Setiap rumah, waktu itu
membayar iuran Rp 50.000/bulan. Kebetulan rumah kami digunakan sebagai
server.
Dua tahun yang lalu,
kami beralih mengambil paket indihome
dengan biaya perbulannya Rp 385 ribu termasuk gratis pengunaan telpon
local dan interlokal, kecuali pemakaian HP.
Pertengahan tahun 2015, lebih dari 3 kali pihak Telkom
menawarkan kami untuk mengambil layanan
paket baru yang diluncurkan awal tahun 2015, yaitu paket baru layanan Indihome
Fiber Triple Play. Menurut marketingnya,
jika mengambil paket tersebut, Telkom memberikan layanan triple play
diantaranya ‘Internet hingga 100Mbps, Tv Interaktiv UseTB, dan telpon rumah
gratis selama 1.000 menit/bulan.
Pihak Telkom merayu’ dengan mengatakan ‘seolah-olah’ kami
ini pelanggan istimewa karena katanya tidak semua pelanggan ditawari paket tersebut. Makanya
kami rugi kalau tidak mengambilnya.
Tetapi di lain waktu saya mencoba tanya-tanya ke tetangga
perumahan, ternyata mereka yang sudah memasang internet juga di tawari paket yang
sama. Hehe, kesimpulan saya, marketing tidak jujur saat menawarkan paket
tersebut.
Tentunya sekilas, tawaran paket baru ini memang sangat
menarik dan kompetitif karena memberikan layanan triple play yang terdiri dari
internet kecepatan tinggi plus tawaran TV interaktif dengan label UseeTV yang
memiliki 69 channel favorit plus telepon rumah local dan interlokal gratis.
Tetapi, suami kurang sepakat untuk mengambil paket tersebut,
dengan alasan utama TV kabel
diperkirakan tidak cukup bermanfaat bagi
kami, terutama cukup menganggu belajar anak-anak. Selain alasan tersebut, paket Indihome Fiber Triple Play membutuhkan biaya
Rp 440.000/bulan (sudah ditambah pajak). Ya, kami tentu tidak enak karena harus membebani iuran perrumah, selain juga
fasilitas TV kabel hanya rumah kami yang bisa mengaksesnya.
Sepanjang bulan
Januari –Februari 2016, sudah dua kali pihak Telkom telpon dan menawarkan paket
yang sama. Lagi, lagi mereka (marketing) bilang no kami menjadi pilihan karena
tidak semua pelanggan ditawari paket menarik tersebut.
Lagi-lagi, kami belum tertarik untuk berpindah ke paket yang
ditawarkan.
Sore (Selasa, 2/2/2016), saya iseng-iseng mencoba
telpeon ke 147 untuk memperjelas paket Indihome Fiber Triple Play. Karena
selama 5 kali ditawari marketing, mereka
hanya memberikan penjelasan yang
asyik-asyik saja, maka saya tadi tanya tentang resiko jika saya berhenti berlangganan paket indihome
tersebut.
Saya diterima pertugas yang mengaku bernama Dodi, dan ia
menjelaskan bahwa jika pelanggan berhenti langganan salah satu ( misalnya
memutuskan berhenti langganan internet
atau tv kabel) ternyata secara otomatis ketiganya juga berhenti. Artinya karena
3 hal tersebut satu paket, maka otomatis saat saya berhenti langganan tv kabel,
maka internet, tv kabel dan no telpon rumah juga di cabut.
Nah , lho?
“Kok bisa mas? Padahal kan saya hanya berhenti salah satu
saja?” tanya saya.
“Ya, kebijakan paket triple play memang seperti itu, Bu.”
Jawabnya
“Mas, kenapa marketing yang telpon saya, tidak pernah menerangkan resiko tersebut?
Padahal yang telpon ganti-ganti,” kata saya penasaran.
“Siapa nama marketingnya, Bu?”
“Wah, saya lupa mas. Tapi yang jelas perempuan dan
berbeda-beda. “ jelas saya.
“Harusnya diterangkan , Bu. Jadi memang itu satu paket.”
Jelasnya lagi.
Waduh, kalau marketing tidak pernah memberikan penjelasan
resiko seperti yang disampaikan Mas Dodi tersebut, alhasil akan banyak
pelanggan yang kecolongan . Ya, kalau seterusnya pakai ketiga layanan tersebut,
lha kalau salah satu nggak kepake dan mau berhenti, lha cilaka.
Satu lagi, misalnya mau pindah rumah, selama berjarak
sekitar 200 meter dari rumah lama, maka paket Triple Play masih bisa dipindah
dan digunakan lagi. Tetapi jika jaraknya melebihi 200 meter dari rumah lama,
semuanya otomatis hangus.
Begitulah, jadi kesimpulan saya, sebelum memutuskan
mengambil paket Triple Play dari
Telkom yang ‘mengiurkan’ tersebut, tidak
ada salahnya mencari informasi sedetailnya.
Selamat sore
_Solo, 2 Februari 2016_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar