Rabu, 04 April 2012

Solusi agar BBM Bersubsidi Tak digunakan Pemilik Mobil Mewah


Solusi  agar BBM Bersubsidi  Tak di gunakan Pemilik Mobil Mewah

Dalam beberapa hari terakhir ini, menyimak berita di TV dan membaca berita di harian lokal, terasa miris sekaligus ngeram juga. Setelah tanggal 1 April kemarin belum ada kepastian kenaikan BBM, menurut berita, banyak mobil-mobil mewah sekelas Alpard, Fortuner, dan lainnya yang mengisi BBM  dengan BBM subsidi alias  premium. Mestinya BBM bersubsidi hanya di peruntukan bagi penguna kendaraan  dari masyarakat menengah ke bawah utamanya bagi yang tak mampu. Sebelum isu kenaikan BBM, menurut penjaga SPBU masih ada lumayan banyak mobil mewah yang mengisi BBM non Subsidi, tetapi ketika pasca 1 April justru semakin sedikit mobil mewah yang  mengunakan BBM non subsidi. Ketika ditanyakan, jawaban mereka adalah, “Pakai BBM bersubsidi mobil juga bisa jalan” atau jawaban “BBM subsidi mahal”  atau “ Gak papa pakai premium saja, lebih irit”. OMG???????? Orang-orang kaya yang mampu membeli mobil dengan harga ratusa juta bahkan milyaran tetapi tetap saja dengan rakusnya mengurangi hak BBM bersubsidi yang merupakan haknya orang kurang mampu??? ( saya geram sekali dengan mereka).

Melihat hal tersebut, rasanya kalau hanya sekedar himbauan dari pemerintah kepada masyarakat yang mampu untuk mengunakan BBM non subbsidi, rasanya tak akan ada gunanya, nggak ngaruh. Mengharapkan niat baik, kesadaran dari orang-orang kaya di negri ini untuk sadar , seperti mengharapkan menegakkan benang basah. Saya termasuk orang yang pesimis akan terjadi hal tersebut, mengingat budaya, watak orang Indonesia yang  belum memiliki kesadaran, tepo seliro yang tinggi(... Meski pasti ada juga orang kaya yang masih mau mengunakan BBM non subsidi.). Kita masih suka mencari-cari yang lebih murah dan yang termurah, mencari yang tak merugikan diri sendiri, tanpa mempertimbangakan tepat atau nggaknya.
Mestinya pemerintah melakukan langkah antisipasi, agar pemberian BBM  subsidi tepat sasaran kepada masyarakat yang memang membutuhkan dan bisa menjangkau harga tersebut. Langkah yang dimaksud tidak hanya sekedar himbauan belaka tetapi ada langkah kongkrit yang bisa memecahkan masalah.

Pertama, Perlu kiranya  menerbitkan regulasi yang mengatur pengunaan BBM bersubsidi.
Tak salah untuk meniru langkah dari walikota Samarinda yang menerbitkan Perwali tentang Pengaturan Pengunaan BBM non  subsidi. Peraturan Wali Kota Samarinda No.19/2012 Tanggal 30 Maret 2012 Tentang Pengaturan Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) non Subsidi Bagi Kegiatan di Bidang Pertambangan Batu Bara dan Jenis Kendaraan Pribadi Tertentu. Dalam Perwali itu, mengatur tentang kewajiban perusahaan tambang, menyerahkan daftar seluruh kendaraannya ke Dinas Perhubungan, Dinas Pertambangan dan Polresta Samarinda. Dari daftar kendaraan itu, bertanda khusus berupa stiker di pojok kiri kaca kendaraan, untuk menggunakan BBM non subsidi. Perwali juga mengatur tegas SPBU tidak melayani kendaraan yang sudah berstiker atas larangan-larangan yang ada di Perwali. Selain mengatur tentang kendaraan pertambangan batu bara, Perwali juga mengatur penggunaan kendaraan pribadi. Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) berdasarkan faktur Rp 400 juta ke atas dengan usia kendaraan 5 tahun, wajib menggunakan BBM non subsidi. Ketentuan penggunaan serupa juga berlaku bagi NJKB di atas Rp 750 juta dengan usia kendaraan 10 tahun.

Kedua, kepala daerah sesekali penting untuk  melakukan sidak secara  langsung ke SPBU. Hal ini merupakan shock terapy bagi masyarakat, sehingga akan membuat masyarakat  yang mampu berpikir ulang ketika akan mengisi BBM bersubsidi. Langkah Bupati Karanganyar  bulan Maret 2012 kemarin menjelang isu kenaikan BBM melakukan sidak ke sejumlah SPBU patut diapresiasi. Kepala daerah lainnya tak ada salahnya juga meniru hal tersebut.

Ketiga, memberikan sangsi kepada SPBU yang menjual BBM bersubsidi kepada penguna mobil mewah. Secara tehnis, di setiap SPBU wajib memasang kamera CCTV untuk mempermudah kontrol/pengawasan  dalam waktu tertentu. Meski langkah ini bisa saja di akali oleh pemilik mobil, dengan membeli bensin bersubsidi dengan mobil lain, tetapi paling tidak langkah ini akan mengurangi jatah BBM bersubbsidi yang di ambil  pemilik mobil mewah(04.04.2012).


Tidak ada komentar: