Betapa tidak, tanpa sekolah khusus, laki-laki kurus tersebut membuat terobosan yang tidak mudah, dengan menghadapi aral melintang.
Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian, peribahas
tersebut agaknya cukup pas disematkan untuk apa yang telah dialami Kusrin. Ya
laki-laki yang tinggal di Karanganyar Jawa Tengah tersebut, beberapa hari yang
lalu telah membuat heboh medsos. Pasalnya, ia yang telah bertahun-tahun merakit
televisi, digerebeg petugas dan semua hasil karyanya di musnahkan.
Muhammad Kusrin, meski hanya jebolan SD (Sekolah Dasar) tetapi tangan dinginnya mampu menghasilkan
usaha kreatif yaitu memanfaatkan tabung
computer bekas dan merakitnya menjadi televisi.
Tetapi lantaran tak mempunyai SNI, ia
dianggap melanggar Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian serta Perubahan Permendagri tentang Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia (SNI).Kerja kerasnya beryahun-tahun habis dalam waktu sekejap setelah
dimusnakan oleh petugas.
Namun, pagi ini,
Senin 25 Januari 2016, Kusrin diterima
Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka. Ia membawa televise rakitannya yang
sudah mempunyai SNI dan khusus diperlihatkan kepada Presiden. Tak tanggung-tanggung, Kusrin membawa contoh dua tevisi ukuran 14 inci, dan 17 inci.
Televisi rakitan Kusrin tak pelak mengejutkan Presiden, karena
terlihat sudah professional dan benar-benar siap dilempar ke pasar bersaing
dengan televisi bermerk lainnya produksi perusahaan besar di Indonesia. Selain SNI, televisi ini juga sudah mempunyai brand dan dikemas dalam
kardus yang menarik. Tak ketinggalan ,
televisi bermerek Maxreen tersebut dilengkapi dengan remote
control dan kartu garansi.
Kusrin mampu menjual televisi dengan harga terjangkau masyarakat kelas menengah ke bawah.
Dengan harga di badrol Rp 400 rb-500 rb, televisi racikannya laris manis. Tak
heran omset perharinya mencapai Rp 75 juta.
Presiden Jokowi sangatlah antusias dan memberikan
dukungan besar terhadap peluang usaha
yang diupayakan oleh masyarakat kecil. Kreatifitas yang terus tumbuh dari sejumlah Usaha Kecil Menengah
(UKM) memberikan peluang usaha sejenis
terus tumbuh dan berkembang besar.
Yang terpenting, televisi Maxreen tidak hanya televise untuk kalangan menengah ke bawah tetapi
juga memudahkan masyarakat
mendapatkan akses Informasi.
_Solo, 25 Januari 2016_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar