Siang ini waktu  mengantar kakak2mu pulang dari sekolah, belum juga masuk ke  rumah...entah karena sudah mendengar suara motor yang biasa kau sukai,  motor yang biasa mengantar  kau muter-muter di komplek perumahan....kau  langsung menjerit dan sangat antusias untuk di gendong. Padahal ku tahu,  kau sedang nonton film Upin Ipin kesukaanmu. Tak kau gubris lagi film  yang selalu bikin kau tertawa-tawa lucu hingga bikin kita semua ikut  tertawa . tertawa karena melihat betapa ceria,polos,ringan dan penuh  rasa senang ketika kau menterjemahkan film itu di dalam pikiranmu.  Barangkali kau sudah paham cerita upin ipin itu, yg memang juga bikin  kakak2mu tertawa. Kau tak sabar untuk menunggu aku melepas helm dan   kain peneutup hidung. kemudian dengan mengerutkan gigi, pertanda kau  sedang gemas , kau minta gendong dan meraih-raih baju sambil  merengek-rengek minta nenen. Seperti biasa, kau tak pernah sabar jika  akan minta ASI. Begitu kau dapatkan apa yang kau mau, langsung saja  dengan penuh kenikmatan kau lahap minuman favoritmu itu.
Seperti biasa juga, kau pasti akan mempermainkan dan menarik-narik rambutku, sehingga selalu bikin aku gemas dan kukelitiki kakimu yang ramping itu.
Ketika kau tertarik dengan godaan kakakmu, pasti kau akan hentikan aktivitasmu.Tapi begitu ku tutup, kau akan merengek2 lagi minta untuk di lanjutkan.
Dan pada saat aku harus pergi lagi untuk bekerja, kau tak mau melepaskan diri dari pelukanku, malah semakin kencang memeluk leherku. Kau menjerit-jerit, sambil bilang mama...mama...hu...hu.... Aku harus membujukmu untuk memberikan janji ,nanti sore akan kembeli lagi. Janji2ku yang biasanya mampu membuatmu melepas pelukanmu, hari ini tak mempan lagi. Justru kau semakin mennagis keras, sehingga pengasuhmu dan kedua kakakmu harus ikut membujuk. Godaan kakakmu yang biasanya membuatmu tertawa dan melupakan diriku, tak kau gubris sama sekali. akhirnya dengan berat hati, ku harus memaksa kau untuk bersama pengasuh. Maafkan aku sayang, nanti sore aku janji kembali untuk kau lagi..........
Seperti biasa juga, kau pasti akan mempermainkan dan menarik-narik rambutku, sehingga selalu bikin aku gemas dan kukelitiki kakimu yang ramping itu.
Ketika kau tertarik dengan godaan kakakmu, pasti kau akan hentikan aktivitasmu.Tapi begitu ku tutup, kau akan merengek2 lagi minta untuk di lanjutkan.
Dan pada saat aku harus pergi lagi untuk bekerja, kau tak mau melepaskan diri dari pelukanku, malah semakin kencang memeluk leherku. Kau menjerit-jerit, sambil bilang mama...mama...hu...hu.... Aku harus membujukmu untuk memberikan janji ,nanti sore akan kembeli lagi. Janji2ku yang biasanya mampu membuatmu melepas pelukanmu, hari ini tak mempan lagi. Justru kau semakin mennagis keras, sehingga pengasuhmu dan kedua kakakmu harus ikut membujuk. Godaan kakakmu yang biasanya membuatmu tertawa dan melupakan diriku, tak kau gubris sama sekali. akhirnya dengan berat hati, ku harus memaksa kau untuk bersama pengasuh. Maafkan aku sayang, nanti sore aku janji kembali untuk kau lagi..........