Dengan kasar buruh
yang sedianya memperingati May Day tersebut meluapkan kemarahan (marah yang
tidak berdasar) dengan membakar karangan bunga tanda cinta masyarakat kepada
Ahok-Djarot.
Meskipun jelas-jelas tindakan kelompok buruh tersebut
anarkis, tetapi anehnya Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI),
Said Iqbal, beralasan bahwa
kawan-kawannya yakni para buruh yang membakar bunga itu sedang membantu petugas
kebersihan, seperti diberitakan berbagai portal berita.
Menyitir informasi dari Kompas.com, di depan karangan bunga yang
dibakar itu terdapat mobil komando bertuliskan Federasi Serikat Pekerja Logam,
Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM PSI) DKI
Jakarta. (http://megapolitan.kompas.com/read/2017/05/01/13172841/buruh.bakar.karangan.bunga.untuk.ahok-djarot)
Menurut informasi, aksi
pembakaran karangan bunga di depan Balai Kota didasari alasan kekecewaan
dengan kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot
Syaiful Hidayat. LEM membakar karangan bunga yang ditujukan buat pasangan
Ahok-Djarot karena tidak memenuhi janji selama memimpin DKI Jakarta.
"Intinya LEM ini kecewa dengan kepemimpinan Ahok karena
tidak sesuai janjinya dulu waktu dia terpilih sebagai wakil gubernur. Waktu dia
(Ahok) terpilih, itu dia janji mau naikin UMP (Upah Minimum Provinsi) kita 4
juta. Sampai sekarang UMP baru 3,3," ujar Danil (35) salah satu anggota
LEM SPSI di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (1/5/2017). UMP mereka
masih di bawah UMP di daerah penyangga. "Di situlah kekecewaan kita.
Bahkan UMSP (Upah Minimum Sektoral Provinsi) baru deal mau May Day ini setelah
kita ancam-ancam," kata Danil. https://tirto.id/kisah-pembakaran-karangan-bunga-untuk-ahok-di-aksi-may-day-cnQC
Buruh diperalat guna menjatuhkan Jokowi ?
Tentu saja kita yang berpikir waras, pasti bertanya-tanya apa hubungan karangan bunga
tanda cinta kepada Ahok-Djarot dengan kemarahan buruh tersebut? Alasan karena
kecewa dengan Ahok-Djarot pun rasanya tidak mendasar hingga di tumpahkan dengan
membakar karangan bunga . Apa salah karangan bunga itu coba?
Jika kita berpikir jernih, muatan politis kental sekali
mendasari aksi brutal para buruh tersebut (kelompok yang membakar bunga).
FSP LEM SPSI adalah Koalisi Buruh Jakarta yang terdiri dari 13
Organisasi Buruh mendeklarasikan dukungannya bagi Anies-Sandi. Bersama
organisasi buruh seperti FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia)
DKI Jakarta, ASPEK Indonesia Provinsi DKI Jakarta, SPN DKI Jakarta, FSP KEP
KSPI, Forum Guru Tenaga Honorer dan Swasta, FSP FARKES Reformasi DKI Jakarta,
SP PPMI KSPI, FSP Pariwisata Reformasi, FSPASI, FSUI, SPOI mereka mendeklarasikan
dukungan kepada pasangan Anies-Sandi. Pasangan
ini di dukung karena katanya
berkomitmen menolak upah murah yang
selama ini diatur dalam PP 78/2015 dan akan menetapkan upah layak bagi buruh
Jakarta dengan menetapkan UMP Jakarta lebih tinggi.
Sementara itu, Presiden
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, adalah caleg gagal PKS yang getol bersuara keras dengan membawa nama buruh.
Sepanjang tahun 2016-2017, KSPI yang
berdiri tahun 2003 ini tercatat
menjadi organisasi buruh yang paling
sering mewacanakan berbagai
tuntutan dan aksi buruh. Ekspos KSPI berada di atas organisasi buruh lainnya di
Indonesia, seperti SPSI, FSPMI, KSPSI, serta organisasi buruh internasional
ILO. Menurut Direktur Komunikasi
Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang yang melakukan penelitian tentang
buruh, persentuhan buruh dengan isu politik, baik lokal maupun nasional
merupakan salah hal yang mengemuka tahun ini. Indonesia Indicator mendapatkan
7.316 berita isu buruh terkait pilkada, 3.2017 berita terkait tenaga kerja
asing, dan 1.628 berita terkait tax amnesty.
Dominannya Said Iqbal di panggung media dibandingkan dengan
aktivis lainnya disebabkan oleh karena Said Iqbal sebagai representasi aktivis
buruh tidak hanya mengusung isu perburuhan, melainkan isu lintas sektor yang
bahkan bersifat politis, kata Rustika.
Perkiraan saya, aksi buruh tanggal 1 Mei kemarin upaya untuk
pemanasan pihak-pihak yang selama ini mengoyang Presiden Joko Widodo
(Jokowi). Skenario mengunakan kekuatan
buruh dilakukan setelah mengunakan kekuatan masa dalam Aksi Bela Islam
yang berjilid-jilid dengan pemicu kasus dugaan penistaan agama oleh
Ahok, terbukti bisa dibungkam oleh Polri.
Meskipun kelompok tersebut
dibungkam saat ini, tetapi sebenarnya
jika Ahok menang di Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, kelompok yang mengatasnamakan membela
agama islam akan turun ke jalan kembali untuk mengoyang Ahok dan sasaran utamanya
adalah Jokowi. Ya, kelompok tersebut menjajal kekuatan guna menuju Pilpres
2019. Tetapi mereka kecewa karena
ternyata Ahok sudah dinyatakan kalah
dalam hitung cepat lembaga survey .
Tetapi apakah mereka puas dan merasa sudah cukup? Tentu saja
jawabanya adalah TIDAK. Mereka belum puas sebelum rencana besarnya
berhasil. Sambil menunggu putusan hakim atas kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok,
upaya untuk menjatuhkan pemerintahan Jokowi terus menerus dilakukan secara
sistimatis. Caranya dengan mengunakan kekuatan buruh yang terhitung banyak dan cukup efektif digunakan untuk skenario
tersebut. Dan itu diturunkan pada 1 Mei kemarin.
Sayangnya, skenario busuk tersebut tidak cukup cantik dan
rapi karena dengan mudah tercium. Karena dengan tololnya ada buruh yang mau di
picu emosinya sehingga bertindak anarkis membakar karangan bunga
cinta untuk Ahok-Djarot.**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar