Bendungan Kuningan Jawa Barat dalam proses penyelesaian pembangunan, merupakan salah satu infrastruktur untuk mendukung perairan sawah penduduk terutama di Jawa Barat. Bendungan yang diperkirakan mampu menampung 25,9 juta meter kubik air tentunya sangat diharapkan warga khususnya yang bekerja sebagai petani. Dengan perairan yang baik melalui ketersediaan air di bendungan, petani boleh jadi bernafas lega karena ada harapan padi yang ditanam tidak ada kekurangan air sehingga hasil panen juga lebih baik. Selain itu pasokan listrik juga dipastikan alan lebih maximal lagi.
Berikut penjelasan pak Joko Widodo:
Saya berkesempatan mengunjungi lokasi Bendungan Kuningan di
Randusari, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, kemarin. Ini waduk yang
besar, hanya belum kelihatan besarnya karena air belum masuk.
Bayangkan saja, Bendungan Kuningan akan menampung 25,9 juta meter kubik
air, dua kali lebih besar dari Bendungan Raknamo di NTT yang sudah
selesai.
Waduk ini seluas 221 hektare dengan membendung Sungai
Cikaro, anak Sungai Cijalengkok. Bendungan Kuningan kelak bisa mengairi
3.000 hektare sawah, energi listrik
tenaga air sebesar 500 KWH, dan sumber air baku dengan debit kurang
lebih 300 liter per detik untuk 300.000 kepala keluarga di Kuningan,
Jawa Barat, sampai daerah di bawahnya seperti Brebes, Jawa Tengah.
Bendungan Kuningan merupakan satu dari 65 bendungan yang dibangun
pemerintah pada periode 2015-2019, juga satu dari delapan waduk akan
selesai tahun ini.
(sumber FB Presiden Joko Widodo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar