Jumat, 30 November 2012

Putri kami penulis kecil

Seperti orang tua lainnya, saya juga tak beda . Betapa bahagia dan bangganya ketika anak berprestasi. kalau prestasi di dunia pendidikan rasanya itu sesuatu yang sudah biasa. Dan alhamdulillah putra dan putri kami prestasi di bidang akademik tak terlalu mengecewakan, selalu masuk 10 besar di kelasnya dengan nilai rata-rata diatas 8. Prestasi lain di luar akademik yang membanggakan adalah ketika putri kedua kami yang sekarang duduk di kelas VI sudah mempunyai 2 buku yang diterbitkan penerbit. Wow, ini benar-benar suprais dan membanggakan bagi kami karena hobi menulisnya bisa menarik perhatian penerbit.

Kumpulan cerpan yang pertama diterbitkan bulan Februari 2012 oleh penerbit Tiga Serangkai Solo. Proses penerbitan tidak terlalu lama sekitar 3 bulan sejak naskah di setujui penerbit.
Kemudian karya kedua diterbitkan oleh penerbit yang sedang beken saat ini terutama beken di kalangan anak-anak dengan terbitan Kecil Kecil Punya Karya (KKPK) yaitu Dar! Mizan Bandung. KKKP anak saya berjudul Car Free Day yang terbit  bulan November 2012. Perjalanan untuk terbit panjang dan lama lho. terhitung sekitar setahun setelah naskah di setujui untuk diterbitkan, buku baru jadi/terbit. Inipun beberapa kali harus selalu konfirmasi dengan pihak penerbit. Tak terhitung hampir  setiap hari Jum'at(hari  yang dikhususkan penerbit untuk konfirmasi naskah) saya telpon ke penerbit untuk menanyakan kepastian  waktu terbit. Karena awalnya menurut infromasi penerbit, buku akan terbit bulan Juli 2012, kemudian mundur september 2012, kemudian mundur Oktober 2012 dan ternyata mundur lagi menjadi November 2012.
Meskipun perjalanan terbitnya  lama sekali dan bikin deg-degan sekaligus penasaran, tetapi alhamdulillah akhirnya terbit juga.

Dan saat ini kami masih menunggu buku ketiga, sebuah novel pertama anak saya yang akan diterbitkan penerbit lainnya di Jakarta. Insya Alloh bulan Desember 2012 akan terbit. Dan buku keempat,novel kedua insya Alloh akan terbit bl Februari 2013 oleh penerbit dari Yogyakarta.

Alhamdulillah ya Rob............atas talenta yang Kau berikan kepada putri kami.

Lagu anak Kring bunyi sepeda

Hayo, yang ini masih ingat nggak???......



KRING-KRING BUNYI SEPEDA
Kring-kring-kring ada sepeda
Sepeda roda dua
Ku dapat dari ayah
Karena rajin sekolah

NAIK DELMAN
Pada hari  minggu ku turut ayah ke kota
Naik delman istimewa ku duduk di muka
Ku duduk samping pak kusir yang giat bekerja
Mengendali kuda supaya baik jalannya
Duk...idak..iduk...idak..iduk..idak..iduk
Duk...idak...iduk..idak...iduk...suara sepatu kuda

BECAK
Saya mau tamsya keliling-liling kota
Hendak melihat-lihat keramian yang ada
Saya pangilkan becak kereta tak berkuda
Becak-becak coba bawa saya 2x

LIHAT KEBUNKU
Lihat kebunku
Penuh dengan bunga
Ada yang merah dan ada yang putih
Setiap hari kusiram semua
Mawar melati semuanya  indah

NAMA HARI
Senin selasa, rabu kamis, jumat sabtu minggu itu nama-nama hari
Rajin belajar supaya pintar
Anak yang pemalas tidak naik kelas

TOPI SAYA BUNDAR
Topi saya bundar
Bundar topi saya
Kalau tidak bundar
Bukan topi saya

Naik-naik ke puncak gunung.........

yang ini masih ingat nggak ya????



NAIK KE PUNCAK GUNUNG
Naik-naik ke puncak gunung
Tinggi-tinggi sekali
Naik-naik ke puncak gunung
Tinggi-tinggi sekali
Kiri kanan kulihat saja banyak pohon cemara
Kiri kanan kulihat saja banyak pohon cemara

KELINCIKU
Kelinciku-kelinciku
Kau manis sekali
Melompat kian kemari sepanjang hari
Aku ingin bersamamu sepulang sekolah
Bersamamu lagi menari-nari

CICAK DI DINDING
Cicak-cicak di dinding
Diam-diam merayap
Datang seekor nyamuk hap ....lalu di tangkap

POTONG BEBEK ANGSA
Potong bebek angsa masak dikuali
Nenek minta dansa , dansa satu kali
Sorong ke kanan serong  ke kiri lalalalalalalla
Masuk ke hutan
Ambil rambutan
Di kejar-kejar sama orang hutan

SATU-SATU
Satu-satu aku sayang ibu
Dua-dua juga sayang ayah
Tiga-tiga sayang adik kakak
Satu dua tiga sayang semuanya

Lagu anak-anak, kita nyanyikan kembali yukkkkkk

Masih ingat lagu anak-anak  ? Kita ingat yuk, plus kita coba nyanyikan kembali ya...



BALONKU
Balonku ada lima
Rupa-rupa warnanya
Merah kuning kelabu hijaumuda dan biru
Meletus balon hijau dorrrrrrrrrrrrrrrrr hatiku sangat kacau
Balonku tinggal empat
Kupegang erat-erat

NAIK KERETA API
Naik kereta api tut..tut...tut....
Siapa hendak turut
Ke bandung surabaya
Bolehkah ikut dengan percuma
Ayo kawanku lekas naik
Kerataku tak berhenti lama

DUA MATA SAYA
Dua mata saya
hidung saya satu
dua kaki saya
pakai sepatu baru

BINTANG KECIL
Bintang kecil
Dilangit yang biru
Amat banyak menghias angkasa
Aku ingin terbang dan menari
Jauh tinggi ke tempat kau berada

NINA BOBO
Nina bobo oooo nina bobo
Kalau tidak bobo di gigit  nyamuk
2x

Kamis, 29 November 2012

Odong-odong Pelestari Lagu Anak

Siapa yang tak tahu odong-odong? sepertinya  sebagian besar orang tahu odong-odong. Mainan yang berbentuk mobil-mobilan, motor, binatang, tokoh kartun. mainan tersebut   di taruh beberapa deret diatas papan yang bawahnya ada mesin yang disambungkan mesin  ke pedal/kayuh sepeda  yang di kayuh sehingga menimbulkan energi gerak dan bisa mengerakkan/ mengayun-ayunkan mainan lucu itu. NaH dengan warna yang mencolok dan bentuk mainan yang lucu dan mengemaskan, tentunya menarik perhatian anak-anak kecil.
Apa istimewanya ? Di perkotaan dan pedesaan odong-odong sudah menjadi  mainan alaternatif bagi anak-anak balita. Anak-anak kelihatan senang sekali bisa terayun-ayun di odong-odong. Apalagi ibu-ibu tak kalah senangnya karena  bisa menyuapi anak dengan cepat karena anaknya makan sambil naik odong-odong.  Odong-odong biasanya ditawarkan dari gang ke gang , ada juga yang diam di tempat tertentu seperti di stasiun kereta api. MIsalnya di Solo, di stasiun Purwosari, Gawok bisa kita jumpai odong-odong setipa sore dan hari Minggu sejak pagi- sore. Dengan mambayar rp 1000/ lagu, anak-anak riang, ibu senang, si tukang odong-odong juga bahagia karena dapat uang dengan tenaganya. Bahkan, saya pernah mendengar kabar dalam sehari (di hari Minggu) tukang odong-odong bisa mendapatkan uang sampai Rp 500 rb.Wow, jumlah yang fantastis, tetapi masuk akal karena bisa jadi 1 anak 2-3 lagu dan ada ratusan anak yang datang terutama di stasiun (sekarang menjadi tempat wisata alternatif bagi warga).

Keistimewaan odong-odong lainnya  adalah saat ini menjadi pelestari lagu anak-anak. Semua lagu yang diputar odong-odong adalah lagu anak-anak jaman kita kecil dulu. Seperti Balonku, Bintang Kecil, Kukuruyuk, Lihat Kebunku, Naik Kereta Api, Topi Saya Bundar, dll yang semuanya lagu anak. Sekarang sulit bagi kita mencari dan mendengar lagu anak diputar, tetapi  pada  odong-odong kita dapatkan itu. Fantastik dan luar biasa bagi saya, karena membuat kita bisa mencari alternatif lagu yang bermutu, baik, mendidik dan sangat cocok bagi anak. Kita nggak lagi dicekoki dengan lagu remaja/pop/dewasa yang sama sekali tak mendidik dan tak cocok untuk petkembangan mental anak-anak.
Odong-odong meskipun sederhana tetapi ternyata besar sekali manfaatnya dan dampaknya . Semoga selalu lestari keberadaanya untuk memberikan hiburan murah meriah ke anak-anak dan mengajari anak-anak untuk kenal dan cinta dengan lagu anak............

Selasa, 13 November 2012

Topeng Monyet, tak lagi dari kampung ke kampung.

Biasanya siang hari   pukul 14.15 atau sore hari sekitar jam 15.15 saya akan melewati perempatan jalan di sebelah utara Manahan Solo . Perempatan jalan raya yang tidak terlalu lebar tetapi sangat ramai dengan kendaraan motor dan mobil. Apalagi di jam sibuk, pagi pada saat anak sekolah berangkat sekolah dan siang atau sore kala anak sekolah sudah pulang dan pulangnya orang-orang yang bekerja.
Perempatan itu arah timur menuju pasar Nongko yang sedang dalam proses pembangunan , arah barat menuju belakang Manahan, arah  utara menuju terminal Tirtonadi dan arah selatan menuju Manahan, kota Barat.
Di jam-jam pada saat  saya lewat perempatan tersebut (14.00) , hampir setiap hari saya akan menemui sajian topeng monyet. Seekor monyet dan seorang laki-laki yang membawanya (majikannya?) mencoba memberi hiburan kepada orang yang lewat, dengan atraksi seperti berjalan membawa payung, naik sepeda, berjalan dengan engrang (bambu sebagai penganti kaki ) dan aneka mainan lainnya. Si abang meminta si monyet untuk menunjukan kemampuan atraksinya, memanfaatkan lampu merah yang menyala yang memaksa kendaraan harus berhenti. Tak sedikit orang di mobil dan kendaraan yang melihat atraksi monyet tersebut. Ada yang tersenyum ada yang rela tertawa tetapi ada juga yang cuek bahkan hanya mengerutkan kening.
Tak sampai 30 detik si monyet beraksi, si abang akan menengadahkan tangan untuk meminta sekedar uang sukarela sambil mulutnya berucap doa keselamatan bagi pengemudi kendaraan bermotor dan mobil. Tak semua orang peduli dan mmeberi sedikit rejeki, banyak yang acuh tak acuh.

Topeng monyet, waktu saya kecil dulu tinggal di desa tak pernah melihatnya barang sekalipun. saya melihat peryunjukan topeng moyet ketika sudah kuliah di kota dan beberapa kali lebih sering melihat ketika sudah menikah dan tinggal di perumahan. Hampir seminggu 2 kali ada topeng monyet yang lewat di rumah naik sepeda dengan si majikannya berkeliling untuk berharap mendapat tanggapan (di minta pertunjukan) . Dengan uang Rp 2000 saja orang se-RT bisa datang (karena mendengar bunyi tabuhan2 yang mengiringi si monyet) untuk ikut melihat si monyet. kalau beruntung, ada lagi tetangga yang ikut meminta pertunjukan lagi sehingga si majikan bisa mendapatkan uang lebih banyak.
Dulu, topeng monyet hanya melakukan atraksi di kampung/perumahan dan hanya beraksi ketika ada yang meminta. Tetapi sekarang ternyata topeng monyet sudah berkeliaran bebas di perempatan jalan. Di Solo, tidak hanya di jalan sebelah utara Manahan, tetapi di ruas jalan tertentu seperti perempatan Gendengan juga terlihat.
Topeng monyet dulu dan sekarang juga berbeda. kalau dulu si Monyet dengan kostum ala manusia saja , tetapi muka nya masih kelihatan. Tetapi sekarang selain dengan kostum manusia juga dengan memakai topeng dari muka boneka yang persis menutupi mukanya. Kelihatnnya muka si monyet tertutup rapat dan benar-benar kesempitan dan kepanasan. Duh, kasian sekali si monyet-nya.