Kamis, 21 Januari 2016

Tips Bagasi Aman dari Penjarah


Pastilah semua orang merasa jengkel, kecewa, marah saat tahu barang-barangnya hilang dibobol pencuri. Mau barang berharga atau tidak berharga, yang jelas kehilangan barang pastilah membuat kecewa. Apalagi saat perjalanan jauh, yang biasanya orang membawa barang-barang penting yang sangat dibutuhkan selama dalam kepergian tersebut. 

Beberapa waktu yang lalu beredar kabar adanya penumpang pesawat yang kehilangan barang-barangnya akibat dibobol oleh (ternyata) oknum petugas bandara. Terungkap kalau porter-lah yang telah membobol bagasi penumpang. Tak tanggung-tanggung, dari informasi media, ternyata sudah ada sindikat pencurian bagasi penumpang. Artinya sudah ada sekelompok pencuri yang terorganisir di Bandara Soekarno-Hatta(BSH). 

Meskipun bukan informasi baru, karena sebelumnya sudah seringkali mendengar informasi seperti itu, tetapi tetap saja ngeri, hanya itu yang saya pikirkan saat membaca informasi tentang sindikat pencuri isi bagasi. Kenyamanan dan ketenangan saat bepergian menjadi berkurang saat terpaksa harus membawa barang yang dimasukkan ke bagasi pesawat. Apalagi beberapa kali saya juga ada kegiatan di luar pulau yang mau tidak mau mengunakan sarana transportasi pesawat. Memang, alhamdulillah saya belum pernah kehilangan barang di bagasi, meskipun pernah dengan terpaksa bagasi saya dibongkar petugas saat di Bandara Ngurah Rai, Bali karena terdeteksi barang mencurigakan saat melewati pemeriksaan. Untungnya saat dibongkar, tidak ada barang yang dicurigai tersebut. 

Terkadang saat bepergian jauh, kita tidak bisa menghindari untuk membawa barang dalam jumlah yang banyak sehingga menyimpannya di bagasi. Biasanya karena tidak mau repot bawa barang, lebih parktis dll. 

Namun mendengar informasi terkini dengan terungkapnya sindikat pencurian barang di bandara tersebut, saya kira kita perlu waspada saat membawa barang dalam perjalanan. 

Berdasarkan pengalaman, berikut beberapa hal yang biasa dilakukan saat bepergian mengunakan pesawat: Tidak mengunakan bagasi kalau memang tidak terpaksa. Ya, saya jarang sekali mengunakan bagasi, lebih aman dan rasanya kok lebih ayem saat menyimpan barang di kabin pesawat saja. Meskipun terpaksa nenteng-nenteng barang dan menyeret koper lumayan jauh, apalagi saat harus transit, tetapi rasanya itu lebih aman. Lebih baik mengeluarkan tenaga ekstra untuk angkat koper dan barang daripada was-was kalau barang dibongkar orang. Bahkan saya sering menjelalkan dan mengepak barang-barang/oleh-oleh dalam koper berisi pakaian. Pokoknya ditata sedemikian rupa sehingga semua barang masuk. 

Kalau bisa memilih koper yang tidak bermerek untuk menghindari ketertarikan para pembobol. Hehe ini bukan alasan karena saya hanya mempunyai koper merek' P..0' yang KW alias bukan koper' P..O' yang asli yang harganya selangit. Maklum tidak terjangkau kantong saya, sehingga cukup membeli koper yang harganya di bawah lima ratusan ribu saja. Percaya atau tidak, koper yang KW ini justru tidak menarik minat pencuri. Mereka pasti melek informasi, tahu mana koper yang mahal mana yang murahan. Rasanya mereka terus berpikir untuk memilih membobol koper yang mahal dari merek terkenal karena pastilah yang punya orang kaya sehingga banyak barang berharga di dalamnya. 

Memilih koper yang kuat tutupnya, biasanya yang tanpa resleting. Ada pilhan koper mengunakan penutup resleting ada pula yang tanpa resleting. Resleting lebih mudah dibuka lantaran lebih gampang diulik-ulik dibandingkan dengan penutup tanpa resleting. Bisa juga ditambahkan pengunci yang kuat misalnya dengan angka sandi. Kalau menurut saya ini lebih sulit dibandingkan hanya dengan menggembok tas dengan gembok.

 Jangan menyimpan barang berharga di bagasi. Hehe ini hal yang biasa ya, tetapi kadang-kadang ada yang lupa. Bawalah barang berharga di tas yang dibawa di dalam pesawat. Lebih aman ditaruh di kabin atau ditenteng saja di tas tangan. Kalau perlu mengepak barang/koper secara khusus. Di bandara ada layanan jasa pengepakan koper dengan dibungkus plastik tebal dan lebih kuat/aman. Rasanya para pembobol bagasi sungkan/malas untuk membuka koper/barang yang di-packing seperti itu.

 Memberikan tanda khusus pada koper/barang yang diletakkan di bagasi. Sering kejadian barang-barang, koper warnanya, bentuknya sama. Sehingga kalau tidak cermat barang bisa ketukar. Untuk itu barang/koper perlu diberikan penanda khusus, misalnya nama atau gantungan kunci atau apalah yang membuat kita lebih mengenalinya. 

Mudah-mudahan kita selalu waspada dan tidak sampai kehilangan barang saat bepergian, amin YRA. Semoga ada manfaatnya.

 _Solo, 5 Desember 2015_

 Sumber Foto: www.realita.co





Pastilah semua orang merasa jengkel, kecewa, marah saat tahu barang-barangnya hilang dibobol pencuri. Mau barang berharga atau tidak berharga, yang jelas kehilangan barang pastilah membuat kecewa. Apalagi saat perjalanan jauh, yang biasanya orang membawa barang-barang penting yang sangat dibutuhkan selama dalam kepergian tersebut. Beberapa waktu yang lalu beredar kabar adanya penumpang pesawat yang kehilangan barang-barangnya akibat dibobol oleh (ternyata) oknum petugas bandara. Terungkap kalau porter-lah yang telah membobol bagasi penumpang. Tak tanggung-tanggung, dari informasi media, ternyata sudah ada sindikat pencurian bagasi penumpang. Artinya sudah ada sekelompok pencuri yang terorganisir di Bandara Soekarno-Hatta(BHS). Meskipun bukan informasi baru, karena sebelumnya sudah seringkali mendengar informasi seperti itu, tetapi tetap saja ngeri, hanya itu yang saya pikirkan saat membaca informasi tentang sindikat pencuri isi bagasi. Kenyamanan dan ketenangan saat bepergian menjadi berkurang saat terpaksa harus membawa barang yang dimasukkan ke bagasi pesawat. Apalagi beberapa kali saya juga ada kegiatan di luar pulau yang mau tidak mau mengunakan sarana transportasi pesawat. Memang, alhamdulillah saya belum pernah kehilangan barang di bagasi, meskipun pernah dengan terpaksa bagasi saya dibongkar petugas saat di Bandara Ngurah Rai, Bali karena terdeteksi barang mencurigakan saat melewati pemeriksaan. Untungnya saat dibongkar, tidak ada barang yang dicurigai tersebut. Terkadang saat bepergian jauh, kita tidak bisa menghindari untuk membawa barang dalam jumlah yang banyak sehingga menyimpannya di bagasi. Biasanya karena tidak mau repot bawa barang, lebih parktis dll. Namun mendengar informasi terkini dengan terungkapnya sindikat pencurian barang di bandara tersebut, saya kira kita perlu waspada saat membawa barang dalam perjalanan. Berdasarkan pengalaman, berikut beberapa hal yang biasa dilakukan saat bepergian mengunakan pesawat: Tidak mengunakan bagasi kalau memang tidak terpaksa. Ya, saya jarang sekali mengunakan bagasi, lebih aman dan rasanya kok lebih ayem saat menyimpan barang di kabin pesawat saja. Meskipun terpaksa nenteng-nenteng barang dan menyeret koper lumayan jauh, apalagi saat harus transit, tetapi rasanya itu lebih aman. Lebih baik mengeluarkan tenaga ekstra untuk angkat koper dan barang daripada was-was kalau barang dibongkar orang. Bahkan saya sering menjelalkan dan mengepak barang-barang/oleh-oleh dalam koper berisi pakaian. Pokoknya ditata sedemikian rupa sehingga semua barang masuk. Kalau bisa memilih koper yang tidak bermerek untuk menghindari ketertarikan para pembobol. Hehe ini bukan alasan karena saya hanya mempunyai koper merek' P..0' yang KW alisa bukan koper' P..O' yang asli yang harganya selangit. Maklum tidak terjangkau kantong saya, sehingga cukup membeli koper yang harganya di bawah lima ratusan ribu saja. Percaya atau tidak, koper yang KW ini justru tidak menarik minat pencuri. Mereka pasti melek informasi, tahu mana koper yang mahal mana yang murahan. Rasanya mereka terus berpikir untuk memilih membobol koper yang mahal dari merek terkenal karena pastilah yang punya orang kaya sehingga banyak barang berharga di dalamnya. Memilih koper yang kuat tutupnya, biasanya yang tanpa resleting. Ada pilhan koper mengunakan penutup resleting ada pula yang tanpa resleting. Resleting lebih mudah dibuka lantaran lebih gampang diulik-ulik dibandingkan dengan penutup tanpa resleting. Bisa juga ditambahkan pengunci yang kuat misalnya dengan angka sandi. Kalau menurut saya ini lebih sulit dibandingkan hanya dengan menggembok tas dengan gembok. Jangan menyimpan barang berharga di bagasi. Hehe ini hal yang biasa ya, tetapi kadang-kadang ada yang lupa. Bawalah barang berharga di tas yang dibawa di dalam pesawat. Lebih aman ditaruh di kabin atau ditenteng saja di tas tangan. Kalau perlu mengepak barang/koper secara khusus. Di bandara ada layanan jasa pengepakan koper dengan dibungkus plastik tebal dan lebih kuat/aman. Rasanya para pembobol bagasi sungkan/malas untuk membuka koper/barang yang di-packing seperti itu. Memberikan tanda khusus pada koper/barang yang diletakkan di bagasi. Sering kejadian barang-barang, koper warnanya, bentuknya sama. Sehingga kalau tidak cermat barang bisa ketukar. Untuk itu barang/koper perlu diberikan penanda khusus, misalnya nama atau gantungan kunci atau apalah yang membuat kita lebih mengenalinya. Mudah-mudahan kita selalu waspada dan tidak sampai kehilangan barang saat bepergian, amin YRA. Semoga ada manfaatnya. _Solo, 5 Desember 2015_ Sumber Foto: www.realita.co

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sucihistiraludin/tips-bagasi-aman-dari-tangan-pembobol_568b34c29497732c10728271
Pastilah semua orang merasa jengkel, kecewa, marah saat tahu barang-barangnya hilang dibobol pencuri. Mau barang berharga atau tidak berharga, yang jelas kehilangan barang pastilah membuat kecewa. Apalagi saat perjalanan jauh, yang biasanya orang membawa barang-barang penting yang sangat dibutuhkan selama dalam kepergian tersebut. Beberapa waktu yang lalu beredar kabar adanya penumpang pesawat yang kehilangan barang-barangnya akibat dibobol oleh (ternyata) oknum petugas bandara. Terungkap kalau porter-lah yang telah membobol bagasi penumpang. Tak tanggung-tanggung, dari informasi media, ternyata sudah ada sindikat pencurian bagasi penumpang. Artinya sudah ada sekelompok pencuri yang terorganisir di Bandara Soekarno-Hatta(BHS). Meskipun bukan informasi baru, karena sebelumnya sudah seringkali mendengar informasi seperti itu, tetapi tetap saja ngeri, hanya itu yang saya pikirkan saat membaca informasi tentang sindikat pencuri isi bagasi. Kenyamanan dan ketenangan saat bepergian menjadi berkurang saat terpaksa harus membawa barang yang dimasukkan ke bagasi pesawat. Apalagi beberapa kali saya juga ada kegiatan di luar pulau yang mau tidak mau mengunakan sarana transportasi pesawat. Memang, alhamdulillah saya belum pernah kehilangan barang di bagasi, meskipun pernah dengan terpaksa bagasi saya dibongkar petugas saat di Bandara Ngurah Rai, Bali karena terdeteksi barang mencurigakan saat melewati pemeriksaan. Untungnya saat dibongkar, tidak ada barang yang dicurigai tersebut. Terkadang saat bepergian jauh, kita tidak bisa menghindari untuk membawa barang dalam jumlah yang banyak sehingga menyimpannya di bagasi. Biasanya karena tidak mau repot bawa barang, lebih parktis dll. Namun mendengar informasi terkini dengan terungkapnya sindikat pencurian barang di bandara tersebut, saya kira kita perlu waspada saat membawa barang dalam perjalanan. Berdasarkan pengalaman, berikut beberapa hal yang biasa dilakukan saat bepergian mengunakan pesawat: Tidak mengunakan bagasi kalau memang tidak terpaksa. Ya, saya jarang sekali mengunakan bagasi, lebih aman dan rasanya kok lebih ayem saat menyimpan barang di kabin pesawat saja. Meskipun terpaksa nenteng-nenteng barang dan menyeret koper lumayan jauh, apalagi saat harus transit, tetapi rasanya itu lebih aman. Lebih baik mengeluarkan tenaga ekstra untuk angkat koper dan barang daripada was-was kalau barang dibongkar orang. Bahkan saya sering menjelalkan dan mengepak barang-barang/oleh-oleh dalam koper berisi pakaian. Pokoknya ditata sedemikian rupa sehingga semua barang masuk. Kalau bisa memilih koper yang tidak bermerek untuk menghindari ketertarikan para pembobol. Hehe ini bukan alasan karena saya hanya mempunyai koper merek' P..0' yang KW alisa bukan koper' P..O' yang asli yang harganya selangit. Maklum tidak terjangkau kantong saya, sehingga cukup membeli koper yang harganya di bawah lima ratusan ribu saja. Percaya atau tidak, koper yang KW ini justru tidak menarik minat pencuri. Mereka pasti melek informasi, tahu mana koper yang mahal mana yang murahan. Rasanya mereka terus berpikir untuk memilih membobol koper yang mahal dari merek terkenal karena pastilah yang punya orang kaya sehingga banyak barang berharga di dalamnya. Memilih koper yang kuat tutupnya, biasanya yang tanpa resleting. Ada pilhan koper mengunakan penutup resleting ada pula yang tanpa resleting. Resleting lebih mudah dibuka lantaran lebih gampang diulik-ulik dibandingkan dengan penutup tanpa resleting. Bisa juga ditambahkan pengunci yang kuat misalnya dengan angka sandi. Kalau menurut saya ini lebih sulit dibandingkan hanya dengan menggembok tas dengan gembok. Jangan menyimpan barang berharga di bagasi. Hehe ini hal yang biasa ya, tetapi kadang-kadang ada yang lupa. Bawalah barang berharga di tas yang dibawa di dalam pesawat. Lebih aman ditaruh di kabin atau ditenteng saja di tas tangan. Kalau perlu mengepak barang/koper secara khusus. Di bandara ada layanan jasa pengepakan koper dengan dibungkus plastik tebal dan lebih kuat/aman. Rasanya para pembobol bagasi sungkan/malas untuk membuka koper/barang yang di-packing seperti itu. Memberikan tanda khusus pada koper/barang yang diletakkan di bagasi. Sering kejadian barang-barang, koper warnanya, bentuknya sama. Sehingga kalau tidak cermat barang bisa ketukar. Untuk itu barang/koper perlu diberikan penanda khusus, misalnya nama atau gantungan kunci atau apalah yang membuat kita lebih mengenalinya. Mudah-mudahan kita selalu waspada dan tidak sampai kehilangan barang saat bepergian, amin YRA. Semoga ada manfaatnya. _Solo, 5 Desember 2015_ Sumber Foto: www.realita.co

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sucihistiraludin/tips-bagasi-aman-dari-tangan-pembobol_568b34c29497732c10728271

Tidak ada komentar: