Seperti diketahui, saat naik menjadi presiden, lawan politik yang bergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) hampir setiap hari selalu ‘merecoki’ dengan
berbagai ulah dan sikap.
Tetapi ketenangan
Jokowi dalam mengahadapi KMP akhirnya membuahkan hasil. Hingga,
singkatnya KMP mulai kocar kacir dan
nyaris ambruk..BRUK setelah hampir semua anggotanya tidak solid lagi. Justru
sebagian sudah terang-terangan mendukung pemerintah. Tinggal satu-satunya
parpol penganggasnya yaitu Parta Gerindra yang ‘terkesan masih malu’ untuk
mendukung pemerintahan.
Kepiawaian politik Jokowi menunjukkan kematangnnya dalam
berpolitik, selain ia juga menjadi pembelajar yang cepat tanggap dan bisa
dengan cepat mengambil langkah tepat.
Trengginas dalam mengambil langkah, santun dalam bersikap.
Lantas sisi lain Jokowi yang mulai terkuak apa?
Jokowi selain
pembelajar yang cepat dalam berpolitik, juga tanggap dan cerdas dalam menjadi
duta wisata bangsa. Kenapa? Ia dengan cerdasnya , perlahan, satu persatu mulai
mengangkat potensi wisata yang luar biasa dari pelosok negri ini, tetapi selama ini tersembunyi dari
perhatian anak bangsa kita sendiri.
Setelah mengangkat dan mempromosikan Raja Ampat, surganya
Indonesia yang tersembunyi , kali ini kembali Jokowi mempromosikan Dauan Toba,
Sumatera Utara.
Meskipun Danau Toba sudah menjadi tempat wisata, tetapi promosi dari seorang presiden secara
langsung menjadikan potensi wisata air ini menjadi lebih terkenal dan mudah
menarik perhatian , baik dari dalam negri maupun dari luar negeri.
Betapa tidak, presiden mau turun tangan langsung untuk
mengembangkan wisata yang mestinya sejak bertahun-tahun yang lalu sudah menjadi
salah satu tujuan wisata andalan di
Indonesia .
Dalam akun twitter-nya @jokowi, ia menuliskan cuitan "Membanggakan.
Tujuh bupati sepakat membangun Danau Toba. Toba akan jadi tujuan wisata dunia –Jkw."
Tidak hanya mempromosikan lewat akun twitternya, Jokowi sangat serius untuk membenahi Daun Toba. Presiden mengelar rapat 'Bersatu untuk Danau Toba', di Hotel Niaga, Simalungun, Sumatera
Utara, hari Selasa (1/3/2016). Dengan
didampingi sejumlah menteri , pejabat
Pemprov Sumut dan tujuh orang bupati , rapat membahas pengembangan
potensi Sumut seperti Danau Toba.
Merujuk informasi dari detiktravel, hal yang dibahas terkait
pengembangan wisata Danau Toba adalah tentang
sarana prasaran pendukung seperti pembenahan Bandara Silangit yang akan
diperpanjang landasan pacunya menjadi 2.650 m. Sehingga, pesawat jenis Boeing
seperti Boeing 737-800 dapat mendarat di sana. Tentu, pesawat tersebut
mengangkut lebih banyak wisatawan. Selain itu juga membahas soal Badan Otorita ini yang nantinya bertugas untuk
mengembangkan, mengemas dan mempromosikan Danau Toba ke kancah dunia. Kemudian
juga perihal re-branding dan positioning
serta promosi.
Kemampuan Jokowi dalam membranding wisata memang bukan hal
yang baru. Saat menjadi walikota Solo, ia mampu mengangkat dan membranding Kota Solo sehingga semakin
moncer dan melesat cepat. Branding kota Solo , “Solo: The Spirit of Java“, mampu mendongkrak prestasi Kota Solo. Banyak
event berskala dunia yang secara rutin diadakan di Kota Solo sehingga
mengangkat keberadaan Kota Solo di mata dunia internasional.
Saya mempunyai harapan dan keyakinan dari tangan dingin
Jokowi yang didukung kementrian terkait
dan
pemerintah daerah, upaya untuk men-dunia-kan tempat wisata di Indonesia,
cepat atau lambat akan berhasil.
_Solo, 2 Maret 2016_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar