Apakah Fasilitator itu?
Fasilitasi berasal dari kata Perancis facilis yang artinya “memudahkan”.
Fasilitasi merupakan kegiatan untuk memudahkan atau memperlancar jalannya musyawarah tercapainya tujuan yang dihendaki .Jadi fasilitator itu adalah orang baik laki-laki/ perempuan yang berperan untuk memudahkan atau memperlancar jalannya musyawarah tercapainya tujuan yang dikehendaki.
Mengapa perlu fasilitator?
Pada dasarnya di dalam masyarakat secara fungsional terdapat peran-peran yang tidak berfungsi dengan baik disebabkan keragaman dan perbedaan dalam hal usia, status social, pendidikan, jenis kelmain, cara pandang meraka terhadap masalah dll. Secara structural keragaman ini melahirkan penguasaan individu atau kelompok terhadap individu/ kelompok lain. Karena itu diperlukan seorang fasilitator agar tidak terjadi penguasaan seperti yang dimaksud di atas. Karena pada dasarnya setiap orang adalah memiliki otoritas atas dirinya sendiri (mandiri). Dalam pelaksanaannya nanti Fasilitator akan bekerja sama dengan masyarakat dewasa yang beraneka ragam latar belakangnya, sehingga mereka perlu pengetahuan tertentu seperti memahami konsep pembelajaran Orang dewasa, teknik-teknik fasilitasi yang partisipatif dan memiliki sikap sebagai fasilitator bukan sebagai guru atau penguasa baru.
Bagaimana Prinsip pembelajaran orang dewasa?
Pembelajaran orang dewasa mengunakan prinsip:mengarahkan diri sendiri, memenuhi kebutuhan langsung, secara partisipatif, secara pengalaman, secara reflektif, memberikan umpan balik (feedback),menghormati warga belajar, memberikan suasana lingkungan yang aman.
Bagaimana sikap fasilitator yang baik ?
Perilaku fasilitator yang baik antara lain :
a.Bersikap sabar dan tidak mendominasi
Salah satu aspek forum warga terpenting adalah aspek belajar. Tetapi belajar memerlukan waktu. Maka yang harus diingat seorang fasilitator adalah jika kurang sabar melihat proses yang kurang lancar, kemudian mengambil alih proses, berarti kita telah mengambil alih kesempatan belajar masyarakat.
b.Bersikap rendah hati dan menghargai peserta
Setiap orang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda-beda. Pengalaman dan pengetahuan mereka sangat berharga sebagai sumber pengayaan pengetahuan kita. Penghargaan yang sungguh-sungguh terhadap hal itu menjadikan kita selalu bisa bersikap rendah hati dan mampu menghargai setiap orang.
c.Bersikap terbuka
Yaitu dengan mendorong peserta untuk mengemukakan dan menganalisis masalah, antara lain dengan mengajukan pertanyaan kritis (bukan mengkritik), yang merangsang refleksi masyarakat akan keberadaan diri dan lingkungannya
d.Bersikap sederajat dan tidak menggurui
Jika kita memahami pada dasarnya setiap orang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda, maka fasilitator ditabukan merasa lebih pandai dari partisipan dan siap menjawab terhadap setiap pertanyaannya. Sikap yang dianjurkan ialah menunjukkan sikap sebagai orang luar yang menaruh minat belajar yang tinggi tentang masyarakat, dengan menyadari banyak hal yang bisa dipelajari dari mereka.
e.Bersikap akrab dan santai
Diskusi yang dilakukan dalam suasana santai dan tidak formal akan melahirkan keakraban dan suasana kesederajatan diantara partisipan.
f.Bersikap kreatif
Sebagai Fasilitator dituntut untuk mampu menjaga agar partisipan tetap berminat pada kegiatan yang sedang dijalankan. Perhatikan apakah diskusi tetap relevan dan menarik, jika terjadi kejenuhan lakukan kegiatan yang menarik.
g.Membiarkan masyarakat mendominasi
Yang harus diingat seorang Fasilitator adalah sekalipun partisipan mendominasi dalam kegiatan, maka tugasnya adalah menjaga agar diskusi tetap terarah.
h.Tidak memihak, menilai, dan mengkritik
Hal yang kadang sering dilupakan oleh seorang Fasilitator adalah terjebak pada penilaian salah-benar. Oleh sebab itu menjaga netralisasi dan tidak menyalahkan pendapat partisipan wajib ditaati
Bagaimana tehnik fasilitasi?
Seperti telah disampaikan di atas bahwa yang akan dihadapai dan bekerjasama dengan Fasilitator itu adalah orang-orang dewasa maka mereka harus mengetahui dan mendalami teknik fasilitasi dalam pembelajaran orang dewasa. Teknik ini bermacam-macam. Di bawah ini akan di berikan beberapa teknik fasilitasi yang biasa di pakai :
1. Ceramah dan tanya jawab
Adalah teknik penyajian bahan yang paling umum dan sederhana. Tidak minta pelibatan peserta secara aktif. Umumnya menggunakan pola komunikasi satu arah dengan diimbuhi tanya jawab secukupnya. Sebagian peserta biasanya sebagai pendengar yang pasif. Penceramah yang duduk didepan menjadi pusat kegiatan . Tujuan tehnik ini untuk membangun pengetahuan dasar dan memberikan pemahaman yang sifatnya instruktif
2. Permainan/game
Adalah teknik penyajian bahan melalui permaianan-permainan yang menarik dilakukan oleh peserta. Melalui permainan setiap peserta dapat mengamati dan mengalami situasi tertentu untuk kemudian ditarik hikmahnya.
Tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang perlunya pengembangan sikap dan ketrampilan tertentu , mengurangi ketegangan dan menciptakan "kesenangan "
3. Role play/permainan peran
Adalah tehnik penyajian bahan dengan menggunakan suatu kejadian yang dirancang secara spontan dan dimainkan oleh peserta sendiri. Berbagai watak dimunculkan oleh masing-masing pemain. Untuk kemudian dibahas dan disarikan sebagai pelajaran.
Tujuan untuk memberikan pengertian tentang penerapan peran/watak dalam realitas kehidupan, mengajak untuk melakukan analisis pengalaman dari sisi sebagai manusia dan meningkatkan kepekaan terhadap perasaan orang lain
4. Diskusi
Adalah tehnik penyajian bahan dimana peserta diberi kesempatan untuk berinteraksi secara verbal, saling berhadap muka, mengenal sasaran tertentu, melalui tukar-menukar informasi, mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah.
Tujuan adalah untuk Mengikutsertakan peserta secara aktif dan Peserta diskusi dapat mengeluarkan pendapat ,memecahkan masalah dengan saling tukar pendapat dan pengalaman , menghargai pendapat orang lain, memperoleh umpan balik dari teman lain ,berfikir secara teoritis dan praktis,menambah pengetahuan dan pengalaman , bersemangat dalam belajar .
Jenis diskusi adalah
1.Diskusi kelompok ada 3 jenis yaitu 1).diskusi kelas yaitu diskusi yang diikuti seluruh peserta. Biasanya digunakan untuk menyajikan makalah atau pengalaman., 2).Panel yaitu diskusi kecil yang beranggotakan 3 s/d 6 orang yang mendiskusikan suatu obyek tertentu dimana pembicara diatur oleh seorang moderator. 3).Diskusi Kelompok, yaitu peserta hampir sama dengan diskusi panel tetapi yang membedakan adalah tugasnya masing-masing kelompok berbeda-beda., Diskusi ini biasanya dipakai untuk memperbandingkan persepsi, interpretasi, informasi untuk memantapkan pemahaman.
2.Brainstorming (curah pendapat)
Bentuk diskusi ini anggota kelompok bisa besar (kelas) atau beberapa orang saja. Fasilitator melontarkan permasalahan, dan memberi kesempatan kepada semua anggota kelompok untuk menyumbangkan ide-ide baru tanpa diberi komentar. Setiap anggota bebas mengeluarkan pendapat, yang ditulis/diinventarisir oleh pelatih. Metode ini bertujuan untuk menghargai semua pendapat, menumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan ber-ide. Sesudah pendapat dikumpulkan baru disaring
3.Collogiun.
Diskusi terjadi antara peserta latihan dengan beberapa narasumber/ahli. Manusia sumber menjawab pertanyaan dari kelompok atau anggota kelompok. Diharapkan lewat diskusi ini peserta dapat menimba pengalaman langsung dari para ahli/orang lain sebagai sumber belajar.
5.Debat antar kelompok
Kelompok besar atau kelas dibagi dua sama besarnya. Masing -masing mendiskusikan bahan yang bersifat problem (ada pro dan kontra),dan cocok untuk diperdebatkan. Kegiatan belajar melalui debat-pendapat bertujuan untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap suatu pendapat, sehingga masing-masing anggota merasa lebih jelas. Pelatih dapat mengankat kesimpulan yang disepakati bersama.
6. Diskusi Kasus
Teknik ini dengan menggunakan kasus atau kejadian-kejadian dimasyarakat baik yang positif maupun yang negatif. Kasus tersebut disajikan kepada para peserta latihan untuk dibahas bersama. Kesimpulan dari hasil dan proses pembahasan merupakan pelajaran.
Tujuan pengunaan kasus ialah mengajak peserta memikirkan suatu kejadian nyata secara logis dengan jalan bertukar pikiran pengalaman antar sesama peserta. Dan mengajak peserta ikut merasakan suatu peristiwa, menganalisa sebab-sebab kejadian dengan jalan bertanya atau menanggapi, selanjutnya dapat mengambil keputusan /kesimpulanl dan memecahkan masalah nyata dan mengambil keputusan secara kelompok
7.Permainan dinamika kelompok
Teknik dimana cara penyajian bahan latihan lewat bentuk permainan-permainan yang dilakukan oleh kelompok peserta. Dengan melakukan/berlangsungnya permainan, setiap peserta dapat mengamati atau menghayati dan setelah dilakukan diskusi diantara mereka dapatlah ditarik suatu pelajaran atau hikmah dari permainan tersebut.
Tujuan penggunaan metode dinamika kelompok. adalah meningkatkan kesadaran peserta tentang perlunya pengembangan sikap dan ketrampilan tertentu, menyajikan bahan latihan dengan cara yang menyenangkan, mengurangi ketegangan, memperkenalkan aspek-aspek tertentu, dalam materi yang dibahas
8.Pembuatan bagan hubungan kelembagaan(diagram Venn)
Teknik Diagram VENN/pembuatan Bagan Hubungan Kelembagaan merupakan teknik PRA yang digunakan untuk memfasilitasi kajian hubungan antara masyarakat dengan lembaga-lembaga yang terdapat di lingkungannya.
Hasil pengkajian dituangkan ke dalam diagram venn ( sejenis diagram lingkaran, diadaptasi dari disiplin ilmu matematika ), yang akan menunjukkan besarnya manfaat, pengaruh dan dekatnya hubungan suatu lembaga dengan masyarakat.
9.Tehnik Matrik Rangking
a Pengertian :
1) Teknik matrik rangking atau teknik analisa pemilihan adalah teknik untuk mengkaji sejumlah topik memberi nilai pada masing-masing aspek kajian, berdasarkan sejumlah kriteria perbandingan
2) Kriteria perbandinagan tersebut berdasarkan pendapat masyarakat sehingga sesuai dengan keadaaan setempat
3) Biasanya yang dibandingkan adalah topik-topik bahasan terpenting yang perlu dipertimbangkan untuk pengembangan kegiatan-kegiatan
b. Tujuan
1) Memfasilitasi pilihan peserta tentang sejumlah topik informasi dengan cara memberikan penilaian sehingga besar diperoleh suatu urutan atau peringkat keadaan . Didalam melakukan penilaian, aspek-aspek yang dipertimbangkan antara lain :
a) Manfaat -manfaat pilihan
b) Ketersediaan potensi untuk mengembangkan suatu hal atau keadaan
c) Hambatan yang ada untuk mengembangkan suatu hal atau keadaan
2) Secara sederhana pengurutan dilakukan untuk : Memberikan urutan jumlah (volume) suatu keadaan
9.Teknik Metaplan
Adalah teknik visualisasi gagasan dan pendapat. Dipakai untuk mendorong semua peserta memberikan ide/pendapat dengan cara menulis pendapatnya di kertas yang namanya metaplan .
Tujuan untuk memberikan peluang semua peserta untuk aktif menyampaikan pendapatnya, dan meminimalisir terjadinya pemotongan partisipasi. (26.4.2011)