak seolah-olah ia benar dan menuduh isu SARA
dimainkan oleh kelompok Ahok untuk menyerang lawan.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
Serapat apapun menyembunyikan kebusukan,
suatu saat akan terbongkar juga. Dan hal itu agaknya mulai terkuak ,
setelah beredarnya video viral Eep Saefulloh Fatah, yang secara
mengejutkan dan terang-terangan menyebut masjid sebagai tempat kampanye
untuk meraih kemenangan politik. (tentunya kemenangan Anies Baswedan-
Sandiaga Uno). Eep Saefulloh Fatah disebut-sebut berposisi sebagai
konsultan politik pasangan Anies-Sandi yang diusung Partai Gerindra dan
Partai Keadilan Sejahtera(PKS) . </div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
Dalam ceramahnya, Eep menyampaikan contoh
kemenangan Partai FIS/Partai Front Keselamatan Islam (al-jabhah
al-islamiyah lil-inqadh) di Aljazair yang telah berhasil memenangkan
pemilu dengan mengunakan masjid sebagai alat politisasi. Atas
kemenangan tersebut, Eep agaknya ingin menerapkan strategi yang sama
untuk mengalahkan pasangan Ahok-Djarot.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-ijbZxrZ27Ak/WOX5Stg98LI/AAAAAAAABOE/rf4viWY2Yy0hppOSGgiFI5ljWsbvk5IOQCLcB/s1600/58a56ae4781fc-silaturahmi-media-anies-sandi_663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="368" src="https://3.bp.blogspot.com/-ijbZxrZ27Ak/WOX5Stg98LI/AAAAAAAABOE/rf4viWY2Yy0hppOSGgiFI5ljWsbvk5IOQCLcB/s640/58a56ae4781fc-silaturahmi-media-anies-sandi_663_382.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">foto : viva,co.id</td></tr>
</tbody></table>
<div class="selectionShareable">
Eep menyatakan bahwa kemenangan Partai
FIS pada pemilu di Al-Jazair karena memanfaatkan dan menjadikan masjid
yang mestinya untuk beribadah tetapi juga digunakan sebagai alat
propaganda politik. Kemenangan itu tentu saja mengejutkan karena
Partai FIS bukan partai dengan jaringan yang kuat, tidak ada tokoh-tokoh
berpengaruh yang tersebar di berbagai daerah, dan pendanaannya pun
biasa-biasa saja.</div>
<div class="selectionShareable">
Masih menurut Eep, Partai FIS mengunakan
jaringan masjid seperti khotib, ulama, ustadz yang mengisi kegiatan di
masjid , untuk ikut berpolitik, tidak hanya menyerukan ketakwaan tetapi
juga seruan politik. Seruan politik dilakukan secara massif, terus
menerus sampai hari pencoblosan.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
Dalam penelusuran saya, FIS termasuk
partai baru yang yang berdiri tahun 1989 atas desakan masyarakat yang
mayoritas Muslim. Disebutkan bahwa masyarakat kecewa sebab satu-satunya
partai yang dibentuk pada masa Presiden Boumedienne yakni FLN yang
berasaskan sekular gagal mewujudkan kemajuan. Sebagai parpol Islam, FIS
kemudian mengangkat isu seputar Islam dengan menyodorkan
program-program yang memikat simpati masyarakat Aljazair seperti ekonomi
kerakyatan, mendukung terwujudnya kehidupan yang lebih Islami,
demokratisasi, dan pemerintahan yang lebih dekat kepada Daulah Islam
dibanding Barat.</div>
<div class="selectionShareable">
Intinya, dengan inspirasi kemenangan
Partai FIS mengunakan masjid sebagai alat politik, konsultan Anies
–Sandiaga tersebut menerapkan strategi yang sama.</div>
<br />
<br />
<b>Kenapa konsultan politik tersebut menempuh cara kotor ?
</b><br />
<div class="selectionShareable">
Mohon maaf jika saya menilai cara untuk
memenangkan Anies-Sandi dengan mengunakan masjid sebagai alat propaganda
politik adalah cara yang kotor. Mengunakan isu Sara adalah cara yang
tidak sehat dan kemunduran dalam demokrasi di Indonesia yang terdiri
dari beragam suku, agama, ras, golongan, adat istiadat, budaya. Selama
ini isu Sara sedapat mungkin selalu dihindarkan untuk meraih
kemenangan politik tetapi justru isu Sara kembali hadir dan dalam
Pilkada DKI Jakarta 2017.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
Dalam beberapa bulan jelang Pilkada DKI
Jakarta, suhu politik memanas, pertentangan antar agama, kecurigaan umat
seagama muncul di permukaan tanpa bisa di bendung lagi. Bahkan antar
teman, keluarga pun tak jarang yang saling bermusuhan hanya karena
berbeda pandangan politik. Pilkada Jakarta memberikan dampak psikologis
yang luar biasa dan salah satu pemicunya adalah isu agama yang segaja
dihembuskan pihak-pihak tertentu.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
Kenapa Eep melakukan cara seperti itu?
Dugaan saya, Eep menyadari betapa sulitnya untuk mengalahkan Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot dalam Pilkada Jakarta. Seorang Eep yang di
konon sebut-sebut menjadi konsultan politik, dan pernah menjadi
konsultan politik dan orang di balik kemenangan Jokowi – Ahok dalam
Pilkada DKI tahun 2012 lalu, tentunya ingin menorehkan catatan gemilang
jika kali ini ia juga berhasil memenangkan pasangan Anies-Sandi. Pakar
politik lulusan Universitas Indonesia yang di sebut juga menjadi orang
di balik kemenangan pasangan Aher dan Deddy Mizwar dalam Pilgub Jabar
ini ingin terus meraih kemenangan, ingin mempunyai prestasi cemerlang
sebagai konsultan politik yang selalu berhasil memenangkan orang yang
didukungnya. Ia juga mengaku sebagai konsultan politik Jokowi-JK dalam
Pilpres lalu.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
CEO PolMark Indonesia dan Suami dari
Sandrina Malakiano ini mengetahui kapasitas Anies-Sandi tidak cukup
memadai untuk menjadi penantang Ahok-Djarot. Kalau bicara program,
program yang sudah dikerjakan Ahok-Djarot terbukti sudah bermanfaat
bagi warga jakarta, mampu merubah Jakarta menjadi lebih baik dan maju.
Sementara program yang akan dilakukan ke depan juga sudah terencana
dengan baik dan tinggal melanjutkan manakala Ahok –Djarot terpilih
kembali memimpin Jakarta.</div>
<div class="selectionShareable">
Singkatnya, menantang Ahok-Djarot dengan
adu program jelas langkah yang tidak tepat, dan tidak mungkin untuk
mengungguli pasangan petahana tersebut. Untuk itu satu-satunya cara
hanya dengan mengembuskan isu Sara yang kemungkinan besar akan mampu
mengoyang Ahok yang dobel minoritas.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
Eep sebagai seorang pakar poltik yang
sudah malang melintang menjadi konsultan politik tahu betul bahwa
mengunakan isu Sara itu tidak fair dan menciderai demokrasi. Tetapi
dengan sadar telah mengunakan Sara untuk kepentingan pribadinya. Demi
ambisi untuk mencatat kemenangan demi kemenangan orang-orang yang
mengunakan jasanya, ia telah membuat demokrasi kehilangan akal sehatnya.</div>
<div class="selectionShareable">
Barangkali, <em>kebelet</em> ingin selalu
menorehkan kemenangan itulah yang membuat Eep kehilangan kontrol pribadi
, ‘kewarasan’ sehingga rela mendorong politisasi isu Sara pada Pilkada
DKI Jakarta. **</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
(<i>4 April 2017) </i></div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-12045522042349347162017-04-06T15:13:00.002+07:002017-04-06T15:13:29.063+07:00Ira Koesno Kembali Ditunjuk KPU Sebagai Moderator Debat Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua, Akankah Sandiaga Gagal Fokus? <div class="selectionShareable">
Debat calon Gubernur DKI Jakarta pada
Pilkada putaran kedua yang di selenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Jakarta akan dilangsungkan pada Rabu 12 April 2017 mendatang.
Jika pada debat putaran pertama ada tiga pasangan calon Gubernur, pekan
depan hanya ada dua pasangan calon yang akan berlaga yaitu Ahok-Djarot
dan Anies Baswedan- Sandiaga Uno.</div>
<br />
Diperkirakan debat putaran kedua akan
berlangsung menarik, penuh ketegangan dan mengejutkan, paling tidak
akan menjadi ajang saling adu program kedua pasang kandidat. Ya,
meneruskan debat Mata Najwa yang diselenggarakan Metro TV kemarin.
Hahahaha. Selain kedua pasang calon gubernur-wakil gubernur yang
menyita perhatian, pada debat Pilkada putaran kedua ini yang
kemungkinan besar mencuri perhatian adalah sosok Dwi Noviratri Koesno
Martoatmodjo alias Ira Koesno yang didaulat menjadi moderator. Pada
debat perdana pada putaran pertama Pilkada bulan Januari yang
lalu, Ira Koesno juga di percaya untuk memandu jalannya acara.
<br />
<div class="selectionShareable">
Seperti yang di sampaikan oleh Ketua KPU
DKI Jakarta Sumarno, dipilihnya Ira Koesno sebagai pemadu debat putaran
kedua karena presenter cantik itu telah memiliki pengalaman menjadi
moderator dalam debat Pilkada DKI Jakarta 2017.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-iPf2uZ7lWP0/WOX4UK8QMmI/AAAAAAAABN8/eZYGezt-CYkXkVO5F2jZTm53drOJP34awCLcB/s1600/9049177d-cef0-4299-ac95-6a214bfac87d_43.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="478" src="https://1.bp.blogspot.com/-iPf2uZ7lWP0/WOX4UK8QMmI/AAAAAAAABN8/eZYGezt-CYkXkVO5F2jZTm53drOJP34awCLcB/s640/9049177d-cef0-4299-ac95-6a214bfac87d_43.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">foto : wolipopdetik</td></tr>
</tbody></table>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
Ira Koesno, memang tidak diragukan lagi
untuk mengelola debat pekan depan, karena ia telah membuktikan sukses
membawakan Siaran langsung Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
(Cagub-Cawagub) DKI Jakarta 2017, putaran pertama, yang digelar di Hotel
Bidakara, Jakarta Selatan. Bahkan tagar debat cagub-cawagub menjadi
trending topic di media sosial twitter. Selain bisa bersikap tegas dan
memandu jalannya acara dengan baik, penampilan wanita yang kariernya
berkembang di salah satu televisi swasta di tanah air mampu membuat
gagal focus pemirsa. Wanita berusia 47 tahun itu mampu menyita
perhatian publik karena masih terlihat teramat segar, muda dan cantik
serta menarik.</div>
<div class="selectionShareable">
Tentunya penampilan Ira Koesno pekan
depan akan di tunggu-tunggu para pemirsa di tanah air, untuk melihat
tampilannya yang oke dan terampilnya memandu jalannya debat tersebut.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
<b>Sandiaga juga gagal focus lihat Ira Koesno?</b></div>
<br />
Terpilihnya Ira Koesno menjadi moderator
debat pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 tidak hanya membuat
warga menjadi senang dan menunggu penampilannya, tetapi ternyata calon
wakil gubernur nomor urut tiga, Sandiaga Uno juga merasa senang.
<br />
<div class="selectionShareable">
Ia berharap jika nantinya debat putaran kedua yang di pandu Ira Koesno akan heboh kembali seperti pada debat putaran pertama.</div>
<div class="selectionShareable">
“Wah seru banget. Mudah-mudahan Mbak Ira
memang sangat heboh banget saat debat pertama. Mungkin dampaknya
rating-nya tinggi. Karena banyak netizen maupun penonton yang menunggu.”</div>
<div class="selectionShareable">
Sandiaga juga mengatakan bahwa masyarakat menantikan kehadiran Ira Koesno yang sudah cukup lama jarang tampil di televisi.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
Lebih lanjut pasangan Anies Baswedan ini
juga menilai bahwa banyak yang gagal focus melihat munculnya Ira Koesno
sebagai moderator debat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.</div>
<div class="selectionShareable">
“Saya lihat mungkin karena beliau sudah
lama nggak kelihatan di televisi dan membawakannya sangat lugas. Jadi
banyak yang gagal fokus. Kita harapkan tanggal 12 (April) jauh lebih
menarik,” kata Sandiaga.</div>
<div class="selectionShareable">
<a href="https://news.detik.com/berita/3463872/ira-koesno-kembali-jadi-moderator-debat-sandiaga-seru-banget?_ga=1.51310510.666295090.1482635974">https://news.detik.com/berita/3463872/ira-koesno-kembali-jadi-moderator-debat-sandiaga-seru-banget?_ga=1.51310510.666295090.1482635974</a></div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
Saya kira pernyataan Sandiaga kalau
banyak yang gagal focus melihat Ira Koesno, salah satunya adalah
Sandiaga sendiri. Kemungkinan besar Sandiaga juga gagal focus melihat
Ira Koesno yang menarik itu. Hehehe itu wajar saja kok, masih wajar
sebagai manusia (laki-laki) yang gagal focus melihat cewek cantik dan
menarik. Yang nggak biasa dan masih jarang kalau laki-laki suka sama
jenis kelamin yang sama (maaf) atau jeruk makan jeruk.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
Pesan saya, Sandiaga boleh saja gagal
focus nantinya saat melihat Ira Koesno, tetapi jangan sampai karena
gagal focus terus membuatnya tidak konsentrasi dalam menjawab
pertanyaan panelis, pertanyaan dari masyarakat dan pertanyaan dalam
debat terbuka kedua pasangan calon.</div>
<div class="selectionShareable">
Saya khawatirnya karena alasan gagal focus, Sandiaga akan <em>ngaco</em>
dalam menjelaskan program-program OK OC (One Kecamatan One Center of
Entrepreneurship), saling berdebat sendiri dengan Anies karena beda
pendapat tentang program perumahan DP 0 rupiah, tentang program KJP
Plus, program OK-OTRIP, program Kartu Jakarta Lansia. Kalau sampai
kepleset, tentunya warga akan tambah pusing dengan tawaran program yang
sebagian besar sudah dilakukan Ahok-Djarot tersebut. Hingga pemirsa
akan membatin , “ Ngemeng apa kamu San…..”</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
(3 April 2017) </div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-90420871453916961672017-04-06T14:52:00.001+07:002017-04-06T14:54:04.787+07:00Gegara Anies Terpancing Emosi, Eh Kedok Sendiri Terbongkar<div class="selectionShareable">
Mungkin saya bukan satu-satunya orang yang
terkejut dengan seorang Anies Baswedan. Teman-teman mungkin sama
seperti saya yang sangat terkejut melihat sikap Anies Baswedan saat
tampil dalam acara Mata Najwa debat” Babak Final Pilkada Jakarta”
Senin malam kemarin.</div>
<div style="float: none; margin: 10px 0 10px 0; text-align: center;">
</div>
<div style="float: none; margin: 10px 0 10px 0; text-align: center;">
Bagi saya, sejak mencalonkan diri menjadi
calon Gubernur DKI Jakarta, sosok mantan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan(Mendikbud) ini sudah jauh dari simpatik. Nah, ditambah lagi
pada acara Mata Najwa, sosok Anies seperti ketahuan aslinya. Tentu
saja orang yang melihat acara tersebut dan masih dalam kondisi berpikir
jernih akan setuju jika Anies Baswedan tampak emosional, garang, marah
dan lupa dengan <i>image</i> santun, lembut , murah senyum yang selama ini melekat pada dirinya.
</div>
<div class="selectionShareable">
Entah karena Anies terlalu capek karena
berbulan-bulan berusaha merebut hati rakyat Jakarta, atau capek dan
was-was karena terlalu takut jika kelak pada putaran kedua tidak bisa
mengungguli Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot, yang jelas Anies
benar-benar ‘memuakkan’ atau tepatnya membuat perut <i>eneg</i>.</div>
<div class="selectionShareable">
Salah satunya saat Anies mengungkit
soal Al Maidah 51. Dan sepertinya di jadikan senjata pamungkas oleh
Anies untuk menyerang habis-habisan. Anies terlihat sekali menjadikan
senjata sara ini sebagai senjata andalan yang akan membangkitkan
semangat dan emosi dari kelompok titik-titik yang selama ini getol
menyerang Ahok.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-uRUeMPQOd4g/WOXza-fh2YI/AAAAAAAABNM/L0yueQ3YtvI_tuh88e-KRmoYTyNinV-SACLcB/s1600/mem2.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://3.bp.blogspot.com/-uRUeMPQOd4g/WOXza-fh2YI/AAAAAAAABNM/L0yueQ3YtvI_tuh88e-KRmoYTyNinV-SACLcB/s640/mem2.jpeg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">foto : infomenia</td></tr>
</tbody></table>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
<b>Masihkah ada yang menilai Anies Baswedan itu santun?</b></div>
<div class="selectionShareable">
Anies Baswedan mungkin terlalu jumawa dan
merasa momentum tampil di acara Mata Najwa sebagai kesempatan untuk
memblejeti Ahok. Dengan kegarangan dan pernyataan-pernyataannya yang
teramat emosional, Anies mungkin merasa telah men-skak mati Ahok .
Seperti banyak di katakan oleh pendukung Anies atau kelompok
titik-titik yang menilai junjungan mereka malam itu telah membantai
Ahok.</div>
<div class="selectionShareable">
Anies sepertinya terlalu nyakin bahwa
itulah kemenangan timnya terhadap Ahok karena selain memblejeti Ahok
juga telah berhasil membuat Ahok tidak berkutik.</div>
<div class="selectionShareable">
Padahal kenyataannya kalau pikiran kita
jernih dan menyimak dengan hati bersih, tentunya tahu kalau Ahok sangat
brilian dalam menata emosinya dan menjawab semua ‘serangan’ Anies dengan
tepat, telak, <i>jos gandhos</i>. Bahkan Ahok telah membalikkan serangan Anies dengan sangat manis, kalem dan santun.</div>
<br />
Setelah tampil dalam debat tersebut, jika
saja pikiran kita jernih maka akan dengan mudah melihat dan memberikan
penilaian jika Anies ternyata jauh dari kata santun, lembut yang selama
ini melekat pada dirinya. Padahal salah satu jualan Anies adalah
kesantunan dan kelembutan yang dibenturkan dengan <i>image </i>Ahok
yang kasar, keras, kurang sopan dll. Inilah yang selama ini menjadi
andalan untuk mendulang suara warga Jakarta agar terbuai memilihnya.
<br />
<div class="selectionShareable">
Padahal, sekali lagi, dari tampilan di
Mata Najwa itu, jelas-jelas Anies bukan orang yang santun dan lembut
seperti yang selama ini digembar-gemborkan orang.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
Bagaimana di bilang santun jika Anies
bermain kata-kata, memanfaatkan lidahnya untuk memainkan kata-kata
keras, sinis saat ia di cecar terus menerus untuk program perumahan
yang hanya membuai warga Jakarta? Yang jawabannya bikin orang tambah
pusing dan muak tentang rumah seharga 350 juta di Jakarta?</div>
<div class="selectionShareable">
Bagaimana Anies di bilang santun jika
dengan percaya diri akan memberhentikan Gubernur DKI Jakarta yang
syah? Kalimat “Sekarang saja saya sedang berusaha memberhentikan Pak
Basuki dari jabatan Gubernur. Jangankan anak buah, gubernurnya saja mau
saya ganti,” sungguh kepedean dan kalau orang Jawa bilang itu
benar-benar <i>gemblung, edan tenan</i>. Jika dipikir dengan akal
sehat , tentunya apa yang dikatakan Anies hanya bikin tertawa makin
lebar dan respek terhadapnya semakin berkurang bahkan nyaris hilang. Lho
memangnya Anies itu siapa , kok akan memberhentikan seorang Gubernur
itu? <i>Edan tenan iki</i>.</div>
<div class="selectionShareable">
Bagaimana Anies dikatakan santun jika
selama ini menari diatas ketidakwarasan kelompok titik-titik yang
menolak mensholatkan jenasah hanya karena memilih mendukung Ahok yang
dikatakan kafir itu?</div>
<div class="selectionShareable">
Bagaimana menilai seorang Anies itu santun
jika selama ini membiarkan kampanye provokatif dan isu sara terus
digulirkan di Jakarta hanya untuk memojokkan seorang Ahok?</div>
<div class="selectionShareable">
Bagaimana Anies dianggap masih santun jika
selama ini justru terkesan membiarkan banyak pihak memojokkan dan
menyerang Ahok karena lawannya tersebut bukan seorang muslim?</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
Kesantunan , kelembutan seorang Anies
Baswedan saya rasa sudah mulai memudar bahkan sudah tergerus oleh sikap
dan perilaku serta ambisinya untuk mengejar kekuasaan. <i>Image</i>
kesantunan yang selama ini melekat pada dirinya tanpa sadar telah ia
hancurkan , luluh lantakkan sendiri manakala ia terpancing untuk
‘membantai’ Ahok.</div>
<div class="selectionShareable">
Siapa Anies yang sesungguhnya sudah
terkuak sendiri, membuat warga Jakarta khususnya akan mudah menilai
siapa yang layak menjadi Gubernur mereka untuk lima tahun mendatang.
Sayangnya, bukan orang lain yang menyingkap siapa Anies yang
sesungguhnya tersebut, tetapi Anies sendiri yang telah membuka jati
dirinya.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
Semoga pak Anies Baswedan tidak menyesal
telah membuka ‘aib’nya sendiri dan membuat ‘jualannya’ mungkin tidak
laku di jual lagi. Semoga tidak menyesal dan mengerutu
“celaka..celaka…kedokku terbongkar.”</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
(29 Maret 2017)</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-46739864823361771992017-04-06T14:48:00.001+07:002017-04-06T14:54:25.563+07:00Sandiaga Minta Keringanan Kasus Penggelapan Tanah, Mungkinkah Tahu Kalau Bersalah? <div class="selectionShareable">
Membicarakan Sandiaga Uno memang tidak akan ada habisnya. Pasangan Anies Baswedan ini cukup bekerja keras dan tampak terlalu <i>ngoyo</i>
berupaya untuk terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dari
getolnya kampanye program OK OYE eh OK OCE sampai beragam cara
dilakukan. Pokoknya <i>all out</i>, dari harta benda sampai tenaga,
jiwa, pikiran tercurahkan. Dari cara yang OK OCE sampai cara yang
titik-titik. Yang jelas satu tujuannya, agar warga bersimpati dan
memilihnya dalam Pilkada putaran kedua bulan depan.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
Hal mengelitik lainnya dari Sandiaga Uno
adalah ketika ia mengajukan ‘tawar menawar’ untuk minta kasus hukumnya
di proses setelah Pilkada. Pasangan Anies Baswedan tersebut minta
polisi menunda pengusutan kasusnya hingga Pilkada DKI Jakarta 2017
selesai di gelar. Ia memohon keringanan polisi agar bisa penuhi
panggilan polisi terkait kasus penggelapan tanah yang dilaporkan oleh
Edward S Soeryadjaya. Hal itu kembali disampaikan setelah menjadi
pembicara dalam seminar tentang Ekonomi Islam yang digelar di STIE
Rawamangun, Jakarta Timur (26/3/2017).
</div>
<div class="selectionShareable">
“<i>Kami mohon keringanan kepolisian, Kapolda, agar (bisa) berikan klarifikasinya setelah tanggal 15 April</i>,” kata Sandiaga. (Sumber :<a href="http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/03/27/sandiaga-uno-minta-keringan-dari-kepolisian">http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/03/27/sandiaga-uno-minta-keringan-dari-kepolisian</a>)</div>
<div class="selectionShareable">
Sandiaga menganggap laporan itu tidak ada
urgensinya sama sekali. Kasus yang sangat tidak berbasis, seakan-akan
dibuat-buat, konstruksi hukum timing-nya juga dipertanyakan. Ia juga
mengaku sangat sibuk , mempunyai jadwal padat sampai 15 April 2017
ini untuk melakukan sederat aktivitas di Pilkada putaran kedua.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-HUDNeo_lke0/WOXyiiUO_7I/AAAAAAAABNA/XOjybW6DccUx-pq05CLuHknGJTUHXtgBACLcB/s1600/calon-wakil-gubernur-dki-jakarta-nomor-pemilihan-tiga-sandiaga-uno_20161202_081524.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://1.bp.blogspot.com/-HUDNeo_lke0/WOXyiiUO_7I/AAAAAAAABNA/XOjybW6DccUx-pq05CLuHknGJTUHXtgBACLcB/s640/calon-wakil-gubernur-dki-jakarta-nomor-pemilihan-tiga-sandiaga-uno_20161202_081524.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
Bukan kali ini saja, Sandiaga meminta
kasusnya di tunda. Sebelumnya ia juga minta ada penundaan terhadap kasus
sedang menerpanya.</div>
<div class="selectionShareable">
Yang mengelikan, dulu ia beralasan,
pertama supaya kasusnya tidak dipolitisasi karena ia sedang
mengikuti Pilkada DKI Jakarta. Kedua, karena kasusnya adalah kasus dua
orang yang berseteru , tidak ada hubungan dengan warga Jakarta.</div>
<div class="selectionShareable">
“<i>Satu supaya tidak dipolitisasi. Kedua, ini kasus dua orang berseteru. Enggak ada hubungan dengan warga Jakarta</i>,” kata Sandiaga.</div>
<div class="selectionShareable">
(Sumber<a href="http://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/21/14401811/sandiaga.minta.polisi.tunda.pengusutan.kasusnya">http://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/21/14401811/sandiaga.minta.polisi.tunda.pengusutan.kasusnya</a>)</div>
<div style="float: none; margin: 10px 0 10px 0; text-align: center;">
Sandiaga juga minta agar Polda Metro Jaya
memberikan kesempatan masyarakat mengenal dan berinteraksi dengannya
sebagai salah satu calon pemimpin di Jakarta.
</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
<b>Sandiaga Lembek, Belajarlah dari Ahok</b></div>
<div class="selectionShareable">
Meskipun pengusaha besar yang kaya raya
dan saat ini mencalonkan diri sebagai DKI 2, tetapi nyatanya Sandiaga
tidak cukup tegar, jantan, berani. Bahkan terkesan lembek dan minta
dikasihani. Padahal kasus yang menghadangnya tidaklah terlalu berat
jika dibandingkan dengan kasus yang saat ini dihadapi Ahok. Tidak ada
seujung kukunya, begitu kalau di istilahkan. Kenapa? Ya, karena Sandi
hanya berhadapan dengan satu orang saja , bukan ratusan, ribuan orang (
kelompok titik-titik). Kasus Sandiaga jelas ..las..gamblang..blang!
Calon lawan ‘tanding’ Sandiaga jelas orangnya, jelas pula dia untuk
menghadapinya. Apalagi kalau tidak benar ia seperti yang dilaporkan.
Tinggal <i>enteng</i> saja, sambil mikir <i>emang gue pikirin</i> gitu.</div>
<div class="selectionShareable">
Sandiaga juga terlalu <i>baperan</i>
jika minta penundaan kasusnya dengan alasan kasusnya di politisasi. Apa
? rasanya pingin geleng-geleng kepala sambil tepok jidat agak keras.
Duh, Kak Emma……………..</div>
<div class="selectionShareable">
Padahal jelas-jelas kasus Ahok lah yang
kental nuasa politiknya. Selama ini Ahoklah yang di tendang kesana
kemari dengan kasus sara, tetapi hebatnya Ahok tetap tegar dan berani
menghadapi berkali-kali sidang yang di gelar. Ciamik nya lagi meskipun
menjadi bulan-bulanan kelompok Rizieq cs tetapi Ahok tidak pernah
sekalipun merengek –rengek minta kasusnya dihentikan, ditunda.</div>
<div class="selectionShareable">
Alasan agar masyarakat mengenal dan
berinteraksi dengannya sebagai salah satu calon pemimpin di Jakarta juga
terlalu mengelikan. Lho memangnya kalau kasusnya tetap di proses ia
langsung di tahan sehingga tidak bisa berinteraksi dengan masyarakat?
Duh, saya pusing Kak Emma……</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
Kalau Sandiaga memang benar-benar bersih,
saya kira tidak perlu mengajukan permintaan untuk ada penundaan terhadap
kasusnya tersebut. Ia tidak usah malu-malu untuk belajar dari Ahok
yang selama ini tegar, jantan, tak mengeluh mengikuti semua proses
hukumnya di saat ia juga tengah kerja dan kerja serta berkampanye dan
yang pasti jadwalnya padat, tidak kalah dengan jadwal Sandiaga.</div>
<div class="selectionShareable">
Atau jangan-jangan Sandiaga merasa kalau
kasusnya itu berat dan titik-titik sehingga ia harus minta penundaan
karena takut kalau titik-titik, ya? Ia tahu kalau bersalah dalam kasus
tersebut?</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
Satu yang mengelitik dari ungkapan Pak Djarot yang boleh di renungkan dan dijawab Sandiaga,</div>
<div class="selectionShareable">
“<i>Apa berat banget (sampai) minta
keringanan? Ya enggak tahulah itu (urusan) yang bersangkutan. Saya cuma
sampaikan negara kita itu negara hukum</i>,” ujar Djarot di kawasan Pasar Rebo, Senin (27/3/2017).</div>
<div class="selectionShareable">
Gimana Sandi? OK OCE saja kalau begitu…</div>
<div class="selectionShareable">
<i>(27 Maret 2017)</i></div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4166331418437136784.post-21435075190554081562017-04-06T14:44:00.001+07:002017-04-06T14:54:45.422+07:00Sandiaga Uno Permalukan Rhoma Atas Kasus Penangkapan Ridho Rhoma ? <div class="selectionShareable">
Tidak hanya kali ini artis tertangkap
karena kasus barang haram narkoba. Kali ini publik kembali terhenyak
setelah Pangeran Dangdut, Ridho Rhoma (28 tahun) ditangkap oleh petugas
Polres Jakarta Barat karena memiliki narkoba jenis sabu pada Sabtu
(25/3/2017) di sebuah area sebuah hotel di Jakarta Barat.</div>
<br />
Berdasarkan pengakuan kepada polisi, anak
dari Raja Dangdut, Rhoma Irama tersebut mengaku sudah menjadi pemakai
narkoba selama dua tahun terakhir. Atas kasusnya tersebut, pelantun
lagu ‘Mengapa’ itu dijerat pasal 112 ayat (1) sub pasal 127 Jo pasal
132 ayat (1) UU no 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Pasal 112 sendiri
diketahui ancaman hukumannya paling cepat 4 tahun penjara, sementara itu
ancaman hukuman yang diatur Pasal 127 paling lama adalah 4 tahun, dan
pasal 132 ancaman hukuman paling sedikit 20 tahun penjara serta paling
berat adalah hukuman seumur hidup hingga pidana mati.
<br />
<div class="selectionShareable">
Seperti diketahui, Rhoma Irama, pedandhut
senior yang juga ketua Partai Idaman menyatakan dukungannya kepada
pasangan nomor urut 3 dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies
Baswedan-Sandiaga Uno. Rhoma Irama atau biasa dipanggil Bang Haji
tersebut menyatakan alasan mendukung pasangan Anies-Sandi karena
pertimbangan yang rasional, psikologis dan sosiologis. Rasional karena
ia menilai Anies sukses memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) . Pertimbangan psikologis karena ia mengakui mempunyai
hubungan dekat dengan Anies dan Sandi. Sosiologis karena sebagai sesama
muslim diwajibkan memilih yang seiman.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-oODC-OQRFdM/WOXxvvAdDgI/AAAAAAAABM4/RMb_HhJVslYJ6lSmvjtofBeVkOdse7wzQCLcB/s1600/588da91156d04-partai-idaman-dukung-pasangan-anies-sandiaga_663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://1.bp.blogspot.com/-oODC-OQRFdM/WOXxvvAdDgI/AAAAAAAABM4/RMb_HhJVslYJ6lSmvjtofBeVkOdse7wzQCLcB/s320/588da91156d04-partai-idaman-dukung-pasangan-anies-sandiaga_663_382.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
<b>Sandiaga Uno permalukan Rhoma Irama?</b></div>
<div class="selectionShareable">
Sandiaga Uno sebagai calon Wakil Gubernur
DKI Jakarta yang diberi dukungan oleh Rhoma Irama, memberikan respon
terhadap penangkapan Ridho Rhoma. Yang mengelitik, sebelum ada
pernyataan polisi tentang apakah Ridho sebagai penguna/pemakai saja
atau sebagai pengedar, Sandiaga telah mendahului kewenangan pihak
kepolisian. Ia mengatakan bahwa Ridho hanyalah korban dari
pergaulannya selama ini.</div>
<div class="selectionShareable">
“<i>Saya yakin Mas Ridho bisa
direhabilitasi karena beliau korban, bukan pengedar, justru korban yang
mungkin gaya hidup yang ada di sekelilingnya, terperosok di kasus ini,
saya doakan badainya segera berlalu dan Mas Ridho pulih</i>,” kata Sandiaga di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (25/3/2017).</div>
<div style="float: none; margin: 10px 0 10px 0; text-align: center;">
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-1651556247512427" data-ad-format="auto" data-ad-slot="5494780795" data-adsbygoogle-status="done" style="display: block; height: 60px;"><ins id="aswift_2_expand" style="background-color: transparent; border: none; display: inline-table; height: 60px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 702px;"><ins id="aswift_2_anchor" style="background-color: transparent; border: none; display: block; height: 60px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 702px;"></ins></ins></ins></div>
<div class="selectionShareable">
Padahal saat ini status hukum anak bungsu Rhoma Rhoma belum ditetapkan masih bergantung hasil penilaian penyidik.</div>
<div class="selectionShareable">
Lebih lanjut Sandi juga menilai bahwa akar pemasalahannya kasus narkoba adalah pendidikan dan ekonomi.</div>
<div class="selectionShareable">
“<i>Masalah akar itu di pendidikan dan
ekonomi. Itu yang harus kita bersihkan masalah tersebut, dan lingkungan
yang bersih dimulai dari keluarga. Pendidikan harus masuk, dari basis
sekecil mungkin dari keluarga,”</i> ujarnya.</div>
<div class="selectionShareable">
Menyitir pernyataan Sandiaga, kok sepertinya ia telah melakukan sangkaan miring nggak hanya satu tapi <i>double tripple</i>
ya. Kenapa? Karena ia jelas menganggap soal pendidikan, ekonomi dan
lingkungan(keluarga) menjadi faktor Ridho terjerumus narkoba.</div>
<div class="selectionShareable">
Sandiaga seperti menyindir Rhoma Irama
dan keluarganya ‘seolah-olah’ tidak mampu memberikan pendidikan yang
baik kepada anaknya sehingga terjerumus kedalam jeratan narkoba. Sandi
seperti menganggap jika Bang Haji telah lalai dalam mendidik Ridho.
Duh, teganya..teganya…teganya …sungguh TERLALU! TERLALU!</div>
<div class="selectionShareable">
Bukankah mestinya Sandiaga tahu bahwa Raja
Dangdut itu telah mendidik keluarganya, anaknya dengan baik. Tak
mungkin kan sekelas Rhoma Irama tidak memberikan didikan yang benar
kepada anaknya?</div>
<div class="selectionShareable">
Pun ketika ia bilang masalah ekonomi. Duh,
tega banget ya. Sandi menunjuk masalah ekonomi menjadi penyebab Ridho
mengkonsumsi sabu. Karena tidak disebut dengan jelas, bisa jadi soal
ekonomi ini karena Sandi menganggap keluarga ketua Partai Idaman
tersebut cukup berlimpah ekonominya sehingga anaknya cenderung
hura-hura dan mengkonsumsi barang haram tersebut dalam kisaran 2
tahunan ini . Rasanya nggak mungkin (soal ekonomi) karena Rhoma tidak
cukup memberikan limpahan ekonomi kepada keluarganya atau keluarganya
dalam kondisi kekurangan .</div>
<div class="selectionShareable">
“<i>Lingkungan yang bersih di mulai dari keluarga</i>”
, nah ini juga serasa menampar muka Rhoma Irama. Sandi serasa telah
menilai keluarga Rhoma Irama ini tidak bersih. Karena keluarga Rhoma
‘kotor’ makanya anak kesayangannya terjerat narkoba. Di tarik lebih
dalam lagi, mungkin karena keluarga Rhoma tidak cukup harmonis, tidak
cukup bahagia, sehingga anaknya terjerat narkoba.</div>
<div class="selectionShareable">
Meskipun prihatin dan memberikan dukungan
kepada Ridho Rhoma, tetapi di sisi lain, penyataan Sandiaga Uno
tersebut seolah-olah juga menuding dan mempermalukan Rhoma Irama dan
keluarganya. Itu sih menurut pendapat saya.</div>
<div class="selectionShareable">
Salam Seword.</div>
<div class="selectionShareable">
<br /></div>
<div class="selectionShareable">
<a href="http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/01/29/rhoma-irama-ungkap-alasan-dukung-anies-sandi">http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/01/29/rhoma-irama-ungkap-alasan-dukung-anies-sandi</a></div>
<div class="selectionShareable">
<a href="https://news.detik.com/berita/d-3457070/ridho-rhoma-tersangka-narkoba-sandiaga-dia-korban">https://news.detik.com/berita/d-3457070/ridho-rhoma-tersangka-narkoba-sandiaga-dia-korban</a></div>
suci sucihttp://www.blogger.com/profile/16814208122821280914noreply@blogger.com0