Rasa was-was untuk mengurus perpanjangan SIM seperti 5 tahun yang lalu, sirna sudah. Hari Sabtu kemarin (12/12/2015) saya mengurus perpanjangan SIM dengan proses yang lancar dan singkat.
Komitmen Kepolisian RI untuk memperbaiki urusan pelayanan publik kiranya bukan isapan
jempol belaka. Terbukti, saya bisa melakukan
proses perpanjangan SIM secara cepat dan dengan biaya yang terjangkau.
Seperti biasanya,
saya coba mencari tahu cara dan syarat
untuk memperpanjang SIM terlebih dahulu. Meskipun sudah beberapa kali
melakukan perpanjangan SIM, tetapi saya perlu memastikan dengan telpon ke Satlantas
Sukoharjo.
Berdasarkan informasi, saya harus membawa fotocopy KTP, SIM
lama dan melakukan KIR dokter sebelum membawa berkas ke loket Satlantas.
Sekitar pukul 8 saya langsung ke
Satlantas,tetapi mampir terlebih dahulu ke tempat uji KIR dokter disebrang lapangan Jombor, tempat yang dulu saya ngurus
KIR dokter. Tetapi sayangnya, tempat tersebut kosong, sehingga saya langsung meluncur ke Satlantas yang jaraknya sekitar
setengah km. Sebelum parkir motor, saya
tanya kepada petugas parkir tempat KIR dokter, ternyata sudah pindah. Meskipun juga tidak
jauh dari tempat lama, yaitu di apotik Canel yang letaknya sekitar 300 meter
dari Satlantas. Menurut petugas parkir, sejak setelah lebaran tempat Uji KIR
dokter pindah ke apotik tersebut.
Tempat baru ini lebih memadai karena luas, bersih, tempat parkir aman ,
luas dan teduh.
Saat saya mengambil nomer undian mendapatkan nomer 56 , dan
tak sempat saya duduk sudah dipanggil. Saya
tidak langsung ke meja petugas yang terdiri dari 4 orang karena masih fotocopy yang juga tersedia di
tempat yang sama. Saya menyerahkan berkas fotocopy KTP dan SIM kemudian
ditanya” mengunakan kacamata atau tidak” (karena saya tidak mengunakan
kacamata). Saya jawab “mengunakan
kacamata minus 1” (Karena memang sejak 4 tahun lalu mata saya minus tepai
memang hanya sesekali mengunakan kacamata), petugas yang ramah langsung mengisi
data dan menyerahkan ke meja sebelah untuk diproses dan difoto sambil membayar
administrasi. Saat itu di belakang saya, saat ditanya mengunakan kacamata atau
tidak dan menjawab “tidak”, ia diminta untuk mengeja huruf (seperti saat
periksa mata di optik).
Saya diminta menghadap kamera kemudian di foto dan diminta
membayar Rp 50.000. Tak lama kemudian berkas saya, salah satunya ada foto hitam
putih diserahkan dan saya diminta ke lokel 1 di Satlantas untuk menyerahkan
berkas tersebut.
Tak membuang waktu, saya menuju ke kantor Satlantas yang
terletak di sebrang Pasar Sukoharjo yang
belum lama di renovasi. Meskipun bangunan Satlantas masih bangunan lama yang
sempit, tetapi saya lihat lebih teratur. Tempat parkir masih berjejalan karena
lahan parkir di depan kantor Satlantas
luasnya terbatas. Tetapi di ruang tunggu cukup lapang karena kursi panjang
tidak banyak orang lalulalang. Beda seperti setahun tahun yang lalu saat saya
ikut suami mengurus perpanjangan SIM, masih banyak orang berseliweran yang
sebagian mendekati orang-orang untuk
menawarkan jasa pengurusan SIM(calo).
Kali ini saya sama sekali tidak melihatnya. Orang yang duduk
menunggu, saya lihat memang benar-benar orang yang berkepentingan untuk
mengurus SIM.
Saat saya memasukkan berkas ke loket 1 pun tak ada calo yang mendekati saya untuk menawarkan jasa. Benar-benar bersih dan tertib. Saya sempat
mengamati , bertanya kepada beberapa
orang dan memang tidak hanya saya yang merasakan perubahan di Satlantas. Rata-rata orang yang saya tanya
juga merasakan ada perubahan karena tidak ada lagi calo yang menawarkan
jasa(dengan jasa calo, biaya pembuatan/perpanjangan SIM hampir 2 x lipat).
Selain tak ada calo, proses memperpanjang SIM juga lebih
cepat. Setelah memasukkan berkas, saya
diberi selembar formulir untuk diisi identitas diri dan selembar informasi biaya yang harus saya bayarkan di
BRI yang terletak di kantor Satlantas, persisnya di ujung barat dekat pintu
masuk.
Seteleh mengisi formulir, saya membawanya ke BRI dan
membayar biaya sebesar Rp 75.000 untuk perpanjangan SIM C. Tak perlu antri,
karena pelayanan BRI sangat cepat. Kemudian saya memasukkan berkas dan bukti pembayaran ke loket 3. Saya diminta untuk menunggu panggilan
untuk foto. Proses menunggu ini sekitar 20 menit karena saat saat selesai
memasukkan berkas, sekitar 5 menit kemudian baru dimulai pemanggilan peserta
untuk pemotretan. Sekali panggil, ada sekitar 6 orang peserta yang di minta ke ruang pemotretan. Tak butuh waktu
lama, tak lebih dari 5 menit, saya dipanggil, dibacakan data-data sebelum
difoto dan diminta tanda tangan. Kemudian saya menunggu di luar, dan SIM C
sudah jadi tak lebih dari 5 menit.
Praktis, hanya sekitar 45 menit saya membuat perpanjangan
SIM. Benar-benar mudah, cepat dan murah
dengan pelayanan yang ramah, baik dan menyenangkan.
Menurut informasi, sekitar sebulan terakhir, proses
pengurusan SIM di Satlantas Sukoharjo memang mengalami perubahan. Tak ada calo
dan prosesnya lebih cepat. Mudah-mudahan di tempat lain juga sama seperti di
Sukoharjo.
Jadi, mulai sekarang lebih baik kita sendiri yang ngurus
SIM, karena cepat, murah dan mudah.
Gmbr. Merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar