Selasa, 23 Februari 2016

Revisi UU KPK ditunda, Bukti Jokowi Berpihak Kepada Rakyat

Akhirnya masyarakat bisa bernafas lega, setidaknya sudah tidak dirundung keresaahan setelah terjadi kesepakatan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan pimpinan DPR untuk menunda pembahasan revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ditundanya pembahasan revisi UU KPK merupakan hasil rapat konsultasi pimpinan DPR dengan Presiden di Kantor Presiden, hari ini, Senin (22/2/2016).




Jokowi dan pimpinan DPR saat memberikan keterangan pers usai kesepakatan penundaan revisi UU KPK (foto. Kompas.com)


Kepiawaian Jokowi yang memang jago dalam diplomasi dan menyakinkan pihak lain, pun pihak yang berseberangan kembali terbukti. Dengan bahasa halusnya, ia bisa menyakinkan para pimpinan DPR yang sudah mengajukan revisi UU KPK sejak 4 tahun lalu, yaitu tahun 2012, sejak  masa jabatan DPR periode  2009-2014.

Jalan panjang anggota DPR untuk mengajukan pembahasan revisi UU KPK telah menuai hasil manakala pertengahan 2015 lalu, pemerintah memberikan lampu hijau,  meskipun dengan sejumlah syarat tentang point-point yang akan dibahas dalam revisi yaitu tentang dewan pengawas, penyadapan, pengangkatan penyelidik dan penyidik independen, serta penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).

Hari ini, Jokowi menyampaikan alasan keberatan untuk meneruskan pembahasan revisi UU KPK antara lain karena situai yang tidak memungkinkan yaitu banyaknya penolakan dari masyarakat yang tidak menginginkan ada revisi UU KPK karena dinilai merupakan upaya untuk melelahakan KPK.

Seperti yang saya perkirakan, Jokowi tidak akan tinggal diam dan menutup mata dan telingga dengan dinamika yang berkembang di masyarakat. Apalagi sejumlah tokoh nasional, agama, akedemisi dan kalangan masyarakat berbagai profesi telah menyatakan mendukung Jokowi untuk menolak revisi UU KPK. Seperti yang sudah saya tuliskan di sini http://www.kompasiana.com/sucihistiraludin/jokowi-dan-pimpinan-dpr-bahas-ruu-kpk-pembuktian-jokowi-kerja-untuk-rakyat-bukan-untuk-parpol_56ca702d717e6195099421f1, Jokowi  akan meminta pembatalan revisi UU KPK.

Jokowi terhitung sukses luar biasa, terhitung dalam waktu singkat sekitar  2,5 jam ia mampu  mengurungkan niat DPR untuk tidak terus membahas revisi UU KPK. Ia berhasil menyakinkan para pimpinan KPK bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk membahasnya.  Oleh karena itu  revisi UU KPK harus ditunda  dengan menyarankan DPR untuk  kembali mematangkan revisi UU KPK, dan alasan tersebut  bisa diterima oleh para pimpinan DPR. 

Saya tidak heran, Jokowi sudah membuktikan kepiawaiannya  dalam urusan lobi-lobi. Saat menjadi walikota Solo-pun,  diplomasi  Jokowi telah berhasil membuat sejumlah program kerjanya lolos dan mendapatkan dukungan masyarakat. Salah satunya yang fenomenal saat merelokasi 989 PKL dari taman kota Monumen 45 Banjarsari ke Pasar Klithikan Semanggi.  PKL yang sejak tahun 2007,  menempati   taman kota, yang tidak berhasil dipindah 2 walikota sebelum Jokowi,berhasil di tata di pasar baru tanpa sedikitpun menimbulkan kekerasan. 

 Kembali, lobi politiknya berhasil melumpuhkan  pimpinan DPR dan membuat para pimpinan DPR tersebut klepek-klepek tak berdaya dan menerima alasan masuk akal Jokowi.
Revisi UU KPK ditunda dalam waktu yang belum ditentukan alias tidak jadi dibahas meskipun masih ada di Prolegnas . Dan sekali lagi ini bukti Jokowi mampu melakukan diplomasi yang melegakan rakyat dan membuktikan ia bekerja untuk rakyat, bukan untuk parpol.

_Solo, 22 Februari 2016_

Jokowi -Pimpinan DPR Bahas Revisi UU KPK, Jokowi Buktikan Bekerja untuk Rakyat dengan Tolak Revisi

Polemik revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus bergulir. Berbagai desakan dari masyarakat terus dilakukan meminta pembatalan revisi UU KPK tersebut.

Seperti kita ketahuia, meskipun usaha keras DPR tidak berjalan mulus, tetapi mereka tak pantang surut, tak putus asa terus saja berupaya mengolkan urusan revisi UU KPK.
Tak hanya DPR periode 2014-2019 yang mengajukan revisi UU KPK, tetapi  revisi UU KPK sudah dilakukan oleh DPR periode , 2009-2014 sebelumnya, yaitu sejak 2012.

Upaya  para politikus senayan terus dilakukan meski terus mendapatkan ganjalan dari masyarakat yang merasa  upaya revisi UU KPK adalah upaya untuk melemahkan KPK, mengembosi  kekuatan lembaga antirasuah yang selama ini menjadi harapan  masyarakat  dalam pemberantasan korupsi.
Masyarakat tidak berlebihan dan curiga niat keras DPR tersebut karena  selama ini  banyak  terdakwa korupsi yang juga sebagai anggota DPR. Korupsi di Indonesia memang memprihatinkan.  Bahkan, Indonesia,   menurut  Indeks Persepsi Korupsi tahun 2015,  dari 168 negara di dunia, berada   di posisi 88. Dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura, posisi Indonesia masih  kalah jauh . 

Masyarakat tidak salah kalau curiga. Berkali-kali upaya memasukkan RUU KPK ke dalam Prolegnas terus tidak menuai hasil. Tetapi berkali-kali juga DPR keras kepala terus mengajukannya. Padahal jalan terjang semakin terjal saat sejumlah fraksi DPR sudah menyatakan menolak revisi UU KPK.
Saat pertengahan 2015 pemerintah memberikan persetujuan RUU KPK masuk Prolegnas prioritas, DPR semakin bersemangat. Tetapi  belakangan pemerintah  berubah sikap, lebih menarik diri  karena besarnya desakan publik  yang terus menguat untuk menolak revisi UU KPK karena draf RUU KPK  akan melemahkan KPK.
Presiden Jokowi tidak menutup mata dan telingga meskipun PDIP, partai pengusungnya terus mendesaknya untuk menyetujui RUU KPK. 


Jokowi Tidak Tinggal Diam
Meskipun terkesan jarang memberikan statement terkait dengan RUU KPK, tetapi dengan tegas Jokowi menyatakan sikapnya terus mendukung KPK.  Hal itu diperkuat  penyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan Presiden Joko Widodo sangat mendukung KPK  dan berkomitmen segala upaya untuk melemahan KPK akan ditolaknya.  Hal itu tak lain karena Jokowi  dan Indonesia masih membutuhkan kerja-kerja KPK dalam memberantas  korupsi di tanah air. 

Bukannya Jokowi plin plan tetapi sejak awal, ia menyepakati revisi UU KPK setelah ada kesekapatan dengan  pimpinan DPR mengenai point dalam revisi yaitu tentang dewan pengawas, penyadapan, pengangkatan  penyelidik dan penyidik independen, serta penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).

Jokowi wanti-wanti (mengingatkan) tidak akan mendukung  revisi UU KPK  jika DPR nantinya akan mengusulkan di luar empat hal yang menjadi kesepakatan awal tersebut.
Karena  sikap  tegas Jokowi tersebut , DPR  semakin terbelah,  terlihat pada penundaan rapat paripurna DPR yang seyogyanya akan dilakukan Kamis (18/2/2016) tetapi ditunda.

Moment Pertemuan Dengan Pimpinan DPR Akan menjadi Pembuktian Kepiawaian Jokowi
Rencananya, hari ini , Senin (22/2/2016), Jokowi akan menerima  pimpinan DPR.  Agenda yang dibicarakan adalah  rapat konsultasi dengan Presiden membahas perkembangan rancangan UU(sumber CNN Indonesia 22/2/2016). Salah satu pembahasan tentang kelanjutan  revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi.

Menurut saya, moment  pertemuan itu menjadi salah satu penentu nasib RUU KPK karena  esok  hari , Selasa(23/2/2016) DPR akan mengadakan rapat paripurna  untuk memutuskan  ‘nasib’ kelanjutan pembahasan revisi UU KPK. 
Pada kesempatan tersebut Jokowi akan membuktikan kepiawainya dalam memberikan argumentasi  yang kuat tentang  kepastian revisi UU KPK.
Jokowi tidak akan memasrahkan nasib  KPK, tidak akan diam saja saat lembaga antirasuah tersebut  diobok-obok dan dilemahkan dengan cara yang halus melalui RUU KPK.

Melihat besarnya desakan untuk tidak melanjutkan revisi UU KPK, kemungkinan besar Jokowi memilih untuk menghentikan  pembahasan RUU KPK.   Ia memilih untuk tidak melanjutkan pembahasan RUU KPK. Dan menghentikan keresahan publik. Ia akan mengambil sikap tegas  meskipun mesti berhadapan dengan  parpol  yang mengantarkannya  menjadi  presiden . Karena Jokowi  memilih  berada di pihak rakyat , bekerja untuk kenpentingan rakyat daripada bekerja untuk kepentingan parpol.  ***

Minggu, 21 Februari 2016

LGBT Yang Halal Dan Enak

Seputar LGBT masih hangat saja dibicarakan. Bahkan semakin santer, saat kemarin seorang artis laki-laki, penyanyi dangdut di duga melakukan pencabulan terhadap remaja laki-laki. 

Rasanya LGBT semakin terang benderang, mulai terkuak dan terlihat siapa yang termasuk di dalamnya. Bermacam-macam berpendapat dilontarkan, seperti perilaku LGBT tersebut adalah perilaku yang tidak semestinya, menyimpang dari agama, oleh karena itu tak heran jika di anggap haram. 

Ada beragam pendapat lainnya. LGBT yang oleh sebagian orang dinilai haram adalah Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender. 

Tetapi LBGT yang ini adalah benar-benar halal alias tidak haram sama sekali. Bahkan bagi kami di Jawa, sangat senang sekali dengan LGBT yang ini. 

foto : Fb Kun


L (Layur)
 Sekilas sama dengan ikan lainnya. Tetapi kalau diperhatikan dan dirasakan, ehm…ternyata ikan layur atau kami biasa menyebutnya dengan gereh layur enak, gurih, renyah dan ngawuhi atau menjadi lauk yang benar-benar pas di lidah. Cara memasak gereh layur ini juga mudah sekali, setelah dibersihkan kemudian di gulung-gulungkan dengan tepung beras dan langsung di goreng. Dijamin aromanya membuat perut keroncongan. Apalagi saat di makan dengan nasi hangat. Wah, bisa-bisa menghabiskan nasi sebakul.

 G (gudhangan)
 Di Jawa, gudhangan menjadi sayuran yang biasa di makan saat bersantap pagi/sarapan. Maka tak heran jika banyak penjual makan pagi yang menyertakan menu nasi gudhangan dalam dagangannya. Gudhangan terdiri dari bermacam-macam sayur seperti bayam, keningkir, kacang panjang, kecambah, wortel dicampur dengan parutan kepala. Cara membuatnya gampang sekali, sayuran yang sudah direbus tinggal di campur dengan bumbu yang terdiri dari parutan kelapa yang dicampur dengan cabe, kencur, daun jeruk, bawang putih, sedikit garam dan gula. Kalau mau di masak, bumbu lebih tahan sampai sore, tetapi kalau mau dimakan mentah, tinggal dihaluskan dan dicampurkan dengan semua sayuran. Segar, sehat dan rasanya memang 
nikmat sekali 

B (Bothok)
 Sayuran ini masih terdiri dari daun singkong dicampur dengan parutan kepala , ikan teri, tempe dan ditambah cabe dengan campuran bawang putih dan beberapa lembar daun salam. Rasanya? Mak Nyuss, apalagi saat dimakan panas. Beragam cara memasaknya, dengan di masak direbus saja atau kalau suka lebih enak di bungkus daun pisang baru di kukus. Bau daun pisang menguarkan aroma sedap yang pastinya akan menambah selera makan.

 T (Tempe)
Rasanya semua orang di Indonesia mengenal tempe. Mau dimasak model apa saja, digoreng biasa, atau digoreng dengan gandum (tempe kemul/tempe mendoan) semua sama-sama enak dan nyamleng. Yang suka manis, bisa di masak menjadi tempe bacem, yang dimasak dengan kecap manis dan gula jawa. 

Kalau mau mencoba LGBT tersebut, silahkan mencoba memasaknya sendiri kalau susah mendapatkan di tempat tinggal bapak/ibu, terutama untuk mendapatkan B (bothok).

 Mudah bukan cara menyajikannya? Dan yang penting LGBT yang ini dijamin halal thoyiban dan malah ngangeni (membuat rindu untuk kembali bersantap) alias bikin ketagihan. Hahahaha.
Salam 

_Solo, 19 Februari 2016_
Seputar LGBT masih hangat saja dibicarakan. Bahkan semakin santer, saat kemarin seorang artis laki-laki, penyanyi dangdut di duga melakukan pencabulan terhadap remaja laki-laki. Rasanya LGBT semakin terang benderang, mulai terkuak dan terlihat siapa yang termasuk di dalamnya. Bermacam-macam berpendapat dilontarkan, seperti perilaku LGBT tersebut adalah perilaku yang tidak semestinya, menyimpang dari agama, oleh karena itu tak heran jika di anggap haram. Ada beragam pendapat lainnya. LGBT yang oleh sebagian orang dinilai haram adalah Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender. Tetapi LBGT yang ini adalah benar-benar halal alias tidak haram sama sekali. Bahkan bagi kami di Jawa, sangat senang sekali dengan LGBT yang ini. L (Layur) Sekilas sama dengan ikan lainnya. Tetapi kalau diperhatikan dan dirasakan, ehm…ternyata ikan layur atau kami biasa menyebutnya dengan gereh layur enak, gurih, renyah dan ngawuhi atau menjadi lauk yang benar-benar pas di lidah. Cara memasak gereh layur ini juga mudah sekali, setelah dibersihkan kemudian di gulung-gulungkan dengan tepung beras dan langsung di goreng. Dijamin aromanya membuat perut keroncongan. Apalagi saat di makan dengan nasi hangat. Wah, bisa-bisa menghabiskan nasi sebakul. G (gudhangan) Di Jawa, gudhangan menjadi sayuran yang biasa di makan saat bersantap pagi/sarapan. Maka tak heran jika banyak penjual makan pagi yang menyertakan menu nasi gudhangan dalam dagangannya. Gudhangan terdiri dari bermacam-macam sayur seperti bayam, keningkir, kacang panjang, kecambah, wortel dicampur dengan parutan kepala. Cara membuatnya gampang sekali, sayuran yang sudah direbus tinggal di campur dengan bumbu yang terdiri dari parutan kelapa yang dicampur dengan cabe, kencur, daun jeruk, bawang putih, sedikit garam dan gula. Kalau mau di masak, bumbu lebih tahan sampai sore, tetapi kalau mau dimakan mentah, tinggal dihaluskan dan dicampurkan dengan semua sayuran. Segar, sehat dan rasanya memang nikmat sekali B (Bothok) Sayuran ini masih terdiri dari daun singkong dicampur dengan parutan kepala , ikan teri, tempe dan ditambah cabe dengan campuran bawang putih dan beberapa lembar daun salam. Rasanya? Mak Nyuss, apalagi saat dimakan panas. Beragam cara memasaknya, dengan di masak direbus saja atau kalau suka lebih enak di bungkus daun pisang baru di kukus. Bau daun pisang menguarkan aroma sedap yang pastinya akan menambah selera makan. T (Tempe) Rasanya semua orang di Indonesia mengenal tempe. Mau dimasak model apa saja, digoreng biasa, atau digoreng dengan gandum (tempe kemul/tempe mendoan) semua sama-sama enak dan nyamleng. Yang suka manis, bisa di masak menjadi tempe bacem, yang dimasak dengan kecap manis dan gula jawa. Kalau mau mencoba LGBT tersebut, silahkan mencoba memasaknya sendiri kalau susah mendapatkan di tempat tinggal bapak/ibu, terutama untuk mendapatkan B (bothok). Mudah bukan cara menyajikannya? Dan yang penting LGBT yang ini dijamin halal thoyiban dan malah ngangeni (membuat rindu untuk kembali bersantap) alias bikin ketagihan. Hahahaha. Salam _Solo, 19 Februari 2016_ Foto : FB Kun P

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sucihistiraludin/lgbt-yang-halal-dan-nikmat_56c6784a6523bd710593fced

Saat LGBT Menyasar Remaja

LGBT tidak hanya menyasar dan marak di kota besar. Kota kecil pun sudah ada LGBT, bahkan mempunyai komunitas LGBT. Semakin tahu jumlahnya tidak berkurang, tetapi justru terus bertambah jumlahnya.
Mengutip kata seorang teman," para LGBT tidak bisa mengandung dan melahirkan, tetapi umlahnya semakin tahun semakin banyak."


Terlepas dari pro dan kontra kekeberadaan mereka, tulisan saya ini tidak bermaksud untuk menyalahkan komunitas LGBT, hanya sekedar sharing. Barangkali bermanfaat. 

Di Solo, komunitas LGBT, salah satunya yang biasa di sebut ‘wandu’ atau banci sejak lama sudah ada. Beberapa tempat nongkrong terdeteksi , salah satunya di kawasan Sriwedari. Setiap malam, terutama kalau malam Minggu, komunitas tersebut biasa bertemu di situ. Tak ada yang aneh. Warga biasapun sudah merasa biasa melihat kelompok tersebut. Kecenderungan ‘menerima’ mereka memang besar, sehingga kelompok tersebut tidak merasa disisihkan dan karenanya eksis. 

Sementara di kabupaten kecil, kabupaten Boyolali, yang terletak di sebelah barat kota Solo, LGBT mengalami pertumbuhan sebagaimana Kota Solo. Bahkan sudah cenderung terang-terangan.
 Seperti beberapa bulan yang lalu, ada kejadian cukup heboh yaitu acara mirip pernikahan antara gay di sebuah desa di kabupaten Boyolali. Tetamu yang hadir sebagian juga dari komunitas tuan rumah. Meskipun akhirnya pasangan gay tersebut ditolak warga dan diusir dari desa, tetapi sebenarnya tak bisa ditutupi pertumbuhan LGBT selalu ada. 

Menurut salah satu teman aktivis yang tinggal di Boyolali, bahkan tahun 2015 lalu, ada sekitar 2000-an LGBT ada dan eksis di kabupaten yang terkenal dengan Kota Susu tersebut. Sama seperti komunitas lainnya, mereka mempunyai tempat nongkrong , tempat untuk berkumpul sesama anggota komunitas , terutama saat malam Minggu. 

Yang menjadi pembeda dengan sebelumnya, LGBT mulai merambah ke remaja. Tak tanggung-tanggung, dari remaja SMP, SMA mulai masuk ke dalam komunitas tersebut. Para LGBT yang awalnya lebih banyak ‘mencari teman’ ke sesame orang dewas, akhir-akhir ini melirik remaja.

 Kenapa remaja yang dipilih? Menurut teman saya, karena remaja lebih rentan, labil dan masih terus mencoba-coba hal yang baru. Daya tarik lainnya adalah, remaha mudah di bujuk. Gampang, hanya dengan modal sedkit biaya untuk memenuhi keinginan remaja seperti membelikan gadget merk terbaru yang harganya di atas Rp 4 jutaan dan membelikan pakaian yang lagi trend, mereka mampu meluluhkan hati remaja. 

Bagaimana mengenali remaja yang ‘masuk’ komunitas LGBT?
Masih menurut teman saya, cara sederhana untuk mengenali remaja yang sudah masuk komunitas LGBT terutama yang G adalah dengan memperhatikan perubahan sikap, penampilan dan tentu saja asesoris yang dipakai remaja tersebut. Misalnya, tahu-tahu ia merubah penampilan, mempunyai HP mahal keluaran terbaru, pakaian bagus-bagus dan di saat ‘tertentu’ ia bersikap ‘lain’. Misalnya untuk remaja cowok menjadi remaja pesolek, rambut klimis, baju trendi, gaya bicara kemayu, bahkan ada remaja cowok yang memakai bedak, merubah alis mata, mengoleskan gincu. Baju yang biasa dirubah menjadi baju yang ngikuti trend, bawaannya HP terbaru dan canggih. Mereka juga sekolah seperti biasanya, tetapi sekarang lebih gaul dan menjelma menjadi remaja masa kini yang gandung dengan trend busana. 

Bagi orangtua, jika tidak menginginkan anaknya masuk komunitas LGBT, tak ada salahnya mengenali perilaku anak sejak dini. Barangkali bisa diminimalisir sebelum terlanjur jauh. **

Belum Punya Momongan, Tak Ada Salahnya Minum Ramuan ini

Saat musim penghujan seperti saat ini, minuman hangat yang menyehatkan menjadi salah satu pilihan untuk menghangatkan badan. Tubuh tidak hanya membutuhkan rasa hnagat dari minuman tetapi juga mmebutuhkan terjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.


Tak mau repot-repot, saya memilih jahe sebagai minuman hangat kami. Jahe selain digunakan sebagai bumbu masak, tetapi juga sangat cocok diramu menjadi minuman hangat. Kandaungan senyawa minya atsiri yang ada di dalam jahe mampu memberikan kehangatan. Apalagi akhir-akhir ini hidung saya sering mampet.

Jahe  yang bahasa latinnya Zingiber officinale sangat mudah di dapatkan dan juga di tanam. Sayua sendiri mempunyai beberapa batang jahe yang  segaja saya buang ke pot  dan saya biarkan tubuh dan besar sendiri. Makanya saya bilamng sangat mudah menamamnya, karena dibiarkan saja, jehe tetap hidup dan tumbuh besar. 

Tetapi, kalau tidak mau repot-repot menanamnya, cukup membeli di pasar atau diwarung sayuran, karena  rempah rimpang ini selalu tersedia karena sering dibutuhkan.

Sebagai penghangat badan yang diseduh menjadi minuman, cukup mudah membuatnya. Setelah jahe dibersihkan, digeprak /dimemarkan kemudian di rebus sampi mendidih. Kemudian tambahkan gula batu  dan sedikit gula merah lalu teteskan  jeruk nipis atau ditambahkan irisan jeruk nipis. Bagi yang menyukai aroma jahe tetap tajam dan lebih enak, pilihan jahe bakar juga menarik. Sebelum diseduh dengan air putih panas, jahe terlebih dahulu di bakar sampai warnanya berubah  menjadi layu dan coklat. Baru kemudian di campur dengan air panas, gula batu, gula merah dan irisan jeruk nipis. 

Selain sebagai penghabat badan, ramuan jahe tersebut juga terbukti mampu menyembuhkan sakit batuk. Saya terbiasa mengobati batuk saya dengan minuman jahe selain terkadang dengan jeruk nipis atau kencur segar.

Selain untuk penghagat badan dan obat batuk, jahe juga sering digunakan sebagai pengusir mabuk perjalanan. Tak heran karena jahe mempunyai  kandungan anti mual sehingga efektif untuk mencegah mabuk perjalanan.

Kandungan  jahe yang terdapat senyawa cineole dan arginine  juga  dipercaya  bermanfaat bagi laki-laki karena bisa mengatasi ejakulasi dini.  Selain itu senyawa yang terkadung di dalam jahe juga mampu merangsang ereksi, berfungsi mencegah kemandulan dan tentunya memperkuat daya tahan sperma. Maka tak heran jika orang-orang terdahulu, generasi bapaka saya suka mengkonsumsi jahe sebagai salah satu minuman favorit. Entah karena jahe atau tidak, setidaknya bapak saya telah membuktikan mampu mempunyai keturunan 10 orang. Dan kita juga banyak mendengar bahwa orang terdahulu bisa mempunyai banyak keturunan, dan jarang yang tidak subur.

Maka, taka da salahnya bila mencoba menjadikan jahe sebagai salah satu minuman yang disediakan di rumah. Kalau tidak mau repot membuat ramuan segar, ya beli yang sudah diolah menjadi bubuk jahe, tak kalah segar kok.

Manfaat lainnya, bisa digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan, morning sicknes bagi ibu hamil, bisa mencegah kaker usus, obat sakit kepala, mengobati rematik dll.

Semoga bermanfaat.

_Solo,  18 Februari 2016_