Perselingkuhan atau pengkhianatan atas alasan
apapun adalah sesuatu yang menyakitkan. Bagi yang telah berkeluarga,
suami/istri selingkuh tidak hanya menyakitkan pasangan tetapi juga
keluarga, anak, orangtua, saudara.
Perselingkuhan biasanya terjadi tidak hanya karena witing tresno jalaran soko kulino,
pepatah jawa (yg artinya bibit cinta itu datang karena sering bertemu)
tetapi juga karena kedua belah pihak sama-sama sadar itu bersalah tetapi
tetap saja nekad untuk melakukan perselingkuhan. Jadi kalau menurut
pepatah jawa adalah tumbu oleh tutup (artinya
tempat/wadah/keranjang mendapatkan pasangan tutupnya/penutup). Tumbu
oleh tutup ini dimaknai bahwa mestinya kalau hanya 1 pihak saja yang
menginginkan perselingkuhan , tetapi 1 pihak lainnya tidak mau diajak
berselingkuh, niscaya tak akan terjadi perselingkuhan tersebut.
Perselingkuhan terjadi karena ada dua orang yang memang secara sadar
sesadarnya menginginkan terjadinya hubungan terlarang tersebut. Mestinya
sehebat/sengebet apapun si pria atau si wanita untuk mengajak
berselingkuh, tetapi kalau 1 pihak lainnya menolak karena tahu itu SALAH
dan DOSA serta TIDAK BOLEH dilakukan, pasti pihak yang diajak
berselingkuh akan menghindar, menolak dan tidak mau.
Selingkuh tidak hanya ketika ada rasa di
hati, tetapi juga ketika ada kontak fisik berlebihan (pelukan, ciuman
dll) itu sudah masuk kategori perselingkuhan. Orang tidak bisa mengelak
mengatakan tanpa ada rasa itu bukan selingkuh. Kontak fisik yang tidak
semestinya adalah bagian lain dari selingkuh itu sendiri. Memang dengan
adanya rasa yang nyangkut di hati, akan memperparah kadar perselingkuhan
karena tidak akan mudah dilupakan. Selingkuh lainnya yang lagi ngetren
adalah selingkuh online. Online lewat dunia maya
sekarang ini paling gampang sebagi media untuk meluapkan hasrat
seseorang. Dan tidak mudah untuk melacak selingkuh ini. Menurut Charles
J. Orlando , seorang pakat hubungan, selingkuh online tanpa kontak
fisik adalah jenis yang paling merusak dari berbagai tipe
perselingkuhan. Karena orang menjadi terikat secara personal dengan
orang lain itu berarti sudah mengkhianati pernikahan. Terkadang
selingkuh model ini tak menyisakan bukti, tak memperlihatkan perubahan
sikap kepada pasangan. Jadi pasangan tak gampang untuk melihat
gejalanya. Menurut saya, ini menjadi cara selingkuh yang dianggap aman.
Dari pengamatan selama ini, tidak semua
perselingkuhan terjadi karena ada ketidakbahagiaan dalam hubungan
keluarga. Selingkuh ketika tetap bahagia dengan pasangannya , bisa jadi
karena untuk sekedariseng-iseng, selingan, hanya untuk mengikuti trend
saja dan juga untuk eksistensi diri. Nah lho, kenapa begitu? Iseng-iseng
karena tak bermaksud melanjutkan hubungan selingkuh ke jenjang yang
lebih tinggi. Jadi hanya dinikmati saja tetapi tidak serius. Selingan
karena untuk merasakan sensasi berhubungan selain dengan pasangan
sendiri, biar lebih fresh. Terkadang hubungan yang sembunyi-sembunyi
membuat perasaan was-was, takut ketahuan tetapi malah asyik, itulah
sensasinya. Sekedar trend, karena mendengar banyak pengalaman orang
selingkuh , dan dia ingin ikut-ikutan saja, biar nggak ketinggalan
jaman. Mosok orang lain bisa kok saya nggak bisa. Untuk eksistensi diri,
untuk menunjukan bahwa saya masih bisa di cintai orang lain lho.
Apalagi di usia saya yang segini, dengan kondisi apa adanya seperti ini,
ternyata masih ada yang tertarik.
Penelitian Rutgers University, 56% pria yang
pernah berselingkuh mengaku bahagia dengan pernikahan mereka. Mereka
sangat puas dengan semua yang mereka miliki dan tidak berusaha mencari
jalan keluar, namun mereka masih berselingkuh dengan wanita lain sambil
tetap mesra dengan suami. Nah, barangkali karena hanya ingin iseng ,
selingan , dll itu saja alasan mereka.
Sekali lagi perselingkuhan itu tetap akan
menyakitkan pasangan . Mestinya sebelum berselingkuh, kita mencoba
menimbang, merasakan baik buruknya, manfaat dan kerugiannya. Saya
nyakin, perselingkuhan hanya kepuasan sesaat, nikmat sesaat tetapi
sakit dikemudian hari. Mengutip pendapat Charles J. Orlando,” mungkin
kita berpikir tukang selingkuh adalah pria tak bermoral, tapi meskipun
mereka menyukai yang mereka lakukan, mereka cenderung membenci diri
sendiri. Setelah berselingkuh mereka merasa seperti seonggok sampah.”
Yuk, kita intropeksi diri, dan membentengi diri untuk menjauhi hal yang hanya kepuasaan sesaat.Jagalah Hati!!!