Pastilah semua orang merasa jengkel, kecewa, marah saat tahu
barang-barangnya hilang dibobol pencuri. Mau barang berharga atau tidak berharga,
yang jelas kehilangan barang pastilah membuat kecewa. Apalagi saat perjalanan
jauh, yang biasanya orang membawa barang-barang penting yang sangat dibutuhkan
selama dalam kepergian tersebut.
Beberapa waktu yang lalu beredar kabar adanya
penumpang pesawat yang kehilangan barang-barangnya akibat dibobol oleh
(ternyata) oknum petugas bandara. Terungkap kalau porter-lah yang telah
membobol bagasi penumpang. Tak tanggung-tanggung, dari informasi media,
ternyata sudah ada sindikat pencurian bagasi penumpang. Artinya sudah ada
sekelompok pencuri yang terorganisir di Bandara Soekarno-Hatta(BSH).
Meskipun
bukan informasi baru, karena sebelumnya sudah seringkali mendengar informasi
seperti itu, tetapi tetap saja ngeri, hanya itu yang saya pikirkan saat membaca
informasi tentang sindikat pencuri isi bagasi. Kenyamanan dan ketenangan saat
bepergian menjadi berkurang saat terpaksa harus membawa barang yang dimasukkan
ke bagasi pesawat. Apalagi beberapa kali saya juga ada kegiatan di luar pulau
yang mau tidak mau mengunakan sarana transportasi pesawat. Memang,
alhamdulillah saya belum pernah kehilangan barang di bagasi, meskipun pernah
dengan terpaksa bagasi saya dibongkar petugas saat di Bandara Ngurah Rai, Bali
karena terdeteksi barang mencurigakan saat melewati pemeriksaan. Untungnya saat
dibongkar, tidak ada barang yang dicurigai tersebut.
Terkadang saat bepergian
jauh, kita tidak bisa menghindari untuk membawa barang dalam jumlah yang banyak
sehingga menyimpannya di bagasi. Biasanya karena tidak mau repot bawa barang,
lebih parktis dll.
Namun mendengar informasi terkini dengan terungkapnya
sindikat pencurian barang di bandara tersebut, saya kira kita perlu waspada
saat membawa barang dalam perjalanan.
Berdasarkan pengalaman, berikut beberapa
hal yang biasa dilakukan saat bepergian mengunakan pesawat: Tidak mengunakan
bagasi kalau memang tidak terpaksa. Ya, saya jarang sekali mengunakan bagasi,
lebih aman dan rasanya kok lebih ayem saat menyimpan barang di kabin pesawat
saja. Meskipun terpaksa nenteng-nenteng barang dan menyeret koper lumayan jauh,
apalagi saat harus transit, tetapi rasanya itu lebih aman. Lebih baik
mengeluarkan tenaga ekstra untuk angkat koper dan barang daripada was-was kalau
barang dibongkar orang. Bahkan saya sering menjelalkan dan mengepak barang-barang/oleh-oleh
dalam koper berisi pakaian. Pokoknya ditata sedemikian rupa sehingga semua
barang masuk.
Kalau bisa memilih koper yang tidak bermerek untuk menghindari
ketertarikan para pembobol. Hehe ini bukan alasan karena saya hanya mempunyai
koper merek' P..0' yang KW alias bukan koper' P..O' yang asli yang harganya
selangit. Maklum tidak terjangkau kantong saya, sehingga cukup membeli koper
yang harganya di bawah lima ratusan ribu saja. Percaya atau tidak, koper yang
KW ini justru tidak menarik minat pencuri. Mereka pasti melek informasi, tahu
mana koper yang mahal mana yang murahan. Rasanya mereka terus berpikir untuk
memilih membobol koper yang mahal dari merek terkenal karena pastilah yang
punya orang kaya sehingga banyak barang berharga di dalamnya.
Memilih koper
yang kuat tutupnya, biasanya yang tanpa resleting. Ada pilhan koper mengunakan
penutup resleting ada pula yang tanpa resleting. Resleting lebih mudah dibuka
lantaran lebih gampang diulik-ulik dibandingkan dengan penutup tanpa resleting.
Bisa juga ditambahkan pengunci yang kuat misalnya dengan angka sandi. Kalau
menurut saya ini lebih sulit dibandingkan hanya dengan menggembok tas dengan
gembok.
Jangan menyimpan barang berharga di bagasi. Hehe ini hal yang biasa ya,
tetapi kadang-kadang ada yang lupa. Bawalah barang berharga di tas yang dibawa
di dalam pesawat. Lebih aman ditaruh di kabin atau ditenteng saja di tas
tangan. Kalau perlu mengepak barang/koper secara khusus. Di bandara ada layanan
jasa pengepakan koper dengan dibungkus plastik tebal dan lebih kuat/aman.
Rasanya para pembobol bagasi sungkan/malas untuk membuka koper/barang yang
di-packing seperti itu.
Memberikan tanda khusus pada koper/barang yang
diletakkan di bagasi. Sering kejadian barang-barang, koper warnanya, bentuknya
sama. Sehingga kalau tidak cermat barang bisa ketukar. Untuk itu barang/koper
perlu diberikan penanda khusus, misalnya nama atau gantungan kunci atau apalah
yang membuat kita lebih mengenalinya.
Mudah-mudahan kita selalu waspada dan
tidak sampai kehilangan barang saat bepergian, amin YRA. Semoga ada manfaatnya.
_Solo, 5 Desember 2015_
Sumber Foto: www.realita.co
Pastilah semua orang
merasa jengkel, kecewa, marah saat tahu barang-barangnya hilang dibobol
pencuri. Mau barang berharga atau tidak berharga, yang jelas kehilangan
barang pastilah membuat kecewa. Apalagi saat perjalanan jauh, yang
biasanya orang membawa barang-barang penting yang sangat dibutuhkan
selama dalam kepergian tersebut.
Beberapa waktu yang lalu beredar kabar adanya penumpang pesawat yang
kehilangan barang-barangnya akibat dibobol oleh (ternyata) oknum petugas
bandara. Terungkap kalau porter-lah yang telah membobol bagasi
penumpang. Tak tanggung-tanggung, dari informasi media, ternyata sudah
ada sindikat pencurian bagasi penumpang. Artinya sudah ada sekelompok
pencuri yang terorganisir di Bandara Soekarno-Hatta(BHS).
Meskipun bukan informasi baru, karena sebelumnya sudah seringkali
mendengar informasi seperti itu, tetapi tetap saja ngeri, hanya itu yang
saya pikirkan saat membaca informasi tentang sindikat pencuri isi
bagasi. Kenyamanan dan ketenangan saat bepergian menjadi berkurang saat
terpaksa harus membawa barang yang dimasukkan ke bagasi pesawat. Apalagi
beberapa kali saya juga ada kegiatan di luar pulau yang mau tidak mau
mengunakan sarana transportasi pesawat.
Memang, alhamdulillah saya belum pernah kehilangan barang di bagasi,
meskipun pernah dengan terpaksa bagasi saya dibongkar petugas saat di
Bandara Ngurah Rai, Bali karena terdeteksi barang mencurigakan saat
melewati pemeriksaan. Untungnya saat dibongkar, tidak ada barang yang
dicurigai tersebut.
Terkadang saat bepergian jauh, kita tidak bisa menghindari untuk membawa
barang dalam jumlah yang banyak sehingga menyimpannya di bagasi.
Biasanya karena tidak mau repot bawa barang, lebih parktis dll.
Namun mendengar informasi terkini dengan terungkapnya sindikat pencurian
barang di bandara tersebut, saya kira kita perlu waspada saat membawa
barang dalam perjalanan.
Berdasarkan pengalaman, berikut beberapa hal yang biasa dilakukan saat
bepergian mengunakan pesawat:
Tidak mengunakan bagasi kalau memang tidak terpaksa. Ya, saya jarang
sekali mengunakan bagasi, lebih aman dan rasanya kok lebih ayem saat
menyimpan barang di kabin pesawat saja. Meskipun terpaksa
nenteng-nenteng barang dan menyeret koper lumayan jauh, apalagi saat
harus transit, tetapi rasanya itu lebih aman. Lebih baik mengeluarkan
tenaga ekstra untuk angkat koper dan barang daripada was-was kalau
barang dibongkar orang. Bahkan saya sering menjelalkan dan mengepak
barang-barang/oleh-oleh dalam koper berisi pakaian. Pokoknya ditata
sedemikian rupa sehingga semua barang masuk.
Kalau bisa memilih koper yang tidak bermerek untuk menghindari
ketertarikan para pembobol. Hehe ini bukan alasan karena saya hanya
mempunyai koper merek' P..0' yang KW alisa bukan koper' P..O' yang asli
yang harganya selangit. Maklum tidak terjangkau kantong saya, sehingga
cukup membeli koper yang harganya di bawah lima ratusan ribu saja.
Percaya atau tidak, koper yang KW ini justru tidak menarik minat
pencuri. Mereka pasti melek informasi, tahu mana koper yang mahal mana
yang murahan. Rasanya mereka terus berpikir untuk memilih membobol koper
yang mahal dari merek terkenal karena pastilah yang punya orang kaya
sehingga banyak barang berharga di dalamnya.
Memilih koper yang kuat tutupnya, biasanya yang tanpa resleting. Ada
pilhan koper mengunakan penutup resleting ada pula yang tanpa resleting.
Resleting lebih mudah dibuka lantaran lebih gampang diulik-ulik
dibandingkan dengan penutup tanpa resleting. Bisa juga ditambahkan
pengunci yang kuat misalnya dengan angka sandi. Kalau menurut saya ini
lebih sulit dibandingkan hanya dengan menggembok tas dengan gembok.
Jangan menyimpan barang berharga di bagasi. Hehe ini hal yang biasa ya,
tetapi kadang-kadang ada yang lupa. Bawalah barang berharga di tas yang
dibawa di dalam pesawat. Lebih aman ditaruh di kabin atau ditenteng saja
di tas tangan.
Kalau perlu mengepak barang/koper secara khusus. Di bandara ada layanan
jasa pengepakan koper dengan dibungkus plastik tebal dan lebih
kuat/aman. Rasanya para pembobol bagasi sungkan/malas untuk membuka
koper/barang yang di-packing seperti itu.
Memberikan tanda khusus pada koper/barang yang diletakkan di bagasi.
Sering kejadian barang-barang, koper warnanya, bentuknya sama. Sehingga
kalau tidak cermat barang bisa ketukar. Untuk itu barang/koper perlu
diberikan penanda khusus, misalnya nama atau gantungan kunci atau apalah
yang membuat kita lebih mengenalinya.
Mudah-mudahan kita selalu waspada dan tidak sampai kehilangan barang
saat bepergian, amin YRA. Semoga ada manfaatnya.
_Solo, 5 Desember 2015_
Sumber Foto: www.realita.co
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sucihistiraludin/tips-bagasi-aman-dari-tangan-pembobol_568b34c29497732c10728271
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sucihistiraludin/tips-bagasi-aman-dari-tangan-pembobol_568b34c29497732c10728271
Pastilah semua orang
merasa jengkel, kecewa, marah saat tahu barang-barangnya hilang dibobol
pencuri. Mau barang berharga atau tidak berharga, yang jelas kehilangan
barang pastilah membuat kecewa. Apalagi saat perjalanan jauh, yang
biasanya orang membawa barang-barang penting yang sangat dibutuhkan
selama dalam kepergian tersebut.
Beberapa waktu yang lalu beredar kabar adanya penumpang pesawat yang
kehilangan barang-barangnya akibat dibobol oleh (ternyata) oknum petugas
bandara. Terungkap kalau porter-lah yang telah membobol bagasi
penumpang. Tak tanggung-tanggung, dari informasi media, ternyata sudah
ada sindikat pencurian bagasi penumpang. Artinya sudah ada sekelompok
pencuri yang terorganisir di Bandara Soekarno-Hatta(BHS).
Meskipun bukan informasi baru, karena sebelumnya sudah seringkali
mendengar informasi seperti itu, tetapi tetap saja ngeri, hanya itu yang
saya pikirkan saat membaca informasi tentang sindikat pencuri isi
bagasi. Kenyamanan dan ketenangan saat bepergian menjadi berkurang saat
terpaksa harus membawa barang yang dimasukkan ke bagasi pesawat. Apalagi
beberapa kali saya juga ada kegiatan di luar pulau yang mau tidak mau
mengunakan sarana transportasi pesawat.
Memang, alhamdulillah saya belum pernah kehilangan barang di bagasi,
meskipun pernah dengan terpaksa bagasi saya dibongkar petugas saat di
Bandara Ngurah Rai, Bali karena terdeteksi barang mencurigakan saat
melewati pemeriksaan. Untungnya saat dibongkar, tidak ada barang yang
dicurigai tersebut.
Terkadang saat bepergian jauh, kita tidak bisa menghindari untuk membawa
barang dalam jumlah yang banyak sehingga menyimpannya di bagasi.
Biasanya karena tidak mau repot bawa barang, lebih parktis dll.
Namun mendengar informasi terkini dengan terungkapnya sindikat pencurian
barang di bandara tersebut, saya kira kita perlu waspada saat membawa
barang dalam perjalanan.
Berdasarkan pengalaman, berikut beberapa hal yang biasa dilakukan saat
bepergian mengunakan pesawat:
Tidak mengunakan bagasi kalau memang tidak terpaksa. Ya, saya jarang
sekali mengunakan bagasi, lebih aman dan rasanya kok lebih ayem saat
menyimpan barang di kabin pesawat saja. Meskipun terpaksa
nenteng-nenteng barang dan menyeret koper lumayan jauh, apalagi saat
harus transit, tetapi rasanya itu lebih aman. Lebih baik mengeluarkan
tenaga ekstra untuk angkat koper dan barang daripada was-was kalau
barang dibongkar orang. Bahkan saya sering menjelalkan dan mengepak
barang-barang/oleh-oleh dalam koper berisi pakaian. Pokoknya ditata
sedemikian rupa sehingga semua barang masuk.
Kalau bisa memilih koper yang tidak bermerek untuk menghindari
ketertarikan para pembobol. Hehe ini bukan alasan karena saya hanya
mempunyai koper merek' P..0' yang KW alisa bukan koper' P..O' yang asli
yang harganya selangit. Maklum tidak terjangkau kantong saya, sehingga
cukup membeli koper yang harganya di bawah lima ratusan ribu saja.
Percaya atau tidak, koper yang KW ini justru tidak menarik minat
pencuri. Mereka pasti melek informasi, tahu mana koper yang mahal mana
yang murahan. Rasanya mereka terus berpikir untuk memilih membobol koper
yang mahal dari merek terkenal karena pastilah yang punya orang kaya
sehingga banyak barang berharga di dalamnya.
Memilih koper yang kuat tutupnya, biasanya yang tanpa resleting. Ada
pilhan koper mengunakan penutup resleting ada pula yang tanpa resleting.
Resleting lebih mudah dibuka lantaran lebih gampang diulik-ulik
dibandingkan dengan penutup tanpa resleting. Bisa juga ditambahkan
pengunci yang kuat misalnya dengan angka sandi. Kalau menurut saya ini
lebih sulit dibandingkan hanya dengan menggembok tas dengan gembok.
Jangan menyimpan barang berharga di bagasi. Hehe ini hal yang biasa ya,
tetapi kadang-kadang ada yang lupa. Bawalah barang berharga di tas yang
dibawa di dalam pesawat. Lebih aman ditaruh di kabin atau ditenteng saja
di tas tangan.
Kalau perlu mengepak barang/koper secara khusus. Di bandara ada layanan
jasa pengepakan koper dengan dibungkus plastik tebal dan lebih
kuat/aman. Rasanya para pembobol bagasi sungkan/malas untuk membuka
koper/barang yang di-packing seperti itu.
Memberikan tanda khusus pada koper/barang yang diletakkan di bagasi.
Sering kejadian barang-barang, koper warnanya, bentuknya sama. Sehingga
kalau tidak cermat barang bisa ketukar. Untuk itu barang/koper perlu
diberikan penanda khusus, misalnya nama atau gantungan kunci atau apalah
yang membuat kita lebih mengenalinya.
Mudah-mudahan kita selalu waspada dan tidak sampai kehilangan barang
saat bepergian, amin YRA. Semoga ada manfaatnya.
_Solo, 5 Desember 2015_
Sumber Foto: www.realita.co
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sucihistiraludin/tips-bagasi-aman-dari-tangan-pembobol_568b34c29497732c10728271
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sucihistiraludin/tips-bagasi-aman-dari-tangan-pembobol_568b34c29497732c10728271
Tidak ada komentar:
Posting Komentar