Banyak pilihan tempat wisata saat jalan-jalan ke Kota Yogyakarta. Keraton, Malioboro dan tempat wisata bersejarah lainnya bisa masuk daftar yang harus dikunjungi. Selain itu, tak salah kalau memasukkan Tamansari menjadi salah satu tempat yang harus dikunjungi.
Istana Air (water castle) julukan lain Tamansari
karena di taman inilah ada bangunan dan kolam air yang konon menurut sejarah
digunakan sebagai tempat pemandian oleh putri kerajaan. Cerita lainnya yang
saya dengar dari pemandu wisata, ditaman inilah dahulu raja Mataram Yogyakarta
mengunakan untuk mandi. Sementara versi lainnya menyebutkan jika taman air atau
kolam air biasa digunakan untuk mandi para putri yang terpilih dan dijinkan
mandi di kolam. Kemudian raja akan melihat
dan jika ada putri yang dikehendaki, maka putri tersebut akan diajak masuk ke istana dan ke
tempat pemandian raja.
Entahlah, versi mana yang lebih mendekati kebenaran,
yang jelas taman ini memang terlihat artistic dengan bangunan tembok yang
banyak ukiran dan lekukan yang bernilai
seni tinggi. Meskipun saya tidak terlalu paham dengan seni bangunan, tetapi Minggu (13/12/2015) lalu saya melihat
bangunan di Taman sari memang sangat indah mencerminkan pembuatnya atau
pemesannya berjiwa seni tinggi.
Tamansari buka dari jam 09.00 sampai 15.30 WIB
dengan tiket masuk yang sangat terjangkau yaitu Rp 5000. Anda bisa sepuasnya
menyusuri jejak sejarah di Tamansari. Selain pintu masuk resmi, penyusuran Tamansari
bisa lewat perkampungan yang ada di
sekitar Tamansari. Tepatnya di perkampungan padat penduduk dengan gang
sempit. Anda bisa menyusuri jalan gang dan jangan segan untuk banyak bertanya kepada penduduk setempat agar tidak tersesat karena banyaknya gang kecil dan tidak
ada papan petunjuk arah ke Tamansari.
Meskipun terlihat
kuno, tetapi kelihatan cukup terawat
dengan baik (menurut pengamatan saya) ,beberapa bangunan masih terlihat kokoh
dan tetap memperlihatkan jejak sejarah. Selain bangunan sumur gemuling , di
dekat pintu masuk masih berdiri kokoh Gedhong Gapura Hageng. Selain tentu saja
Umbul Pasiraman atau kolam yang airnya terlihat jernih dan segar. Beberapa
bangunan lainnya tampak masih kokoh ada
disekitar gang perkampungan. Salah satu yang cukup menarik adalah masjid di
bawah tanah dan lorong panjang yang
kabarnya dulu sering digunakan para prajurit untuk sholat berjamaah.
Untuk mencapai Tamansari tidaklah sulit. Kalau naik
kereta api, turun di stasiun Tugu kemudian bisa naik andong atau becak minta diantar ke Tamansari. Kalau mobil atau bus tidak bisa
parkir di sekitar Maliobioro, ada parkir alternatif di Ngabean, dan dari sini
bisa naik ojek, becak dengan ongkos Rp 10.000. Atau kalau bisa langsung ke
lokasi, rute dari Solo yaitu lewat Prambanan
lurus kearah barat menuju Janti -lurus
arah Jogja Expo Center –ambil jalan ke Ngeksigondo-ambil jalan Perintis
Kemerdekaan-jalan Mentri Supeno- ambil jalan colonel Sugiyono- jalan
Sutoyo-ambil belok kanan terus –Jalan Gading –lewat Alun-Alun Selatan-Jalan
Taman.
Monggo tindaj Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar