Tidak hanya kali ini artis tertangkap
karena kasus barang haram narkoba. Kali ini publik kembali terhenyak
setelah Pangeran Dangdut, Ridho Rhoma (28 tahun) ditangkap oleh petugas
Polres Jakarta Barat karena memiliki narkoba jenis sabu pada Sabtu
(25/3/2017) di sebuah area sebuah hotel di Jakarta Barat.
Berdasarkan pengakuan kepada polisi, anak dari Raja Dangdut, Rhoma Irama tersebut mengaku sudah menjadi pemakai narkoba selama dua tahun terakhir. Atas kasusnya tersebut, pelantun lagu ‘Mengapa’ itu dijerat pasal 112 ayat (1) sub pasal 127 Jo pasal 132 ayat (1) UU no 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Pasal 112 sendiri diketahui ancaman hukumannya paling cepat 4 tahun penjara, sementara itu ancaman hukuman yang diatur Pasal 127 paling lama adalah 4 tahun, dan pasal 132 ancaman hukuman paling sedikit 20 tahun penjara serta paling berat adalah hukuman seumur hidup hingga pidana mati.
Seperti diketahui, Rhoma Irama, pedandhut
senior yang juga ketua Partai Idaman menyatakan dukungannya kepada
pasangan nomor urut 3 dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies
Baswedan-Sandiaga Uno. Rhoma Irama atau biasa dipanggil Bang Haji
tersebut menyatakan alasan mendukung pasangan Anies-Sandi karena
pertimbangan yang rasional, psikologis dan sosiologis. Rasional karena
ia menilai Anies sukses memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) . Pertimbangan psikologis karena ia mengakui mempunyai
hubungan dekat dengan Anies dan Sandi. Sosiologis karena sebagai sesama
muslim diwajibkan memilih yang seiman.
Sandiaga Uno permalukan Rhoma Irama?
Sandiaga Uno sebagai calon Wakil Gubernur
DKI Jakarta yang diberi dukungan oleh Rhoma Irama, memberikan respon
terhadap penangkapan Ridho Rhoma. Yang mengelitik, sebelum ada
pernyataan polisi tentang apakah Ridho sebagai penguna/pemakai saja
atau sebagai pengedar, Sandiaga telah mendahului kewenangan pihak
kepolisian. Ia mengatakan bahwa Ridho hanyalah korban dari
pergaulannya selama ini.
“Saya yakin Mas Ridho bisa
direhabilitasi karena beliau korban, bukan pengedar, justru korban yang
mungkin gaya hidup yang ada di sekelilingnya, terperosok di kasus ini,
saya doakan badainya segera berlalu dan Mas Ridho pulih,” kata Sandiaga di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (25/3/2017).
Padahal saat ini status hukum anak bungsu Rhoma Rhoma belum ditetapkan masih bergantung hasil penilaian penyidik.
Lebih lanjut Sandi juga menilai bahwa akar pemasalahannya kasus narkoba adalah pendidikan dan ekonomi.
“Masalah akar itu di pendidikan dan
ekonomi. Itu yang harus kita bersihkan masalah tersebut, dan lingkungan
yang bersih dimulai dari keluarga. Pendidikan harus masuk, dari basis
sekecil mungkin dari keluarga,” ujarnya.
Menyitir pernyataan Sandiaga, kok sepertinya ia telah melakukan sangkaan miring nggak hanya satu tapi double tripple
ya. Kenapa? Karena ia jelas menganggap soal pendidikan, ekonomi dan
lingkungan(keluarga) menjadi faktor Ridho terjerumus narkoba.
Sandiaga seperti menyindir Rhoma Irama
dan keluarganya ‘seolah-olah’ tidak mampu memberikan pendidikan yang
baik kepada anaknya sehingga terjerumus kedalam jeratan narkoba. Sandi
seperti menganggap jika Bang Haji telah lalai dalam mendidik Ridho.
Duh, teganya..teganya…teganya …sungguh TERLALU! TERLALU!
Bukankah mestinya Sandiaga tahu bahwa Raja
Dangdut itu telah mendidik keluarganya, anaknya dengan baik. Tak
mungkin kan sekelas Rhoma Irama tidak memberikan didikan yang benar
kepada anaknya?
Pun ketika ia bilang masalah ekonomi. Duh,
tega banget ya. Sandi menunjuk masalah ekonomi menjadi penyebab Ridho
mengkonsumsi sabu. Karena tidak disebut dengan jelas, bisa jadi soal
ekonomi ini karena Sandi menganggap keluarga ketua Partai Idaman
tersebut cukup berlimpah ekonominya sehingga anaknya cenderung
hura-hura dan mengkonsumsi barang haram tersebut dalam kisaran 2
tahunan ini . Rasanya nggak mungkin (soal ekonomi) karena Rhoma tidak
cukup memberikan limpahan ekonomi kepada keluarganya atau keluarganya
dalam kondisi kekurangan .
“Lingkungan yang bersih di mulai dari keluarga”
, nah ini juga serasa menampar muka Rhoma Irama. Sandi serasa telah
menilai keluarga Rhoma Irama ini tidak bersih. Karena keluarga Rhoma
‘kotor’ makanya anak kesayangannya terjerat narkoba. Di tarik lebih
dalam lagi, mungkin karena keluarga Rhoma tidak cukup harmonis, tidak
cukup bahagia, sehingga anaknya terjerat narkoba.
Meskipun prihatin dan memberikan dukungan
kepada Ridho Rhoma, tetapi di sisi lain, penyataan Sandiaga Uno
tersebut seolah-olah juga menuding dan mempermalukan Rhoma Irama dan
keluarganya. Itu sih menurut pendapat saya.
Salam Seword.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar