Kamis, 06 April 2017

Sandiaga Uno Permalukan Rhoma Atas Kasus Penangkapan Ridho Rhoma ?

Tidak hanya kali ini  artis tertangkap karena kasus  barang haram narkoba. Kali ini publik kembali terhenyak setelah Pangeran Dangdut, Ridho Rhoma (28 tahun)  ditangkap oleh petugas Polres Jakarta Barat karena  memiliki narkoba jenis sabu pada Sabtu (25/3/2017) di sebuah area  sebuah hotel di Jakarta Barat.

Berdasarkan pengakuan kepada polisi, anak dari Raja Dangdut, Rhoma Irama tersebut  mengaku sudah menjadi pemakai narkoba selama dua tahun terakhir.  Atas kasusnya tersebut, pelantun lagu ‘Mengapa’   itu dijerat  pasal 112 ayat (1) sub pasal 127 Jo pasal 132 ayat (1) UU no 35 tahun 2009 tentang Narkotika.  Pasal 112 sendiri diketahui ancaman hukumannya paling cepat 4 tahun penjara, sementara itu ancaman hukuman yang diatur Pasal 127 paling lama adalah 4 tahun, dan pasal 132 ancaman hukuman paling sedikit 20 tahun penjara serta paling berat adalah hukuman seumur hidup hingga pidana mati.
Seperti diketahui, Rhoma Irama, pedandhut senior yang juga ketua Partai  Idaman  menyatakan dukungannya  kepada pasangan nomor urut 3 dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.  Rhoma Irama atau biasa dipanggil Bang Haji tersebut menyatakan alasan mendukung pasangan Anies-Sandi karena  pertimbangan yang rasional, psikologis dan sosiologis.  Rasional karena ia menilai Anies sukses memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) . Pertimbangan psikologis karena  ia  mengakui mempunyai hubungan  dekat dengan Anies dan Sandi. Sosiologis karena sebagai sesama muslim diwajibkan memilih yang seiman.



Sandiaga Uno  permalukan Rhoma Irama?
Sandiaga Uno sebagai  calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diberi dukungan oleh Rhoma Irama, memberikan respon  terhadap penangkapan Ridho Rhoma.  Yang mengelitik,  sebelum ada pernyataan polisi tentang apakah  Ridho sebagai penguna/pemakai saja atau sebagai pengedar, Sandiaga telah mendahului kewenangan pihak kepolisian. Ia mengatakan  bahwa  Ridho hanyalah korban dari pergaulannya selama ini.
Saya yakin Mas Ridho bisa direhabilitasi karena beliau korban, bukan pengedar, justru korban yang mungkin gaya hidup yang ada di sekelilingnya, terperosok di kasus ini, saya doakan badainya segera berlalu dan Mas Ridho pulih,” kata Sandiaga di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (25/3/2017).
Padahal saat ini status hukum anak bungsu Rhoma Rhoma  belum ditetapkan masih bergantung hasil penilaian penyidik.
Lebih lanjut  Sandi juga menilai bahwa akar pemasalahannya  kasus narkoba adalah pendidikan dan ekonomi.
Masalah akar itu di pendidikan dan ekonomi. Itu yang harus kita bersihkan masalah tersebut, dan lingkungan yang bersih dimulai dari keluarga. Pendidikan harus masuk, dari basis sekecil mungkin dari keluarga,” ujarnya.
Menyitir pernyataan Sandiaga, kok sepertinya  ia telah melakukan  sangkaan miring  nggak hanya satu tapi double tripple ya. Kenapa? Karena ia jelas menganggap soal pendidikan, ekonomi dan lingkungan(keluarga) menjadi faktor  Ridho terjerumus narkoba.
Sandiaga seperti menyindir  Rhoma Irama dan keluarganya ‘seolah-olah’ tidak mampu memberikan pendidikan  yang baik kepada anaknya sehingga terjerumus kedalam jeratan narkoba.  Sandi seperti menganggap  jika Bang Haji telah lalai dalam mendidik Ridho. Duh, teganya..teganya…teganya …sungguh TERLALU! TERLALU!
Bukankah mestinya Sandiaga tahu bahwa Raja Dangdut itu telah mendidik keluarganya, anaknya dengan baik. Tak mungkin kan sekelas  Rhoma Irama tidak memberikan didikan  yang benar kepada anaknya?
Pun ketika ia bilang masalah ekonomi. Duh, tega  banget ya. Sandi  menunjuk masalah ekonomi menjadi penyebab Ridho mengkonsumsi sabu. Karena tidak disebut dengan jelas, bisa  jadi soal ekonomi ini karena Sandi menganggap  keluarga ketua Partai Idaman tersebut   cukup berlimpah ekonominya  sehingga  anaknya cenderung hura-hura dan mengkonsumsi barang haram tersebut dalam kisaran 2 tahunan  ini . Rasanya nggak mungkin (soal ekonomi) karena Rhoma tidak cukup memberikan limpahan ekonomi kepada keluarganya  atau keluarganya dalam kondisi kekurangan .
Lingkungan yang  bersih di mulai dari  keluarga” , nah ini juga serasa menampar  muka Rhoma Irama. Sandi serasa telah menilai keluarga Rhoma Irama ini tidak bersih.  Karena keluarga Rhoma ‘kotor’ makanya anak kesayangannya terjerat narkoba. Di tarik lebih dalam lagi, mungkin karena  keluarga Rhoma tidak cukup harmonis, tidak cukup bahagia, sehingga  anaknya terjerat narkoba.
Meskipun  prihatin dan memberikan dukungan kepada Ridho Rhoma, tetapi di  sisi lain, penyataan   Sandiaga Uno tersebut  seolah-olah  juga   menuding dan mempermalukan Rhoma Irama dan keluarganya. Itu sih menurut  pendapat saya.
Salam Seword.

Tidak ada komentar: