’ Aturan gila! Muslimah bercadar di larang Ambil uang di ATM BRI’.
Biasa, dengan judul yang bombastis dan tendensius tersebut langsung di respon
banyak nitizen, kebanyakab menyayangkan dan mengecam aturan yang tidak
membolehkan mengambil uang di ATM BRI. Lha
uang-uangnya sendiri kok nggak boleh diambil, kira-kira begitulah beragam
komentar. Yang intinya orang nabung di terimam giliran mau ambil uangnya kok
dilarang.
Gubrak !
Sederhana saja nitizen menilai dan mengecam tindakan satpam
bank BRI yang melarang wanita bercadar mengambil uang di ATM tersebut. Mestinya
pelaraaangan yang dilakukan pak satpam tersebut tidak dimaknai sesederhana, dangkal seperti itu.
Kenapa?
Lha sudah jelas ada aturannya, tertulis dengan jelas , ada
tempelan stiker disetipa ATM (tidak
hanya ATM BRI) , bahwa di dalam ruangan ATM tidak diperkenankan memakai
helm, kacamata hitam, topi dan penutup
muka lainnya. Aturan tersebut jelas sekali dan setiap orang sangat mudah
melihatnya dan membacanya.
Aturan tersebut jelas ada maksudnya, tidak hanya sekedar aturan yang mengada-ada. Apabila terjadi tindak kejahatan entah penipuan, pencurian,
atau pembongkaran mesin ATM pelaku akan jelas terekam dalam CCTV yang dipasang
di ruang ATM.
Bagaimana kalau wajah nggak terlihat jelas? Dengan memakai
cadar misalnya? Saya tidak antipasti terhadap wanita bercadar. Itu adalah hak
mereka yang menyakini untuk bercadar, tetapi dari sisi aturan menurut saya
kurang pas jika mereka memprotesnya.
Aturan pelarangan
masuk ATM bercadar, wajar saja kalau
melihatnya dari sisi peraturan. Mereka yang bercadar seharusnya memahami hal
ini.
Lantas, jika dibiarkan bercadar boleh mengambil uang si ATM,
jika ada kejahatan semisal penipuan di ruang ATM, pemakaian ATM milik orang
lain, dll, siapa yang bisa menyidik bila terjadi kejahatan dan pelaku memakai
cadar? Jangankan ident masuk itas
pelaku, jenis kelamin saja pasti sulit menebaknya. Pernah ingat kejadian
seorang tersangka dugaan kasus terorisme yang melarikan diri setelah dijenguk
serombongan orang bercadar?
Jadi, bukan soal boleh atau tidak mengambil uang di ATM(itu
juga uang mereka sendiri kok) tetapi
aturan ya harus di perhatikan dan ditaati dong. Itu juga demi kenyamanan dan keamanan bersama.
Misalnya meskipun bercadar, saat mengambil uang, cadarnya di buka. Toh saya
nggak yakin orang bank mau juga melihat, memelototi CCTV untuk memperhatikan wajah siapa yang ada
di balik cadar tersebut.
Atau kalau enggan, ya nabung saja bukan di bank
konvensional, misalnya di Bank Syariah kemudian mengusulkan pihak bank untuk
bikin ATM Syariah yang tidak ada aturan melepas penutup kepala, muka, dll, ATM hanya boleh dimasuki wanita bercadar,
atau bla..bla..bla.. Atau ambil uang di
meja kasir saja, jadi nggak harus membuka cadar.
Jadi, pahami aturan demi keselamatan bersama, sayang.
_Solo, 27 Januari 2016_
Foto: pertamax
Tidak ada komentar:
Posting Komentar