Dan bagi seorang pebisnis murni, tentunya akan berpikir berulang kali manakala ingin membuka usaha dengan mendirikan sebuah museum. Rasanya sulit membuka bisnis yang prosfeknya belum jelas bahkan tidak terlalu cemerlang.
Tetapi hal itu tidak berlaku bagi Ibu Julia Ekajati, seorang
perempuan pebisnis yang mengelola beragam bisnis di Solo dan merambah di
nusantara. Pemilik Rumah Atsiri tersebut mempunyai visi cemerlang, tidak hanya
sekedar berbisnis dengan orintasi profit semata tetapi juga mempunyai sisi
humanis yang layak diacungi jempol.
Mengambil alih bekas pabrik minyak Atsiri yang berlokasi di
Plumbon Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, ia tidak hanya ingin mengelola bisnis pabrik peninggalan
mantan Presiden Soekarno, tetapi juga ingin memadukan konsep pendidikan yang
dikemas dalam wisata menarik menjadi wahana edukasi.
Bekas pabrik minyak atsiri terbesar di Asia Tenggara ini tidak hanya akan
mengingatkan kembali keperkasaan dan kejayaan proyek mercusuar Soekarno di
tahun 1963, tetapi juga akan menumbuhkan kecintaan pada warisan budaya dan
tentunya menyemai pengetahuan bagi generasi bangsa.
Museum minyak atsiri
saat ini dalam tahap renovasi dan akan segera di buka untuk umum, sebagai
bagian dari wisata edukasi yang menawarkan sesuatu yang berbeda.
Tentunya Museum Minyak Atsiri akan dikemas dengan menarik
sehingga tidak akan membuat pengunjung kecewa, tetapi sebaliknya akan semakin
membuka wawasan tentang sepenggal sejarah bangsa yang sempat terserak, dan
tentunya menambah pengetahuan.
Kenapa masyarakat
harus mengagendakan untuk berkunjung ke Museum Minyak Atsiri Tawangmangu ?
Pertama, Berkunjung
ke museum sekaligus berwisata keluarga . Letak museum ini lain daripada yang lain. Museum Minyak Atsiri
Tawangmangu (MMAT) berada di
Tawangmangu, daerah pengunungan indah, segar dengan pemandangan yang
memanjakan mata. Suasana pedesaan dan pengunungan akan menjadikan acara wisata
keluarga menjadi lebih berkesan. Museum dengan luas lebih dari dua hectare ini
juga dipenuhi dengan pemandangan indah. Pengunjung tidak hanya akan datang ke
sebuah bangunan museum, tetapi juga bisa menikmati keindahan panorama yang
membentang dari utara, selatan, barat dan timur, mengelilingi MMAT.
Ditambah dengan fasilitas pendukung seperti wisma/kamar keluarga, restaurant, coffe shop,
liburan keluarga di jamin tidak akan mengecewakan.
Kedua, MMAT
menyediakan sejarah dan pengetahuan.
Musem ini menyajikan sejarah
tentang kejayaan pabrik minyak
atsiri dari proses penelitian manafaat
minyak atsiri, proses negosiasi presiden Soekarno sampai pendirian dan
beroperasinya pabrik itu sendiri. Juga sejarah arsitektur.
Ketiga, MMAT
menyediakan wahana belajar bagi pengunjung terutama untuk anak-anak
. Menariknya, pengunjung bisa
berkreasi langsung, tidak hanya
disuguhi dengan teori-teori tentang proses pembuatan minyak atsiri, tetapi bisa
mencoba untuk meramu dan membuat minyak atsiri. Disediakan laboratorium anak( kids lab) untuk menuntaskan rasa
penasaran tersebut
Keempat, MMAT menyediakan pendidikan tanaman atsiri,
pengolahan, pemanfaatan dan hilirisasinya sejak dini. Sekolah alam akan
memfasilitasi keinginan untuk mengenal
rangkaian proses tersebut.
Kelima, MMAT
menyediakan pelatihan -pelatihan pengetahuan produksi minyak atsiri dan
pemanfaatannya . Melalui Balai Latihan Ketrampilan (BLK) produksi minyak atsiri dan pemanfaatnya
,Balai latihan budidaya tanaman atsiri , balai latihan peneliti dan
pengembangan minyak atsiri.
Keenam, biaya masuk MMAT sangat terjangkau dan tidak
memberatkan. Dengan tawaran wisata edukasi
yang dipadukan dengan wisata alam, pengunjung tidak akan merogoh kocek
terlalu dalam. Kepuasan pengunjung menjadi hal utama yang dipegang oleh
pengelola.
Ketujuh, pilihan
berwisata ke MMAT adalah paket hemat dan
seru. Ke MMAT sekaligus bisa mengunjungi tempat wisata lainnya di Tawangmangu.
Berkunjung ke MMAT bukan wisata yang sia-sia karena pengunjung tidak hanya akan merasakan berwisata ke MMAT saja
tetapi juga bisa mengunjungi beberapa tempat wisata lainnya di Tawangmangu.
Grojongan sewu atau Candhi Cetho juga Pabrik gula Tasikmadu menjadi kawasan
wisata alternative yang satu jalur menuju MMAT.
Menarik bukan? Jika masih belum jelas, bisa menghubungi
pengelola di Musium Atsiri Indonesia, Rumah
Rempah Colomadu, atau menghubungi no telpon
62 271 697693, email info@rumahatsiri.com
atau FB Rumah Atsiri.
Buruan, silahkan perdalam informasinya sambil menunggu
Museum Minyak Atsiri Tawangmangu di buka untuk umum. **
_Solo, 30 Agustus 2016_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar