Ambon
kota yang dikelilingi laut, memiliki
panjang garis pantai 98 km dengan sektor perikanan menjadi salah satu sektor
unggulannya.
Aktivitas
perikanan didominasi perikanan tangkap disamping budidaya ikan laut dan tawar dan budidaya rumput laut yang
mulai berkembang dengan sumberdaya ikan sebagai potensi perikanan unggulan.
Hampir
semua nelayan adalah nelayan ikan tangkap dengan mengandalkan berbagai alat
sederhana yang digunakan. Wilayah tangkap ikan tersebar di semua lautan di Kota
Ambon. Sumberdaya ikan meliputi ikan pelagis, ikan demersal dan ikan karang.
Kelimpahan stok ikan pelagis besar (tuna dan cangkalang) berada pada wilayah
perairan Selatan Kota Ambon. Kelimpahan stok untuk ikan pelagis kecil tersebar
di Teluk Ambon Dalam, Teluk Ambon Luar, Teluk Baguala dan perairan Selatan Kota
Ambon.
Sementara untuk budidaya juga dikembangkan oleh nelayan. Jenis
budidaya
yaitu budidaya ikan laut, ikan tawar dan rumput laut. Sebenarnya nelayan
budidaya tidak hanya mengantungkan hidup dari budidaya ikan tetapi juga tetap
mencari ikan tangkap seperti nelayan lainnya. Mereka harus mencari ikan tangkap
karena tidak bisa mengandalkan ikan budidaya dengan masa panen yang lama lebih
dari satu tahun dan membutuhkan ikan tangkap sebagai makanan ikan laut yang dikembangkan.
Ikan laut tersebut meliputi ikan kerapu, bubara, ikan
macan dan samandar. Metodenya mengunakan keramba jaring apung dan ling line. Nelayan yang melakukan budidaya ikan laut banyak tersebar
di Negeri Waigeru, Hative Kecil, Latire, Negeri Lama, Poka yang sebagian besar untuk
jenis ikan kerapu.
Nelayan
mendapatkan bibit ikan dari Balai Budidaya Laut ataupun membeli dari nelayan
sendiri dengan harga beli untuk ikan kerapu berukuran 1 cm Rp 1800 sementara
ikan kerapu yang siap dimasukkan ke dalam keramba berharga sekitar Rp 7.000. Bibit
ikan bubara Rp 10.000-15.000.
Cara
budidaya ikan dengan menebarkan jaring besar di laut. Biasanya seorang nelayan akan mempunyai lebih
dari dua kotak jaring. Saya sempat berkunjung ke tengah laut untuk melihat
jaring berisi budidaya ikan milik nelayan di Negeri Waiheru. Biasanya seorang
nelayan mempunyai beberapa kotak jaring bahkan ada yang mempunyai 20 kotak
jaring. Satu kotak jaring bisa di
masukkan 300-500 bibit ikan dan akan dipisahkan sesuai dengan besar kecilnya
ikan sekitar enam bulan berikutnya.
Pembudidayaan
ikan memerlukan kesabaran dan keuletan tersendiri. Oleh karena itu tidak
banyak nelayan yang masuk melakukan budidaya ikan laut. Dalam budidaya ikan
laut nelayan harus merawat dengan benar seperti memberikan makanan dari ikan
laut yang telah di cacah, memperhatikan tingkat kesehatan ikan. Penyakit yang menyerang ikan biasanya virus
sehingga ikan harus dipisahkan dari ikan lainnya agar tidak menular.
Masa
panen ikan juga cukup lama, untuk ikan kerapu tikus minimal berusia diatas 3
tahun, sementara kerapu macan bisa dipanen setelah berusia 1 tahun. Harga jual
ikan kerapu tikus Rp 250.000/ kg, kerapu macan Rp 90.000/kg dan ikan kue Rp
30.000/kg. Kendala utama perikanan budidaya ini pada tingkat keamanan ikan
sehingga nelayan harus menjaga ikan selama 24 jam. Bahkan nelayan membuat
pondok-pondok kecil di tengah laut untuk menjaga kerambanya.***
1 komentar:
Thanks infonya sangat bermanfaat sekali https://bit.ly/2A1GPz7
Posting Komentar