Selasa, 20 September 2016

Pemerintah Keluarkan Uang Baru Bergambar Pahlawan

Harap jangan terkejut jika tahun ini  menemukan uang kertas dan logam yang berbeda dari sebelumnya. Tahun 2016 ini, pemerintah kembali melakukan pergantian gambar-gambar pada uang pecahan kertas dan logam.


Dalam laman setkab.go.id, Sekretaris Kabinet mengumumkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 31 Tahun 2016 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional Sebagai Gambar Utama Pada Bagian Depan Rupiah Kertas dan Rupiah Logam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pergantian gambar pada uang kertas dan logam dengan pertimbangan sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada Pahlawan Nasional, pemerintah memandang perlu mencantumkan gambar pahlawan yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional sebagai gambar utama pada bagian depan Rupiah kertas dan Rupiah logam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Makna di Balik Pemilihan Gambar  Pahlawan
Pergantian gambar pada uang kertas dan logam bukan kali ini dilakukan. Sebelumnya sudah ada beberapa pergantian gambar.  Sebelumnya memang gambar pada uang kertas dan logam masih banyak dengan beragam gambar, tidak hanya gambar pahlawan saja

Tahun 1960-an gambar pecahan uang sering disebut uang seri Soekarno(presiden pertama RI).  Terdapat berbagai  pecahan uang dari Rp 5,00(lima rupiah) hingga  Rp 1.000,00 (seribu rupiah) yang semuanya bergambar   sang proklamator
Coba kita ingat kembali,  misalnya tahun 1975, sudah dicetak  uang kertas baru lagi dengan berbagai nominal yaitu  Rp1.000,00 (seribu rupiah) dengan mencantumkan  gambar  Pangeran Diponegoro, Rp5.000,00(lima ribu rupiah)  dengan mencantumkan gambar nelayan. Kemudian  Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) dengan mencantumkan  Relief Candi Borobudur .

Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1992, Bank Indonesia kembali menerbitkan  pecahan  uang kertas baru dengan nominal  Rp100,00 (seratus rupiah)  bergambar Perahu Phinisi, Rp 500,00(limaratus rupiah)  bergambar Orang Utan,  Rp1.000,00(seribu rupiah) bergambar Danau Toba, Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) bergambar Alat Musik Sasando dari Nusa Tenggara Timur (NTT), pecahan Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah)  memasang gambar Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan pecahan uang Rp20.000 (dua puluh ribu rupiah) bergambar  burung Cendrawasih merah.
Setahun kemudian, pecahan uang kertas mulai diganti dengan gambar presiden Soeharto yaitu uang Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah).

Tahun 2004 sudah ada pecahan uang Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah) yang  bergambar Presiden dan Wakil Presiden pertama RI adalah DR. IR. Soekarno dan DR. H. Mohammad Hatta. Penyebutannya menjadi Dr. (H.C) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C) Drs. Mohammad Hatta.

Seperti yang disampaikan sekretaris kabinet, pengantian gambar dengan gambar pahlawan  sebagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan bangsa.  Untuk mengenang  pengorbanan dan jasa para pahlawan.
Menariknya, sebagian besar gambar pahlawan tersebut belum terlalu familier di telingga kita.Misalnya nama pahlawan Nasional Ir. H. Djuanda Kartawidjaja  yang digunakan sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah). Ada lagi  Pahlawan Nasional Mohammad Hoesni Thamrin yang dijadikan  sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp 2.000,00 (dua ribu rupiah) dan masih banyak lagi.
Pemerintah agaknya ingin mengenang jasa para  pahlawan nasional  kita dengan mengenalkan dan mempopulerkan  beliau-beliau. Dengan mengunakan gambar para pahlawan nasional pada uang kertas sekaligus mensosialisasikan  keberadaan para pahlawan  nasional tersebut

Adapun gambar pahlawan nasional yang ditetapkan dalam Keppres tersebut ditetapkan, sebagai berikut:
a. Gambar Pahlawan Nasional Dr. (HC) Ir. Soekarno dan Dr (HC) Drs. Mohammad Hatta sebagai gambar utama pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah);
b. Gambar Pahlawan Nasional Ir. H. Djuanda Kartawidjaja sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah);
c. Gambar Pahlawan Nasional Dr. G.S.S.J. Ratulangi sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp 20.000,00 (dua puluh ribu rupiah);
d. Gambar Pahlawan Nasional Frans Kaisiepo sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah);
e. Gambar Pahlawan Nasional Dr. K.H. Idham Chalid sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah);
f. Gambar Pahlawan Nasional Mohammad Hoesni Thamrin sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp 2.000,00 (dua ribu rupiah);
g. Gambar Pahlawan Nasional Tjut Meutiah sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp 1.000,00 (seribu rupiah);
h. Gambar Pahlawan Nasional Mr. I Gusti Ketut Pudja sebagai gambar pada bagian depan Rupiah logam NKRI dengan pecahan Rp 1.000,00 (seribu rupiah);
i. Gambar Pahlawan Nasional Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang sebagai gambar pada bagian depan Rupiah logam NKRI dengan pecahan Rp 500,00 (lima ratus rupiah);
j. Gambar Pahlawan Nasional Dr. Tjiptomangunkusumo sebagai gambar pada bagian depan Rupiah logam NKRI dengan pecahan Rp 200,00 (dua ratus rupiah); dan
k. Gambar Pahlawan Nasional Prof.Dr.Ir. Herman Johanes sebagai gambar pada bagian depan Rupiah logam NKRI dengan pecahan Rp 100,00 (seratus rupiah). **

_Solo, 15 September 2016_


Tidak ada komentar: