Tadi malam, saya dan suami menyaksikan film THE RAID yang di putar oleh salah satu stasiun TV. Film yang kabarnya spektakuler dan banyak mendapatkan penghargaan di berbagai festival dan kabarnya banyak di tonton oleh dunia internasional ini memang cukup membuat saya penasaran, tetapi tidak cukup membuat saya ingin melihatnya. Saya memang hanya mendengar kabar 'kehebohan ' film tersebut, tidak menonton ketika di putar di bioskop , juga tidak meminjam DVD-nya. Tetapi ketika The Raid di putar di TV, saya jadi ingin melihat film yang cukup 'heboh' beberapa waktu yang lalu.
The Raid. Film yang disutradarai oleh Gareth Huw Evans juga melibatkan musisi papan atas Mike Shinoda, salah satu personil Linkin Park dan Joseph Trapanese seorang komposer berbakat yang menggarap film Walt Disney Tron:Legacy (2010).
Film genre action / laga ini bercerita
tentang sebuah perjalanan 20 orang anggota pasukan khusus dalam
menjalankan misi menangkap bandar narkotik kejam bernama TAMA di sebuah
gedung 30 lantai yang tak tersentuh aparat. Gedung tersebut juga
menjadi tempat para pembunuh, anggota geng, pemerkosa, dan pencuri
berlindung untuk mencari tempat tinggal aman.Tim
SWAT mulai menjalankan misinya di pagi buta dengan diam-diam merambah
ke dalam gedung dan mengendalikan setiap lantai yang mereka naiki, namun
petaka terjadi ketika mereka terlihat oleh pengintai TAMA dan
penyerangan mereka akhirnya terbongkar. Dari penthouse suite-nya, TAMA
menginstruksikan anak buahnya untuk mengunci gedung apartemen dan
memadamkan lampu serta menutup semua akses untuk keluar gedung.
Mereka (Tim SWAT) terjebak di lantai 6
tanpa komunikasi dan diserang oleh penghuni apartemen yang diperintahkan
oleh TAMA. Mereka harus berjuang melewati setiap lantai dan setiap
ruangan untuk menyelesaikan misi mereka menangkap raja bandar narkoba di
gedung tersebut. Selain untuk menyelesaikan misi, mereka juga berjuang
untuk tetap bertahan hidup.
Menurut saya,
Pada adegan awal, tidak ada yang istimewa, semua adegan terasa biasa saja. tetapi kemudian saya menyaksikan film yang sarat adegan kekerasan, action dan penuh dengan adegan tembak-tembakan. Cukup menarik untuk dlihat, meskipun tak membuat saya deg-degan ataupun tegang. Nah, adegan berikutnya yang menurut saya tidak begitu masuk akal, ketika para anggota pasukan khusus tersebut terjebak atau dijebak dalam gedung , dan berusaha mati-matian uantuk bertahan dari serangan musuh. Kenapa nggak masuk akal, karena kenapa pasukan khusus tersebut tidak minta bantuan ke kepolisian lainnya? apakah mereka rela mati begitu saja di tangan musuh tanpa minta bantuan kalau sudah terperangkat ya? heran saya dan rasanya tak masuk akal dengan adegan tersebut. Pasukan khusus yang tinggal beberapa orang saja tetap bertahan sendirian tanpa minta bantuan pihak luar. Ataukah karena alat komunikasi sudah di putus semua olah Tama dkk? Apakah tak ada skenario lainnya , ketika pasukan khusus tak berkomunikasi , terus akan di kirim bantuan gitu ya?
Sepanjang film diputar, saya sama suami sibuk mengkritik adegan2 yang tak masuk akal dan serasa film indonesia banget yang dipaksakan dengan alur dan ide cerita yang 'ada-ada saja'.
Akhirnya saya merasa tak mendapatkan sensasi yang luar biasa dari film the Raid. Rasanya sentuhan sutradara luar nggak begitu kelihatan istimewanya.Tetapi untuk hiburan ya okelah saja. Dan paling tidak , bisa belajar bertahan hidup dalam keadaan yang gawat seperti dialami tim khusus di The Raid.
Meski saya merasa biasa saja, tetapi selamat untuk The Raid yang mendapatkan banyak penghargaan seperti ini:
- The Cadillac People's Choice Award" untuk kategori Midnight Madness dalam ajang Toronto International Film Festival (TIIF) ke-36.
- The Best Film sekaligus Audience Award - Jameson Dublin International Film Festival 2012.
- The Raid juga ikut serta dalam festival film Sundance 2012 dan menjadi salah satu karya yang paling disukai panitia Sundance
- *50 film laga / action sepanjang masa versi IMDB. The Raid berada di urutan 45 dengan rating 8.0, sejajar dengan “Star Trek”, “The Adventure of Robinhood”, “Avatar”, dan “Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar