Jumat, 20 November 2015

Kuburan di Kupang, Tempat Asyik untuk Gobrol

Bagi kami orang Jawa (terutama Jawa Tengah), kuburan itu tempat yang menyeramkan. Kenapa?
Karena ada mayat yang dikubur di sana. Kesan seram, horor itu ditanamkan sejak kecil. Orang yang telah meninggal dianggap seram. Oleh karena itu, kuburan biasanya terletak jauh dari perkampungan penduduk.

Bahkan di tempat asal Saya, salah satu kabupaten di Jawa Tengah, kuburan terletak di atas bukit yang cukup tinggi dan terjal. Meskipun ada tangga beton bertingkat, tetapi orang enggan kalau hanya sekedar iseng-iseng ke kuburan, biasanya hanya orang yang berniat ziarah saja yang ke sana. kuburan di Kupang, dihalaman depan rumah, tak ada kesan seram sama sekali.

 Kembali ke kesan horor, sejak kecil stigma kuburan menyeramkan memang sudah ditanaamkan orang-orang tua. Bahkan untuk menakut-nakuti anak-anak cukup efektif. Saat kecil, Saya biasa mendengar larangan "jangan bermain-main di kuburan", " jangan dekat-dekat dengan kuburan", atau kalimat larangan lainnya seperti " awas kena sawan" , "awas ketempelan" dll yang intinya membuat anak-anak tidak berani mendekat ke kuburan. Saat tak segaja menginjak kuburan saja takutnya setengah mati, berkali-kali disuruh minta maaf (aneh ya?) 

kuburan di Kupang, di halaman rumah, biasa untuk tempat gobrol (dok. Suci)



Tetapi kesan kuburan menyeramkan tidak saya temui di Kupang. Justru di Kupang, agar tetap dekat dengan almarhum, tetap ingat dan selalu dekat dengan almarhum, kuburan segaja di letakkan di dekat rumah, di halaman depan/samping. Dari penjelasan teman saya yang berasal di Kupang, mereka tidak mau berjauhan dengan almarhum. Meskipun sudah meninggal tetapi roh almarhum selalu ada di hati dan selalu menemani keluarganya. 

Maka tak heran jika kuburan di Kupang biasanya dibangun sedemikian bagus, bahkan tak jarang lebih mewah di banding dengan rumahnya. Biasanya kuburan di bangun lebar, minimal 1 meter di keramik dan dibuat senyaman mungkin. Tak ada kesan seram sama sekali. Bahkan saya sering melihat anak-anak kecil bermain di atas kuburan. Ada yang bercanda, duduk-duduk santai juga sambil membaca. Seolah-olah duduk di atas kursi biasa saja, bukan diatas kuburan. Bahkan mereka biasa juga begadang sambil minum kopi, makan snack diatas kuburan. Kalau kami di Jawa biasa duduk di buk (jembatan) sambil ngobrol. Tetapi bagi orang Kupang , gobrolnya diatas kuburan. 

Saya juga merasakan kuburan disana sama sekali tidak seram. Ya, seperti bangunan lainnya. Mereka nyaman saja duduk di atas kuburan. Kalau kami hiiiiiiiiiiiii nggak berani sama sekali. Jangankan duduk diatasnya, melangkah diatas kuburan saja dianggap pamali, bisa kualat. 

kuburan di Solo, jauh dari pemukiman penduduk (foto. www.solopos.com)




Selama di Kupang, Saya santai saja melihat kuburan, tapi saat kembali ke Solo, saat melewati kuburan , bulu kuduk jadi merinding. Tetap saja kesan seram bersarang di pikiran Saya. Susah menghilangkan ingatan horor yang tertanam sejak kecil. Padahal kelak di lokasi itulah tempat peristirahatan panjang kita ya.

 _Solo, 19 November 2015_



Tidak ada komentar: